* * *

4 1 0
                                    

Pukul 12.00: Terbongkar Rahasia Yang Selama Ini Tersimpan Rapi

Setelah awi pulang, kini hanya tingagal bunga dan puyang saja.

Bunga ingin bertanya sama puyangnya tenta ibunya yang tidak di sayang sama orangtuanya.

"Puyang bunga mau nanya!"

"Mau nanya  apa".

"Gini puyang yang ingin bunga tanyakan kenapa ibu bunga tidak disayang sama kakek dan nenek?" puyang pasti tauh.

"Ini sebenarnya sudah lama sekali!" ibu kamu juga sudah melupakannya.

"Puyang tolong kasih tauh bunga!" bung ingin mempersatukan ibu dengan kakek dan nenek, bunga sudah capek melihat ibu yang di perlakukan tidak adil sama kake dan nenek.

"Baik lah bunga  puyang akan menceritakannya!" kamu harus teliti mendengar ceritanya nanti.

Ibu kamu dari kecil sudah bersama puyang, puyang yang merawat ibumu.

Disaat ibumu berumur lima bulan kakek dan nekek kamu selalu bertengkar mereka juga mau menang sendiri tidak ada yang mau mengalah, mereka langsung memutuskan jalan tengahnya mereka bercerai.

Setelah mereka resmi bercerai kakek dan nenek kamu sudah sepakat untuk punyang yang merawak ibu kamu.

Alasan mereka meminta puyang yang merawat ibu kamu karena mereka tidak mau ibu kamu besarnya seperti kakek dan nenekmu.

Puyang pun tidak sanggu melihat  ibu kamu yang bayi harus di telantari oleh kakek dan nenekmu jadi puyang memili untuk merawat ibu kamu.

Disaat ibu kamu berumur lima tahun puyang tidak pernah memberikan dia mainan karena puyang tidak punya uang, untuk makan saja untuk cukup pada saat itu kita sedang masa-masa krisis ekonomi.

Ibu kamu juga tidak pernah meminta untuk di beli in baju dan dia juga selalu mengikut puyang berkerja tapi dia tidak pernah mengeluh dengan semua itu.

Disaat dia berumur delapan tahun puyang masukan ibu kamu sekolah dasar, tapi itu hanya bertahan satau minggu saya, karena punya tidak sanggup lagi untuk membayar sekolahnya, jadi terpaksa ibu kamu bersenti sekolah.

Ibu kamu orang ya kuat berkerja dia tidak pernah malasan dirumah, dia selalu ikut puyang pergi ke sawah.

Di bibir ibu kamu tidak pernah mengekuarkan perkatan bahwa dia capek, ibu kamu lah belumjuga tauh nentang kakek dan nenek kamu.

Kakek dan nenek kamu sekali pun belum ketemu sama ibu kamu, ayah kamu juga tidak memberikan nafkah ke pada bunga.

Di saat ibu kamu berumur dua puluh tahun baru puyang katan sama di tentang ke beradaan kakek dan nenek kamu,  karena ibu kamu mau menikah, dia memita kakek kamu sebagai walinya di saat ijatkabul, ibu kamu tidak mau di wakili dian memang kakek kamu jadi walinya.

"Sekarang ceritanya sudah selesai bunga!" sana kamu pulang nanti ibu mencari kamu, karena kamu sudah lama disini.

"Ya sudah aku pulang ya puyang!" kata bunga.

Bunga pun kembali pulang kerumahnya.

Begitu tegarnya ibu mesik banyak rintanga yang dia hadapi masi saja di tegar dalam menghadapinya.

peluk ibu sekali sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang