BAB 2

12 4 0
                                    

Pukul 14.00: Saat Tibah Dirumah

"Beberapa menit kemudian ayah dan ibu sudah sampai dirumah, rumahnya tampak begitu sunyi dan sepi tidak ada satu pun suara orang di dalam rumahnya, tidak seperti biasanya kemana kakak dan ade pergi" kata bunga.

"Tok. . . Tok. . .!" Terdengar suara ketukan keras dari pintu rumah, hen dan putri yang berada di dalam rumah pura-pura tidak mendengar suara ketukan dari pintu rumah tersebut.

"Mengapa mereka tidak membukakan pintunya, apa mereka sedang pergi keluar?" kata john adalah ayah bunga.

Bunga juga tidak tauh yah kemana mereka pergi, biasanya jam-jam seperti ini mereka itu sedang tidur siang.

Mungkin saja mereka tidur siang, ibu cobah membuka pintunya duluh apa pintunya itu dikonci atau tidak dikonci.

Ternyata pintu rumahnya tidak dikonci, tapi di dalam rumahnya begitu sepi seperti tidak ada satu pun penghuni di dalam rumahnya.

Ibu yang pertama masuk kedalam rumah untuk pergi meriksa satu persatu kamar kak hen dan ade putri untuk memastikan mereka benar-benar sedang tidur siang.

"Ibu. . . ibu. . . bagaimana kak hen dan ade putri apa mereka ada tidur dikamarnya?" teriak bunga dari depan pintu masuk rumah.

Ibu kembali menghampiri bunga dan ayah yang masi berdiri di depan pintu masuk ke rumah.

"Hen dan putri tidak ada dirumah, apa bunga tauh mereka pergi kemana, tapi kenapa mereka tidak mengkonci pintu rumah?" kata evi ibunya bunga.

Kak hen dan ade putri tidak bilang sama bunga bahwa mereka akan pergi keluar hari ini, jadi bunga tidak tauh kemana mereka pergi.

Gara-gara ulah kelakuan kak hen dan ade putri yang tidak mengkonci pintu rumah dalam berpergian bunga di omeli sama ibu, padahal itu bukan ulah bunga.

"Ayah ibu apakah kalian mendengar sesuatu seperti suara orang bisik-bisik?" kata bunga.

Ibu juga mendengar suara itu, ibu kira itu hanya pendengara saya saja.

"Ayah ibu dan bunga penasaran dengan suara orang bisik-bisik tadi".

mereka memili untuk berpencar mencari asal suara tersebut.

Bunga pergi keluar rumah untuk mencari asal suara itu berada, tetapi tidak ada satupun orang di halaman rumahnya, mungkin suara tadi itu adalah suara orang yang lewat saja didepan rumah (ucapan bunga di dalam hati), bunga memili masuk kerumah lagi.

Ayah ibu dan bunga masi berada di sebelah pintu rumah.

"Dor. . . dor. . .!" suara balon meletus yang sengaja di tusuk pakai jarum oleh hen dan putri, membuat ayah ibu dan bunga menjadi kaget dengan ulah kelakuan hen dan putri, ternyata selama ini mereka berdua diam-diam bersembunyi di balik pintu rumah.

"Ternyata suara orang bisik-bisik tadi itu adalah suara kalian" Kata john ayah dari bunga dengan mengunakan nada suara yang keras untuk menakutkan hen dan putri.

"Ia ayah itu benar suara aku dan kak hen" kata putri ade bunga.

Kak hen di marahi sama ayah gara-gara telah membuat ayah ibu cemas dan di tambah tadi pintu rumah tidak dikonci juga.

"Sebenarnya ayah itu hanya akal-akalan kak hen saja, kak hen ingin melihat riaksi kalian seperti apa" kata ade putri.

"Apa menurut kalian itu lucuh untuk dicandahkan, bagaimana jika ayah dan ibu memiliki penyakit serangan jantung?".

Hen tidak bisa berkata-kata lagi, dia hanya menundukan kepala saja karena hen takut sama ayah.

"Yah. . . ayah. . . !" Hen minta maaf, hen berjanji tidak akan membuat kesalahan lagi.

"Ia ayah akan memaafkan kalian, asal kalian berjanji tidak akan mengulanginya, jika kalian mengulangi kalian akan mendapatkan hukuman dari saya" untuk menakut-nakutkan hen supaya dia bisa menjadi orang yang lebih dewasa lagi.

Saya berjanji ayah tidak akan mengulangi kesalahan lagi! Kata hen kakaknya bunga.

Ayah capek ingin pergi kekamar untuk beristirahat badan ayah rasanya pegel semua.

Bunga juga mau kekamar duluh untuk bersi-bersi, badan bunga rasanya sudah lengket semua.

"Ya. . . kak bunga kami dari tadi menunggu kakak pulang, kami ingin mendengar cerita dari kak bunga tentang acara perpisahan kakak tadi?".

Nanti bunga ceritakan semua tentang acara perpisahan hari ini di SMP bunga, tapi sekarang bunga belum bisa menceritakanya, bunga ingin mandi duluh setelah selesai mandi bunga janji nanti bunga ceritakan.

"Ia. . . kak bunga sana lah pergi mandi!" kak bunga jangan kamu membohongi kami.

Bunga tidak akan bohong, kalian tunggu saja diruang tengah sambil menonton TV, nanti saya menyusul kak hen dan ade putri di ruang tengah.

"Bunga langsung pergi kekamar untuk mandi".

'Kak hen kenapa kak bunga lama sekali mandinya, apa kak bunga tidur setelah mandi?" Kata putri ade bunga.

Mungkin bunga mandinya itu sambil mencuci pakaian yang dia pakai tadi.

"Oh. . . mungkin saja".

Sekarang sudah pukul 17:58 Waktu Indonesia bagian Barat suara azan magrif sedang berkumandan tapi bunga belum juga bergabung dengan hen dan putri yang sudah lama menunggunya di ruang tengah.




peluk ibu sekali sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang