Chapter '25' (End)

3.3K 170 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





~ Winter Go ~


“Jimin ssi..”

Jimin berbalik menatap kesal pada paman yang mengekorinya sejak tadi.

Ini bukan kali pertama Namjoon rela berlarian mengejar demi mengecek kesehatan ponakan yang akan berkompetisi sebentar lagi.

“Aku baik-baik saja”

Ya Jimin tidak berbohong sudah dua tahun terakhir Jimin aktif menjadi atlet lari, ia berhasil menjadikan dirinya sebagai atlet terpopuler dengan wajah tertampan.

“Kau yakin?”

Bukan apa-apa, Namjoon terlalu takut ketika menyaksikan Jimin berlomba, sebab ia berlari terlampau cepat seperti sedang melampiaskan amarah atau apalah yang mengganjal dihatinya.


“Samchon tahu tubuhmu baik-baik saja, tapi aku bertanya soal hatimu”

Jimin melempar pandang, matanya memanas, ia benci jika harus mengingat sesuatu yang sampai detik ini terus menerus mengikis hatinya.

“Bahkan kata rindu sudah tak bisa lagi mewakili perasaanku, aku takut paman..aku takut”

Jimin kehilangan separuh jiwanya lima  tahun lalu, tragedi itu menyisakan pencarian atas presensi Taehyung.

Ia hilang bahkan jejaknya pun tak ditemukan, entah kemana, entah apa yang terjadi.

“Bersabarlah, Taehyung pasti bisa ditemukan”

Seokjin yang sedari tadi mendengar mereka segera berujar menenangkan.

Tahukan Jimin bahkan dirinya juga ingin menghilang menyusul adik satu-satunya.

“ Ini sudah lima tahun hyung, apa hyung lupa”

Jimin berhambur kepelukan Seokjin, ia tak sanggup membiarkan Seokjin sakit sendiri, jika dirinya saja begini apalagi Seokjin, ia berharap bisa berbagi kekuatan menghadapi kenyataan hilangnya Taehyung.

Namjoon mengusap wajahnya kasar, hembusan pasrah bercampur sedih ia lontarkan.

Mereka sudah berusaha semaksimal mungkin bahkan sudah banyak detektif yang mereka bayar untuk mencari keberadaan Taehyung.

“Jimin ssi...ayo lima menit lagi pertandingan dimulai..”

Teriakan pelatih membuyarkan mereka, ketiganya mengangguk dan segera menyemangati satu sama lain.

“ Jadilah pemenang..fighting”

“Semangat Jimin ku”












Pertandingan berlangsung seru, babak demi babak di lewati Jimin, bahkan para pendukung sudah berkoar-koar menunjuk pemenangnya.

Nama Jimin diserukan sebagai pemenang, lalu pria itu berdiri dipodium menerima reward atas usahanya.

Reason My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang