Enam✅

67.3K 2.7K 41
                                    

Pagi ini di teras rumah keluarga Welfis terdapat beberapa koper besar maupun sedang yang di dalamnya telah terisi oleh baju baju pemiliknya.

"Mau ayah anter gak?" Lelaki paruh baya itu menawarkan untuk mengantar anak dan menantunya ke rumah baru mereka. Rumah yang mereka dapat sebagai kado pernikahan keduanya.

Zeyan menggeleng"gakpapa yah lagian kita udah tau rumahnya"

Arif mengangguk kepalanya"kalian hati hati di jalan"

"Jagain menantu bunda ya bang jangan macem-macem kamu pokoknya" peringat Nisa kepada putranya.

"Gak janji nda hehe" jawaban zeyan langsung mendapatkan pelototan mata dari kedua orangtuanya.

Kini Nisa beralih kepada Aviela
"baik baik ya sayang kalo zeyan macem macem bilang sama bunda"

Aviela mengangguk sopan
"iya bunda"

Selesai dengan acara salaman dengan orang tuanya, zeyan dan Aviela langsung memasuki mobil setelah tadinya semua koper di masukkan ke bagasi mobil.

Perlahan mobil itu meninggalkan halaman rumah mewah itu.

•••
"Berhenti dulu dong di minimarket depan"

Zeyan memalingkan wajahnya
"ngapain?"

"Kepo Lo berhenti aja apa susah nya sih"

Daripada berdebat zeyan lebih memilih untuk diam. Ia menepikan mobilnya dan berhenti di depan sebuah minimarket.

Aviela turun dari mobil tanpa di ikuti zeyan. Toh dia saja tidak menyuruh zeyan untuk ikut kan? Jadinya zeyan hanya menunggu di mobil seraya memainkannya ponselnya.

Tidak berapa lama Aviela kembali masuk ke mobil dengan sebuah kantong plastik di tangannya.

"Beli apa Lo?"

Penasaran zeyan di saat melihat kresek di tangan istrinya itu. Pasalnya Aviela seperti sedikit menyembunyikan barang yang di belinya itu.

"Bukan apa apa lagian Lo kenapa sih kepo banget?"

"Gue suami Lo jadi wajar kalo gue perlu tau tentang Lo" Ucap zeyan seraya menyalakan mobilnya.

"Gak usah belain diri Lo pake kata kata suami deh..gak usah Lo jadiin itu kata sebagai senjata Lo di saat Lo mau ikut campur urusan gue"

Sebenarnya zeyan agak tertusuk dengan lontaran dari mulut Aviela di tambah lagi dengan ekspresi wajah kesalnya di saat ia berujar.

Namun dengan segera ia langsung menepis hal itu. Untuk saat ini ia tidak mau membuat pertengkaran antara keduanya.

Zeyan Kembali menjalankan mobilnya dengan Aviela yang sepertinya masih merasa kesal.

Zeyan bingung. Apa salahnya? Perasaan tadi di saat di rumah bunda nya ia tidak menggangu ataupun membuat marah Aviela. Tapi apa yang terjadi sekarang?

Perjalanan menuju rumah baru nya itu di selimuti suasana hening. Zeyan yang sibuk menyetir dan Aviela yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

Setelah beberapa menit dalam perjalanan akhirnya mereka sampai di depan sebuah rumah mewah yang mempunyai halaman yang cukup luas.

Mobil Zeyan segera memasuki halaman rumah itu di saat seorang satpam membuka pagar dan mempersilahkan nya masuk.

Sepertinya ayahnya memang sudah menyiapkan satpam untuk rumah barunya tanpa sepengetahuan zeyan.

Ia memarkirkan mobilnya di garasi lalu turun dan berjalan ke belakang mobil untuk mengeluarkan koper koper nya.

Satpam yang tadi membukakan pagar pun kini turut membantu nya membawa koper koper itu ke dalam rumah.

My Bad Husband [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang