Enam belas

1K 162 34
                                    

Selama seharian penuh Changbin bersama dengan Brian. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan berpergian kemana saja, ketempat yang secara random mereka temukan. Selama seharian pula Changbin merasa jika atasan nya itu tak se-menyebalkan seperti biasanya. Bos nya itu hanya terus mengikuti permintaan nya tanpa menyela atau protes, dan selama seharian pula Changbin dapat melupakan Jungkook.

Yah, Changbin sepertinya harus berterima kasih banyak pada Brian karenanya ia bisa melupakan setidaknya satu hari  si pemuda idiot bergigi kelinci itu. Termasuk tunangannya yang gila itu.

Ketika Changbin mengingat wajah angkuh Lucy, Changbin reflek menyumpah serapah. Ia belum pernah bertemu seorang dengan kepribadian menyebalkan seperti itu, bahkan lebih menyebalkan dari Brian. Ah, ya Changbin lupa. Gadis itu sama menyebalkan nya dengan Jungkook.

"Ada apa dengan wajah mu itu?", Brian yang tengah mengemudi melirik Changbin melalui ujung matanya, mereka dalam perjalanan pulang dan Brian mengantar Changbin ke tempat tinggal sementara nya. Asrama Jungkook.

"Tidak, hanya saja aku tiba-tiba teringat sesosok mahluk menyebalkan", Changbin berusaha meredam kekesalannya dengan menatap keluar jendela mobil Brian. Brian tersenyum melihat tingkah pemuda itu, entah sudah berapa banyak ia mengukir senyum di bibirnya hari ini.

Changbin sebenarnya merasa malas untuk pulang, ia ingin sekali menyinap di rumah Seungwoo, atau Woojin kalau tidak Younghoon. Karena sungguh ia tidak ingin bertemu dengan Jungkook, apalagi bertemu si penyihir gila.

Changbin terus melamun sampai ia tak sadar ia sudah sampai di asrama Jungkook. Bahkan saat Brian telah mematikan mesin mobilnya, pemuda itu tidak sadar.

"Ingin menginap dimobilku?", Tegur Brian, namun pemuda itu sama sekali tak merespon, ia terlalu tenggelam dalam pikirannya.

Tidak ada cara lain, Brian akhirnya dengan senang hati mendorong kepala Changbin dengan jari telunjuknya hingga membuat kepala sang pemuda terantuk kaca mobil tersebut.

"Awww!! Hey, kenapa mendorong kepala ku?!!", Changbin melihat pada Brian yang tengah tersenyum geli, ia menggosok keningnya yang berdenyut.

"Kalau tidak seperti itu, memangnya kau akan sadar dari lamunan mu? Kita sudah sampai, dan kau masih disini? Sana masuk! Sudah larut", Brian melepas seat belt nya, ia lalu keluar dari mobilnya tanpa menunggu Changbin.

Changbin mendengus kesal, ia dengan mulut yang mengoceh entah apa membuka seat belt nya sendiri, lalu keluar dari mobil Brian dengan mata mendelik kesal pada atasannya itu.

"Kau tahu kan ini sudah larut, lalu kenapa kau tidak pulang saja?!!", Changbin berteriak disamping Brian, namun pemuda itu hanya terdiam sambil memandang lurus kedepan.

Changbin yang tak melihat respon apapun dari Brian itu mengernyitkan keningnya heran, ia lalu mengikuti arah pandang Brian.

Mata Changbin sukses membulat kala ia mendapati sesosok pemuda yang ia hindari seharian penuh. Lengannya tengah diapit oleh gadis penyihir yang ia benci.

Mata tajam Jungkook menatap dalam pada Changbin, dan Changbin tak dapat mengartikan tatapan macam apa yang sedang Jungkook tujukan padanya. Changbin pun tak dapat melihat jika tangan Jungkook mengepal erat disisi tubuhnya.

"Wah, ternyata kau bersenang-senang ya seharian ini? Kemana saja kau?", Jungkook beralih menatap Brian yang memasang wajah tenangnya dengan tajam seakan Brian itu adalah musuhnya.

"Peduli apa kau?! Mau aku pergi kemanapun tidak ada urusannya denganmu!", Jawab Changbin kesal ketika ia melihat gadis disamping Jungkook menampakkan senyum remeh nya.

"Kau kekas--"

"Maaf, aku bukan kekasihmu!", Kepalan tangan Jungkook melemah kala Changbin memotong kalimat nya, ia memandang Changbin tak percaya.

[5]So I Married My Anti-Fans | Jungkook x Changbin ver. (COMPLETED) (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang