Chapter '01'

6.4K 373 11
                                    


~~ Why I am ~~

" Ini bukan kesalahanmu nak, jangan pikirkan eomma, pergilah, lari sekuat tenagamu, eomma akan baik-baik saja disini, pergilah dulu, eomma akan menyusulmu "

----:----


Sudah kesekian kalinya suara itu terngiang bahkan menghantui saat ia hanya memejamkan mata. Jimin cukup lelah untuk selalu mengingat itu. Berulang kali ia mencoba menutup mata dan telinganya, nihil justru kini ia terlalu larut dalam kenangan yang membentuknya.

"Hei bocah apa yang kau pikirkan, dasar"

Jimin tergesa melanjutkan kegiatan rutinnya, mulai dari merapikan kebun hingga mengangkut material bangunan. Ini sudah hampir tiga bulan lamanya ia mendekam di tahanan khusus remaja. Jangan tanya mengapa, ia sendiri tak tahu apa yang sebenarnya terjadi sebelum ia terbangun dengan kaos khas tahanan.

Sejauh ini pembela umum belum juga menemukan kejanggalan dalam kasus Jimin, bahkan karena keluarganya yang tertutup, polisi pun tak dapat info apa-apa dari tetangga mereka.

" Hei kau, Park Jimin kan "

" Belakang gudang B, Big Jung menunggumu "

" Jangan berpikir untuk kabur, kalau kau tidak ingin mati "

Mata kecil itu memincing menatap tajam gerombolan remaja bermasalah lainnya. Mata nya memang menyiratkan kemarahan tapi ia tak sanggup melawan apalagi melapor, mereka pandai bersandiwara.

Tak kunjung beranjak, akhirnya tangan kecil itu ditarik paksa, ah tak puas dengan itu salah satu dari mereka menarik kerah kaos Jimin dan menyeretnya.

Belakang gudang B, tempat yang cukup sepi tak banyak penjaga, ditambah lagi gudang ini kosong, sayangnya tempat ini menjadi langganan Jimin saat ia menyerah dengan nasibnya.

" Ooo, Park Jimin, hari ini kau bersih eoh "

" Sudah lama ya, aku tak memberimu warna "

" Dan kalian pergilah "

Segera setelah para bawahannya pergi, Big Jung maju perlahan dan membelai wajah mulus Park Jimin.

" Aku mau kau menjadi pesuruh ku, hingga aku bebas "

Jimin hanya diam memperhatikan tangan Big Jung yang telah mengepal. Jimin yakin ada hal lain di dalam genggaman itu benda berkilau karena plastik yang terbias cahaya, seperti serbuk persekian gram.

" Buka mulut mu Jim "

Big Jung mencengkram kuat dagu Jimin. Jimin tetap mengatupkan mulutnya, biarlah sekujur tubuhnya mebiru, daripada ia harus perlahan mati dengan cara tidak elit itu. Biarlah kali ini Jimin melawan, karena ia sudah cukup sering mengalah.

" Buka mulutmu atau ku hajar kau "

Jimin tak bergeming, bahkan tangan Jimin kini sudah balik mencengkram kerah baju Big Jung. Sedikit lagi Jimin dapat mematahkan pertahanan Big Jung, sebelum berandal itu lebih dulu memanggil kembali gerombolan bedebah lainnya.

Jimin kalah jumlah, kali ini Jimin lagi-lagi tak bisa melawan, tapi ia kembali beruntung tak menjadi korban ketergantungan Big Jung terhadap narkotika. Boleh dibilang seharusnya Big Jung itu di tahan di penjara yang khusus karena di tempat ini Big Jung masih leluasa menikmati benda haram itu, bahkan tak segan menjebak tahanan lainnya demi keamanan masa tahanannya.

Lagi-lagi Jimin hanya bisa mengerang tanpa seorang pun yang tahu. Meski begitu Jimin tetap beranjak tertatih ketika mendengar alarm pertanda waktu nya berkumpul sebelum pengecekan malam.

Reason My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang