Chapter '15'

1.3K 165 12
                                    

.

.

.
~~ ᴅᴇ ᴋᴇʀᴢᴇ ~~
.

.

.

Ada yang bilang pelangi datang setelah hujan, cerah datang setelah badai, pagi datang setelah malam, entahlah sepersekian persen perumpamaan itu ada benarnya.

Jimin berulang kali tersenyum membenarkan berbagai pepatah penyemangat itu.

Percaya atau tidak semuanya berjalan sesuai keinginan Jimin.
Meski belum sepenuhnya, tapi Jimin dapat bernapas lega.

Kini Taehyung telah tinggal bersamanya lagi, bahkan ia mulai bersekolah.

Tak mudah bagi Jimin membujuk kedua orang tuanya dan juga Taehyung.

Namun dari itu Jimin menangkap masih ada setitik kasih sayang dari sang eomma dan appa pada Taehyung.

Terbukti nada cemas di lontarkan dari kedua orang tuanya ketika ia bersitegang meminta ijin agar Taehyung dapat bersekolah seperti dulu.

.

.

.

.

[KRING]

Bunyi lonceng istirahat itu bagaikan rock n roll yang membuat para siswa bersemangat, berlarian keluar meninggalkan ruang kelas dengan senyum merekah.

Sebagian dari mereka berhambur ke seluruh penjuru sekolah dan sebagian banyak berkerumun di kantin sekolah.
Terlihat para murid mengantri rapi menunggu jatah makan siang.

Tak jauh beda dengan dua pemuda bermarga Kim yang kini tengah memasuki ambang pintu.

Kim satu bergerak lincah sedangkan kim satunya lagi lamat mengamati seisi kantin yang begitu riuh.

“ Tae..”

Yang di panggil terjingkat, kembali dari lamunannya.

Maklum ini hari pertama kembali bersekolah setelah sekian lama menikmati home schooling yang di program untuknya.

Awalnya Taehyung sempat takut dan ragu untuk kembali kesekolah mengingat bagaimana ia dulu dicemooh dan dijauhi bahkan berjulukan manusia aneh, tapi melihat bagaimana usaha Jimin merayu kedua orang tuanya, Taehyung tak ingin mengecewakan Jimin.

Jam istirahat ini begitu berharga bagi Jimin sebab ini lah kesempatan Jimin untuk mengobrol dengan sang adik.

Pasalnya mereka tak sekelas, Jimin berada satu tingkat di atas Taehyung, ya karena ini adalah salah satu syarat yang diajukan Tn dan Ny Kim, mereka tak ingin Jimin terlalu dekat dengan Taehyung.

“ Hyung..apa hari ini hyung ada latihan “

” Eum..” Jimin mengangguk dengan mulut penuh.

“ Pulanglah duluan, hyung bisa pulang sendiri “
Lanjut Jimin setelah menelan makanannya.

Taehyung menyunggingkan senyumnya, bukan karena senang tapi lebih kepada senyum menertawakan dirinya sendiri.

“ Jika aku berani pulang sendiri, pasti sudah ku lakukan bahkan sebelum kau jemput hyung “

Kata itu diakhiri dengan kekehan tanpa rasa humor yang telontar dari Taehyung.

Jimin berhenti mengunyah, otaknya berhenti berpikir. Ia hanya terpaku menghayati ekspresi Taehyung.

Reason My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang