Epilog

1.8K 148 60
                                    

Pemuda bergigi kelinci itu tengah menatap wajahnya di depan cermin. Ia memeriksa tampilannya yang sebenarnya telah benar-benar sempurna, namun rasa gugup membuatnya khawatir.

"Jangan melakukan hal bodoh Jungkook, ku mohon ini hari pentingmu. Jangan melakukan masalah apapun", ujarnya pada dirinya yang terpantul di cermin, ia lalu menghela nafas berat.

"Sial, ini tidak berhasil", Jungkook masih saja terus bergerak gelisah. Tak bisa ia pungkiri jika ia begitu gugup.

"Apanya yang tidak berhasil?"

"Astaga!! Sialan kau Ji!", Jungkook terkejut ketika Jinyoung tiba-tiba saja muncul ke dalam ruangannya dan berdiri tepat dibelakangnya sambil menatap nya di cermin dengan wajah datar.

"Para tamu telah berdatangan, dan kau masih disini? Sudah cukup dengan kehebohan hari ini Jungkook", Jungkook memutar bola matanya jengah, lagi-lagi pemuda tampan bak karakter manhwa  itu mengomelinya.

"Itu karena aku tidak bisa tidur pada malam hari karena terlalu gugup, dan berakhir aku bangun kesiangan", bela Jungkook, ia tidak mau disalahkan. Dan Jinyoung dengan malas mengangguk.

"Baiklah terserah padamu, sekarang kau harus pergi menemui tamu undangan. Ayah Ibumu dan calon mertuamu sudah berada disana", ujar Jinyoung, dan Jungkook tanpa memberi tanggapan apapun langsung pergi mendahului Jinyoung.

🐰


Diruangan lainnya, seorang pemuda mungil yang nampak begitu manis dengan tuxedo berwarna merah muda duduk dengan gelisah. Ia sama gugupnya dengan Jungkook, bahkan lebih gugup mungkin. Kebiasaan menggigit kukunya akan datang ketika ia gelisah, dan ia tak tahu mengapa begitu merasa khawatir.

"Lihatlah wajahmu sekarang, hei bocah berhentilah menggigit kuku-kuku mu", Younghoon, pemuda itu menghampiri sahabat kecilnya. Ia berjongkok didepan Changbin. Memegang pundak Changbin, dan menatap pemuda itu lurus.

"Kau tidak tahu seberapa gugupnya aku sekarang, aku hanya takut jika aku akan melakukan kesalahan", adu Changbin pada Younghoon, dan hal itu membuat Younghoon terkekeh.

"Baiklah, pastikan kau tidak  menjatuhkan cincinnya, atau  menginjak terpeleset saat berjalan di altar nanti", Changbin memukul lengan Younghoon karena pemuda itu bukannya menyemangati malah menakut-nakuti dirinya.

"Apakah aku terlihat pantas bersanding dengannya? Apa wajahku baik-baik saja? Bagaimana make up ku, apakah terlalu tebal?", Younghoon mendengar pertanyaan dari Changbin. Ia kembali menatap Changbin dalam.

Pemuda itu dengan make up tipisnya, pipi dengan semburat merah menunjukkan betapa tersipu dirinya membuat Younghoon tersenyum tipis. Dengan jas berwarna merah mudah itu tampak selaras dengan wajahnya, manis sekali.

Bohong jika Younghoon bilang Changbin biasa saja. Pemuda itu bahkan tampak  menakjubkan hanya dengan tersenyum, apalagi sekarang.

"Kau tampak aneh dengan pakaian seperti ini. Biasanya kau hanya memakai kaos dan celana training saja,, kalau tidak kau hanya memakai seragam kerjamu", alih-alih memuji, Younghoon lebih memilih untuk menggoda pemuda itu. Karena Younghoon tahu Changbin mudah besar kepala, dan itu menyebalkan bagi Younghoon.

"Sialan kau", Younghoon mencubit gemas pipi Changbin, setelah ini ia akan lebih sulit atau bahkan tidak akan pernah bisa lagi mencubit pipi Changbin lagi, menggendong Changbin ketika mabuk, memberikan pelukan hangat ketika pemuda itu bersedih, menjaganya ketika sakit,  dan segalanya yang dulu bisa ia lakukan akan berakhir. Jungkook akan menggantikan posisinya. Ia membuang napas pelan.

"Setelah ini, kau harus mematuhi semua apa yang Jungkook katakan. Jangan membangkang padanya, turuti apa maunya maka dia akan menjagamu sebagai balasannya. Ku harap kau akan berbahagia, karena dengan begitu aku pun akan merasa bahagia pula", Younghoon tersenyum tulus pada Changbin, ia tatap begitu dalam pada manik cokelat bening milik Changbin.

[5]So I Married My Anti-Fans | Jungkook x Changbin ver. (COMPLETED) (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang