Chapter '10'

1.8K 217 10
                                    





~~ Eglantine ~~









" Taehyungie.. "

" Nde..harabeoji "

" Gomawo, terima kasih karena Tae masih mau bertahan disini "

"Kewajiban ku untuk membalas budi, kek"

Taehyung tersenyum miring menanggapi obrolan nya dengan sang kakek.
Di sini di kantin RS, Taehyung dan kakeknya tengah berbincang serius, membahas persoalan yang hanya mereka berdua yang tahu.

Taehyung tertegun sejenak melihat ekspresi terkejut dari sang kakek kala melihat foto hasil jepretan nya yang baru ia dapatkan kemarin.
Foto buram berisikan dua figura yang bersanding mengasumsikan pikiran Taehyung pada foto pernikahan.

" Dari mana, kau mendapatkan foto ini "

" Dari seseorang yang aku kenal "

Taehyung memalingkan wajahnya menyimpan segala kekhawatiran yang ia tutupi sejak mendapat foto itu.

Hatinya bergemuruh bercampur aduk antara senang dan sedih mengingat masa depan nya kala semuanya kembali normal.



" Harabeoji...berjanjilah padaku, kembalikan ia walau perlahan, jangan biarkan eomma menanti lebih lama"

' Lalu aku juga akan pergi perlahan '



















Hari ini Taehyung akan menjalani serangkaian prosedur pembedahan, segala sesuatunya sudah dipersiapkan jauh sebelum jadwal hari ini, hanya saja Taehyung selalu menunda dengan alasan ingin menemani Jimin.

Jimin sendiri ikut menghantarkan Taehyung memasuki ruang pre operasi.

" Dokter Kim..bolehkah aku masuk dan menemani Taehyung, setidaknya hingga ia tertidur"

Taehyung sendiri tak banyak bicara, entah kenapa tubuhnya tiba-tiba lemas, sejak ia kembali dari kantin kemarin.

Akhirnya dengan penuh pertimbangan Jimin diizinkan masuk untuk menemani Taehyung hanya sampai anastesi di berikan.

Tak lama Namjoon datang dengan beberapa suntikan yang ia bawa.

" Tae..samchon akan menyuntikkan ini di punggungmu ya.."

Penjelasan Namjoon yang tengah mengolesi area penyuntikan dengan disinfektan, sedangkan satu perawat telah menyuntikan anastesi kedalam infusan Taehyung.

Taehyung hanya mengangguk singkat, ia pejamkan matanya, dan mengeratkan pegangannya pada tangan Jimin.

" Tarik napas Tae..jangan tegang "

Namjoon perlahan melakukan penyuntikan, tubuh Taehyung yang tadinya diam kini mulai bergerak tidak nyaman, suntikan itu menimbulkan efek nyeri pada per sarafan sebelum melemahkan kemampuan sensorik hingga Taehyung tak dapat merasakan tubuhnya sendiri termasuk tangan hangat Jimin.


Perlahan mata itu tertutup dengan deru napas teratur, dan tubuh nya sudah terkulai tak berdaya.

Jimin membolakan matanya, hingga Namjoon menyadarkan keterkejutan nya itu.

" Sudah waktunya Jim..kami harus bergegas "

Jimin lantas membiarkan brankar itu di dorong memasuki area steril tempat pembedahan, dan ia meninggalkan ruang pre op dengan hati yang berkecamuk.

' Hyung akan selalu menunggumu, Tae '













Dua hari berlalu semenjak operasi yang di jalani Taehyung, dua hari pula Jimin disibukkan dengan kegiatan nya mengunjungi Taehyung, pasalnya kamar rawat Taehyung telah dipindahkan ke ruang yang lebih intensif.

Reason My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang