BAB 6

7 1 0
                                    

Pukul 18.00: Doa Tulus Dari Seorang Ade Untuk Kesembuah Kakaknya

Disetiap malam bunga berdoa meminta sama Allah supaya mengangat segalah penyakit yang di derita hen.

Bunga tidak sangup melihat kakak-nya yang hanya bisa terbaring lemah di atas tempat tidurnya.

"Bunga ingin bermain, bercanda bersama dan belajar bersama dengan kak hen seperti biasanya".

"Hanya kak hen lah tempat bunga curhat tentang kelakuan bunga di masa sekolah".

"Ya Allah bunga saat rindu dengan kak hen walaupun aku dan kak hen sering berbeda pendapat, bunga tetap saya sama dia, berikan kesembuhan bagi kakak bunga yang kini sedang Allah uji kesabaranya".

Setelah satu minggu bunga mendapatkan kabar dari john ayahnya bunga dia bilang sama bunga bahwa hari ini hen sudah disuruh dokter pulang kerumah, kondisi hen sudah baik saperti biasanya.

"Bunga mengucap sukur kepada Allah yang telah mengkabulkan doanya selama ini".

Bunga dan putri sangat bahagia setelah mendengar perkata dari ayah mereka.

Mereka tidak sabar menyambut kepulangan kak hen.

Bunga dan putri menunggu kepulangan kak hen sembil menonton TV diruang tengah.

"Pin. . . pin. . . pin suara klakson mobil ayah!".

Bunga dan putri langsung membukakan pintu rumah.

Ade putri membantu ibu mengangkat pakaian kak hen untuk diletakkan di kamarnya.

Sedangkan bunga membantu ayah untuk merangkul kak hen ke kamarnya.

"Ayah yang membantu kak hen untuk berbari di atas tempat tidurnya".

"Bunga ayah keluar duluh, ayah ingin tidur sebentar?".

"Ia ayah!" semoga ayah bisa tidur dengan nyenyak.

John pun langsung keluar dari kamar hen, dia ingin pergi kekamarnya untuk tidur, karena sudah satu minggu dia kurang tidur untuk menjaga hen dirumah sakit.

"Kak. . . kak. . . kak hen dengarkan aku sebentar aku mau bicara!" kak hen mulai hari ini tidak usa keluar kamar, kak hen tetap dikamar untuk beristirahat, jika kakak butuh sesuatu pagi saja bunga.

"Dengar ya ade kakak itu bukan anak kecil lagi" yang mau apa-apa minta diambili sama orang, kakak sudah tidak sakit lagi.

"Pokonya kakak tidak boleh banya jalan untuk sementara waktu, bagaimana jika nanti kakak pingsan lagi ayah dan ibu bisa tambah khawatir dengan kondisi kak hen" dengan mata melotot kearah mata kak hen.

"Ya udah kalau memang ade bunga memaksa, kakak tidak bisa berbuat apa-apa".

Kakak tidur saja, bunga mau keluar jika kakak perlu sesuatu panggil saja bunga.

Bunga kedapur untuk mempersiapkan makan malam, setelah makan sudah di hidakan bunga memanggil ayah ibu dan ade putri untuk makan.

"Ayah. . . Ibu. . . Ade Putri makan malamnya sudah siap!".

iya bunga, kalian duluhan saja makan, ibu mau ganti baju sebentar.

Ayah dan ade putri sudah ada di meja makan, mereka belum makan mereka masi menunggu ibu.

Tidak lama kemudian ibu tibah dimeja makan, mereka pun bisa memulai makannya.

Bunga pergi kekamar kak hen untuk mengantarkan makan malamnya.

"Kak. . . kak. . . kak hen bangun!" ini bunga membawakan makan malam untuk kak hen.

"Terimakasi ade bunga".

"Kak tidak perlu berterimakasi sama bunga, ini sudah tugas seorang adik untuk membantuk kakaknya".

Selesai dari makan hen disuruh bunga untuk meminum obatnya.

"Bunga tidak akan keluar dari kamar kak hen sebelum kakak meminum obatnya".

"Ia kakak minum obatnya!" mana obat kakak mau minumnya.

Bunga pun memberikan obatnya kepada hen, tidak lamah setelam meminum obat kak hen langsung tertidur mungkin efek dari obat tersebutlah yang membuat kak hen tidur.

Bunga juga keluar dari kamar kak hen untuk beristirahat, bunga ingin kembali kekamarnya untuk tidur juga karena malam hampir larut bunga tidak mau besok telat bangun.

peluk ibu sekali sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang