BAB 4

8 3 0
                                    

Pukul 06.00: hanya dengan diam lah pilihan yang terbaik untuk saat ini

"Hari senin ini di awali dengan pagi yang sangat cerah dan ditambah udara yang segar tidak seperti hari-hari biasanya".

Selama ini semuanya berjalan dengan baik tampa ada satupun masalah yang selama ini dirasakan dalam keluarga bunga, mereka selalu bahagia dan akur satu sama lainnya.

Bunga pergi kedapur untuk mengambil minum disaat bunga menuangkan air kegelas tibah - tibah bunga mendengar suara orang jatuh, asal suara itu dari kamar kak hen, bunga panik langsung lari menuju kamar kak hen.

Pada saat bunga membuka pintu kamar ternyata kak hen sudah tergeletak di lantai.

" Kak. . . kak. . . kak hen bangun!" teriyak bunga sambil menagis.

"Ada apa bunga hingga kamu teriak - teriak seperti itu?" teriyak ayah dari kamarnya.

"A. . . yah ayah. . . cepat lah kekamar kak hen! kak hen pingsan" teriyak bunga dalam ketakutannya.

Evi dan john langsung lari menuju kekamar hen setelah mendengar perkatan dari bunga barusan, waja evi ibunya bunga sangat cemas melihat hen yang sudah tergeletak di lantai, evi meminta bunga untuk menelpon dokter kelvin tetapi no hp-nya tidak aktif.

John menggenong hen ke tempat tidurnya sambil menyuruh evi pergi kerumah dokter kelvin, evi dan bunga langsung pergi kerumah dokter kelvin dengan menggunakan sepeda motor.

Setelah beberapa menit kemudian evi dan bunga tibah di depan rumah dokter kelvin.

"Dokter. . . dokter . . . kelvin. . . sambil menotok pintu rumahnya!" suara evi yang sedang memanggil dokter kelvin.

Dokter kelvin membukakan pintu rumahnya setelah mendengar suara orang yang memangginya.

"Ada apa ibu evi kelihatannya sangat panik?" kata dokter kelvin.

Ia saya sangat panik sekali sekarang dengan anak saya yang bernama hen tadi tibah - tibah dia pingsan.

"Dokter kelvin tolong kerumah saya unutk memeriksakan kondisi hen!".

"Ia tapi tunggu sebentar saya mau mengambil alatnya duluh".

Semua peralatan dokter kelvin sudah siap, mereka pun langsung pergi kerumah ibu evi, untuk merisa kondisi hen.

Setelah beberapa menit di perjalanan akhirnya mereka tibah di rumah evi, evi pun langsung menyuruh dokter kelvin untuk pergi kekamar hen agar dokter kelvin bisa meriksa kondisi keadaan hen.

Ternyata kondisi keadaan hen sangat lemah harus di rawat inaf dirumah sakit karena dokter kelvin masi kurang alatnya, obat yang di derita oleh hen saat ini sedang kosong di dokter kelvin, dokter kelvin hanya bisa memberikan pertolongan pertama saja supaya hen bisa sadar dari pingsannya dan dokter kelvin juga telah memberikan surat rujukan untuk kerumah sakit.

Setelah dokter kelvin pulang, john dan evi langsung membawa hen kerumah sakit yang ada di kota bandung, sedangkan bunga mempersiapkan pakaian hen untuk di bawah kerumah sakit, sebagai baju penggantinya jika memang benar hen harus di tahan dirumah sakit.

John dan evi sudah pergi kerumah sakit pada pukul 10:00 Waktu Indonesia bagian Barat bunga sendiri dirumahnya ade putri belum pulang dari sekolah.

Air mata bunga tidak berhenti menetes disaat dia sedang memikirkan tentang kondisi kak hen, bunga mendengar suara orang membuka pintu rumah, bunga dengan cepat menghapus air matanya supaya ade putri tidak kawatir dengan kondisi kak hen saat ini.

"Kak bunga kenapa kakak melamu saja, apa yang sedang kakak pikirkan?" tolong cerita sama putri mungkin putri bisa membantu kak bunga! Kata putri ade bunga.

"Tidak . . . tidak ada yang kakak pikirkan!" mungkin itu hanya perasan ade putri saja.

Ya sudah kalau memang tidak ada yang kakak pikirkan jadi putri tidak perlu menghibur kak bunga sekarang.

"Kemana ibu ayah dan kak hen, kenapa mereka tidak ada dirumah?" Tanya putri.

"Oh. . . mereka sedang menghadiri acara pernikahan!" Kakak bunga di suruh menjaga rumah, ibu takut acaranya itu sampai sore, kalau acaranya itu selesai sore ade putri pasti takut ditinggal sendiri dirumah.

"Oh ia ada benarnya juga kakak tidak ikut pergi bersama ibu".

"Putri mau kekamar duluh untuk menganti pakaian?".

Silahkan jangan lupa seragam sekolahnya di gantu supaya tetap rapi untuk di pakai besok.

Ia kak bunga, terimakasi sudah mengingatkan putri.

"Pukul 11:30 Waktu Indonesia bagian Barat evi, john dan hen baru tibah dirumah sakit, tapi ternyata dokternya lagi istirahat terpaksa mereka harus menunggu selama satu (1) jam karena bukannya itu pada pukul 12:30 Pun baru bisa diperiksa sama dokternya".

Setelah satu jam menunggu akhirnya hen diperiksa sama dokternya.

Ternyata benar kata dokter kelvin bahwa hen itu harus di rawat inaf dirumah sakit.

Kini rumah bunga menjadi sepi tampa ayah ibu dan kak hen, hanya ada bunga dan ade putri saja dirumah saat ini, ayah dan ibu masi dirumah sakit untuk menemani kak hen.

John ayah dari bunga belum juga memberikan kabar tentang kondisi keadaan kak hen.

Ade putri selalu bertanya kepada bunga kenapa ayah ibu dan kak hen belum juga pulang sekarangkan sudah malam.

"Bunga bingung harus menjawab apa kepada ade putri!" bunga langsung mengalikan pembicaraan supaya ade putri tidak bertanya - tanya lagi tentang ayah ibu dan kak hen.

Disaat bunga sedang asik-asik menceritakan dongeng kepada ade putri, tibah - tibah suara dering hp bunga berbunyi, bunga pun berhenti sejenak menceritakan dongeng tersebut untuk menjawab telpon.

Ternyata itu telpon dari ayah yang memberika kabar untuk bunga tentang kondisi keadaan kak hen, yang harus dirawat inaf dirumah sakit, ayah mengatakan kepada bunga bahwa mereka tidak bisa pulang malam ini, bunga di minta ayah untuk menjaga ade putri, dan ayah juga mengingatkah bunga jangan sampai lupah mengkonci sepmua pintu dirumah.

Bunga kembali untuk melanjutkan cerita dongengnya yang sempat terhenti sebelumnya, disaat bunga mau melanjutkan ceritanya ternyata ade putri sudah tidur, bunga langsung menggenong ade putri kekamar.

Pukul 00:00 Waktu Indonesia bagian Barat yang tandanya itu tengah malam bunga belum juga tidur, bunga selalu kepikiran dengan kondisi keadaan kak hen, bunga juga mencari ide agar bisa membuat alasan kepada ade putri disaat dia kembali menanyakan ayah ibu dan kak hen.

Tidak lama kemudian bunga tertidur sendiri di samping ade putri, sambil mengelus kepalah ade putri yang sedang menangis dalam tidurnya, bunga sangat cemas dengan ade putri yang menangisnya itu cukup lamah apalagi ditambah ibu tidak ada dirumah hanya ada bunga sendirian menjaga ade putri, bunga tetap sabar mengelus kepalah ade putri supaya dia berhenti menanggis dan bisa melanjutak tidurnya dengan nyenyak.

peluk ibu sekali sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang