Tiga belas

1.1K 178 66
                                    

Canggung

Satu kata itulah yang dapat mencerminkan bagaimana keadaan antara kedua manusia yang baru saja melakukan hal yang bahkan terbesit di kepala mereka saja tidak.

Yang lebih tua sibuk mengatur degub jantungnya, sesekali menggaruk belakang telinganya untuk mengusir keheningan antara mereka walaupun sebenarnya itu tak berpengaruh sama sekali.

Sedangkan yang lebih muda terus menyumpah serapahi tindakan reflek nya, sempat terpikirkan di otaknya untuk membeli sebanyak mungkin kantung plastik hitam untuk menutupi wajahnya dimasa depan karena saking malunya.

"Ekhmm...a-aku akan keluar. Kau kembalilah istirahat. Jika kau memerlukan sesuatu, kau bisa memanggilku", Jungkook akhirnya berbicara setelah mereka terdiam cukup lama.

Changbin mengangguk canggung, sekarang keduanya benar-benar tampak seperti idiot yang sebenarnya.

Tanpa ingin berlama-lama dalam situasi tidak mengenakkan itu, Jungkook memilih untuk segera pergi dari kamarnya itu.

"Kenapa kau waktu itu menciumku?", Tanya Changbin lirih pada kata terakhirnya itu. Ia reflek menanyakan hal tersebut, dan sekarang ia benci dengan reflek tubuhnya yang begitu baik.

Jungkook yang bahkan baru saja memutar tubuhnya berlawanan arah, kini kembali berbalik berhadapan dengan Changbin.

Jungkook memandang Changbin dengan menaikkan alisnya, lalu selanjutnya ia menyeringai. Melupakan jika ia baru saja bertindak layaknya idiot karena suasana yang canggung sebelumnya.

"Kenapa kau ingin tahu?", Jungkook bersidekap, memandangi pemuda itu dengan tersenyum miring.

"Jawab dulu pertanyaan ku idiot, aku berhak tahu alasanmu. Karena yang kau cium itu adalah bibirku, dan itu adalah ciuman pertamaku", Changbin mengerucutkan bibirnya kesal. Dan kini si idiot dan si pendek telah kembali akan mengumandangkan perang mereka.

"Jadi itu first kiss mu? Kau belum pernah berciuman bahkan dengan Jinyoung?",  Jungkook menatap Changbin aneh, tidak mungkin kan ia yang jadi ciuman pertama pemuda itu. Dirinya bahkan sudah berulang kali melakukan hal itu - tentu saja dengan kekasih terdahulunya - dan itu adalah hal yang biasa baginya. Walaupun sebenarnya ia merasa bangga karena bisa menjadi ciuman pertama seseorang, tidak buruk juga. Terlebih menjadi ciuman pertama dari musuhnya ini.

"Yah...aku tidak--", Changbin awalnya biasa saja dengan pertanyaan Jungkook, namun saat ia sadar Jungkook menyebutkan nama mantan kekasihnya, pupil  Changbin sukses melebar.

"Hey! Bagaimana kau bisa tau tentang aku dan Jinyoung?", Changbin menuding Jungkook dengan telunjuknya, sedangkan Jungkook memutar bola matanya jengah. Ia lalu mendekat pada Changbin, lalu meraih telunjuk Changbin yang mengacung padanya, menurunkan tangan tersebut.

"Kau sendiri yang menceritakan nya padaku? Dan sekarang aku harus memastikan. Yang kau ceritakan itu nyata atau hanya khayalanmu belaka", Jungkook menunduk, mensejajarkan wajahnya dengan Changbin, dengan tangannya masih memegang jemari Changbin.

"Kita tidak sedekat itu sampai aku harus menceritakan nya padamu. Jika yang kau dengar itu saat aku mabuk, kau tak usah percaya. Orang akan berbicara melantur saat mereka kehilangan kesadaran", Changbin menjauhkan tubuhnya dari Jungkook, namun ia tak bisa kemanapun karena tangan Jungkook yang masih memegang jari telunjuknya, menari dirinya makin mendekat pada Changbin.

"Aku juga tidak ingin percaya dengan cerita konyol itu, tapi dengan bodohnya aku tetap penasaran akan hal itu. Dan, aku heran. Bisakah orang mabuk tetap berakting dengan baik? Kau tahu, ketika kau kehilangan kesadaran ketika itu pula jati dirimu akan terbongkar", Jungkook menarik Changbin mendekat padanya, namun Changbin enggan menatap matanya. Itu membuat Jungkook tersenyum kecil.

[5]So I Married My Anti-Fans | Jungkook x Changbin ver. (COMPLETED) (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang