Chapter '02'

3.2K 281 11
                                    


~~ So Far ~~




" Pagi Dokter Namjoon "

" Oh..pagi juga, dimana Prof. Kim, sedari tadi aku tidak melihatnya "

" Oh Dokter Kim Taejoon, sedang melakukan visit pagi, seperti biasa "

" Bolehkah aku minta tolong, antarkan aku ke bangsal tempat Prof Kim visit "

" Tentu "


Pagi-pagi sekali Namjoon telah berada di RS Jinsim, ia berniat meminta bantuan pada Prof Kim, untuk menangani pasiennya.

Namjoon bekerja sebagai dokter untuk sebuah klinik di dalam lapas tahanan anak. Kemarin ia mendapat pasien baru, namun sayangnya pihak tahanan tak mau memberikan izin agar pasiennya dapat di periksa lebih lanjut di RS, karena kasusnya.

Drrt..drrt

" Eoh....Tn. Seokjin"

" Ya, Dokter bagaimana, apakah Anda sudah dapat solusinya "

" Sedang saya usahakan Tn "

" Ah panggil saja hyung, Jin hyung, jangan seperti orang asing "

" Baiklah Jin hyung, lagipula kita akan lebih sering bertemu "

" Kalau begitu hubungi aku jika kau sudah mendapat solusinya "




Namjoon mulai melangkah maju sebelum sebuah teriakan menginterupsi dirinya untuk berbalik.

" Appa../ Prof. Kim "

Panggil mereka bersamaan. Sementara Prof Kim hanya bisa memandangi mereka bergantian.

" Eoh Namjoon..aa, ada apa pagi-pagi sudah kemari, apa ada sesuatu yang mendesak "


Prof atau sebut saja Tn. Kim bertanya kepada Namjoon tapi langkah nya menuju remaja yang memanggilnya appa tadi. Namjoon harus mengalah pada urusan putra Tn. Kim, jadi ia hanya diam menunggu kesempatan untuk menjawab.

" Taehyungie..appa mohon kembali ke ruanganmu ne "

Taehyung hanya diam menundukan pandangan nya, sembari mempoutkan bibirnya lucu.

Tn. Kim beranjak menghampiri Namjoon sambil tetap menggandeng sang putra.

" Namjoon..aa, mari kita bicara di tempat lain saja "







Taehyung sudah tertidur pulas di ranjangnya, setelah butuh perjuangan Tn. Kim mengatasi kemanjaan sang putra semata wayang.


" Bagaimana kabar mu, Namjoon..aa "

" Baik Prof "

Tn. Kim menyesap kopi panas di depannya. Menatap manik muda yang sedang ada dihadapan nya.

" Sudah lama tak bertemu, dan sekarang kau memanggil ku Prof, lama-kelamaan kau akan memanggilku orang asing "

Ujar Tn. Kim dengan nada bertanya.

" Ah..bukan begitu hyung, hanya saja hyung sudah jauh dari jangkauanku, dan juga ibu sudah lama berpisah dengan ayah, jadi.."

" Tidak ada namanya mantan saudara Joon..aa "

" Ah,..ya sebenarnya ada apa tumben sekali hm.."

" Hyung bisakah kau membantu pasienku, aku ingin ia diperiksa lebih lanjut "

" Aku menemukan luka memar di sekitar tulang rusuknya, dan ia juga mengeluh sakit jika diitekan "

" Bawa saja kemari, agar langsung ku periksa "

" Masalahnya ia merupakan tersangka pembunuhan, tidak ada izin keluar lapas "

Tn. Kim memanggutkan kepalanya mengerti sambil sesekali melirik kebelakang.

" Baiklah, bagaimana dengan sore ini, apa masih bisa menunggu, tapi jika tidak setelah ini aku akan segera kesana "

" Masih bisa hyung, aku yakin dia kuat, ngomong-ngomong di mana Noona ?"

" Sebentar lagi juga akan datang "

" Bagaimana dengan Tae-tae apa ada kemajuan "

" Masih sama Joon..aa, bahkan untuk pulang kerumah sudah seperti khayalan baginya, aku bukan appa yang baik "

" Tidak, hyung... tidak ada orangtua yang jahat pada anaknya, termasuk orangtua nya "

" Begitu juga dengan abeoji Joon..aa, jenguklah sesekali "

" Akan kupikirkan kembali "







Setelah perbincangan panjang itu Namjoon pergi dengan kabar gembira yang langsung ia sampaikan pada sang kawan, Seokjin. Dan Seokjin mengusulkan untuk menjadi wali si pasien.





Hanya menatap awan yang bergerak menyamping, itulah kegiatan Taehyung beberapa hari terakhir.

Hiburan para perawat di sini sudah tak mempan untuknya, dan semua tawa yang ia tampilkan akan menguap begitu saja ketika para perawat itu satu persatu mundur karena harus berganti shift.

" Bahkan awan saja, berkelana "

Gumam Taehyung sambil mengucek matanya karena angin yang menerpa, tanpa ia tahu ada sepasang mata yang berlinang mendengar narasinya.

Hari beranjak sore, saat yang paling Taehyung tunggu, karena eomma dan appa nya yang akan datang dan menemaninya setelah seharian bekerja.

Namun sayang, kini hanya ibunya yang sedang mengupas buah sembari bertanya tentang aktivitas hari ini.

Taehyung juga tetap sama ia tetap mengatakan semuanya baik dan menyenangkan, meski dengan hati yang bergemuruh menahan sesak.


" Eomma, boleh aku pulang "

" Tentu saja, tapi setelah Tae-tae benar-benar pulih ya "



" Sepertinya rumah sudah semakin jauh ya eomma "

Pelan dan lirih Taehyung menjawab pernyataan eommanya tanpa memandang sang eomma yang berhenti dari kegiatannya mengupas buah.

Buah dan pisau kecil itu lantas diletakkan, demi merengkuh sang putra dalam pelukannya.


" Maafkan eomma, nak "


" Tae-tae hanya ingin pulang, hanya itu eomma "

Setelahnya mereka semakin larut dan membiarkan air mata mereka mengalir tanpa hambatan, berharap mengobati kenyataan yang terluka.




----:----

29.03.19






Kalu ada typo lapor ya readernim.
Dan maaf kalau kebanyakan dialog ketimbang ceritanya.

L.O.V.E

©minietaechnoo

Reason My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang