BAB 9

0 1 0
                                    

Pukul 08.30:Pergi Kesekolah SMA Negeri 1 Untuk Melihat Pengumuman Hasil  Dari Tes

Tanggal 15 Juli 2014 di tanggal ini adalah hari pengumuman tes bunga yang sudah di laksanaka tiga hari sebelumnya.

Bunga pergi dari rumah tidak ada satu pun yang tauh, semuanya masi tidur dikamar mereka, mereka pasti akan mencari bunga, bunga juga tidak bilang sama orang rumah bahwa hari ini adalah pengumuman hasil tesnya.

Dua puluh menit kemudian bunga tibah di SMA Negeri 1 sekolahnya tampak sepil, hanya ada beberapa orang saja, biasanya jam segini sudah banyak orang yang tadang.

Bunga masuk kelapangan sekolah untuk mencari tempat duduk.

Bunga memili untuk duduk didepan kantor supaya bunga mudah untuk melihat hasi tesnya nanti.

Bunga berdoa di dalam hatinya supaya dia lulus dari tesnya.

Orang - orang pun mulai berdatanga untuk melihat hasi pengumunya di depan kantor, tetapi kertas pengumumannya belum di tempel dimading.

Dua jam berlalu hasi pengumuman belum juga ditempel.

"Bunga. . . Bunga. . . bunga!" suara ike memanggil bunga, tapi keliahatannya bunga tidak mendengar suaranya.

Bunga merasa ada suara orang yang memanggi namanya, bunga langsu menoleh kekanan dan kekiri untuk mencari suara orang yang telah memanggil dirinya.

Bunga kaget melihat orang yang memangilnya, bunga merasa tidak percada denga pengelihatanya.

"Ternyata suara tadi yang memanggi bunga adalah ike, teman bunga di SMP kemarin".

Bunga tidak menyangka bisa ketemu lagi denga ike,  padahal mereka tidak merencanakan itu semua, ini hanya kebetulan saja.

Ike kenapa kamu ada di sini, bukanya kamu kemaren mau melanjutkan sekolah di SMK?.

"Ia aku berubah pikiran jadi aku memili untuk  sekolah di SMA  Negeri 1".

"Ayo kita pergi dari sini, aku merasa agak malu duduk di depan kantor ditambah nanti banya guru yang berlalu lalang lewat" kata ike.

"Ia. . .ike!" tapi kita harus pergi kemana.

"Disana ada pohon kita bisa duduk dibawah pohon itu, udaranya juga tidak panas seperti di sini".

"Baik lah kita pergi kesana!" tapi tunggu aku sebentar aku mau ke WC.

"Ia bunga aku tunggu disini".

Setelah bunga selesai dari WC ike dan bunga berjalan bersama sambil berbegangan tanggan menuju ke pohon yang rindang di dekat ruang kelas. Kelas tersebut di konci karena siswa-siswi sedang libur jadi hanya ada ike dan bunga saja disana.

Disaat ike dan bunga sedang asik-asik mengobrol tibah-tibah  mendengar suara orang berisik dari kejauhan.

"Suara apa ya santi ko berisik banget?" kata ike.

"Jangan - jangan hasil tesnya sudah ditempel di mading" mungkin itu membuat orang - orang itu teriyak dan saling mendorong satu sama yang lainnya.

"Ia bunga benar sekarang sudah waktunya hasi pengumumannya di tempel!" ayo kita kekantor untuk melihat pengumumannya.

"Ayo kita pergi kekantor untuk melihat pengumumannya" bunga menarik ike dari tempat duduknya untuk cepat-cepat pergi kekantor".

Bunga dan ike sudah di depan kantor tapi mereka belum juga melihat pengumumannya, masi banyak orang yang melihat mereka juga berdesak-desakan baik cewek dan cowok tidak ada yang mau mengalah, bunga dan ike tidak berani untuk berdesak-desakan seperti itu mereka memili untuk menunggu orang-orang itu pergi.

Didepan kantor sudah sepi bunga dan ike pun mula melihat papan pengumuman.

"Sekarang bunga sudah legah setelah melihat pengumuman nya!" kalau ike sekarang bagaimana perasaanya saat melihat ada nama ike yang dinyatakan lulus dari tesnya.

"Aku tidak bisa berkata-kata saat melihat nama aku!" yang dinyatakan lulus.

Ike dan bunga diterima di SMA Negeri 1 tapi mereka berbeda kelas, ike masuk kelas IPA sedangkan bunga masuk kelas IPS, itu tidak jadi masalah bagi mereka yang terpenting itu mereka bisa satu sekolah.

"Bunga  langsung pamit sama ike!" dia ingin cepat- cepat pulang kerumahnya untuk memberitauh ayah dan ibunya.

Lima langkah lagi pun bunga bisa sampai dirumahnya, bunga sangat girang  dan langsung teriyak memanggil ayah dan ibunya.

"Bunga kalau memanggil ayah atau ibu itu bisa tidak harus teriak-teriak dari kejauan!" malu sama tetangga bunga sudah besar masi teriak-teriak seperti itu.

"Maaf ayah bunga sangat senang hari ini!" jadi bunga teriak seperti tadi.

"Kamu ini bunga balik-balik dari luar senang!" emangnya ada kabar apa membuat kamu menjadi seperti orang  kerasukan ini.

"Ayah. . . ibu. . . bunga mau bilang sama ayah dan ibu bahwa bunga lulus tes!" bunga diterima di sekolah SMA Negeri 1.

"Alhamdulilah!" selamat bunga kamu lulus di SMA Negeri 1 kamu harus giat lagi belajar dan jangan malas-malasan sekolahnya;kata evi ibunya bunga.

Ia ibu bunga akan belajar dengan rajin dan tidak akan malas-malasan sekolahnya.

"Tapi ngomong-ngomong ayah tidak tauh bahwa kamu sudah dafter sekolah!" kapan bunga mendafter sekolahnya?.

"Bunga emang tidak memberitauh ayah dan ibu, karena bunga kira ayah dan ibu tidak memiliki uang untuk mendaftar sekolah bunga, kemarikan kak hen baru keluar dari rumah sakit jadi bunga memili untuk diam tidak bicara sama kalian.

"Kalau pendaftaran ya itu hari senin dan tesnya itu hari selasa, hari ini itu pengumuman hasil dar tes tersebut!" bunga ingin belajar menjadi orang yang mandiri bunga tidak mau merepotkan orang lain selagi bunga bisa.

Ya sudah kita masuk ke dalam rumah tidak enak di depan pintu, nanti ada orang melihat kita ngomong di luar rumah.

"Biasanya orang pendiam itu sering disuruh kawannya untuk bicara dan bahkan orang pendiam itu dianggap lemah bagi sebagia orang" tapi tidak dengan bunga dia akan melawan jika ada orang yang mengejek dirinya dan menghina keluarganya mulut bunga akan bungkam untuk bicara dan memperingati orang tersebut untuk tidak bicara hal yang buruk-buruk lagi mengenai keluarganya.

"Seorang yang banyak diam itu bukan lah suatu hal yang buruk!" mungkin dengan diam itu dia tidak mau semua orang tauh dengan keluarganya, dia juga tidak mau berbicara yang berlebihan dengan orang lain dan dia juga tidak mau seperti orang yang pamer dengan segalah yang dia punya, juga pamer dengan kekayaan yang mereka miliik.

Seperti bunga  walau pun dia banyak masalah dia tidak mau  memberitahukan itu sama orangtuannya, dia relah memilih untuk diam mesik matanya harus bakup gara-gara menangis semalaman, bunga tetap semangat untuk melanjutkan sekolahnya.

Walau pun diam itu sakit tapi diam juga akan menghasilkan kebahagian dan senyuman secara tidak langsung untuk orang yang kita sayangi.







peluk ibu sekali sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang