Empat✅

63.9K 2.9K 26
                                    


Voment Jangan lupa 🙏🙏

•••
Di saat jam kosong seperti sekarang ini. Tentunya akan di manfaatkan oleh semua siswa untuk melakukan hal yang mereka inginkan. Hal itu pasti tidak akan jauh dari kata ribut dan berisik.

Namun di satu sisi ada dua orang yang sepertinya sedang berdebat.

"Raf kok kamu duduknya pindah sih?"Sindy berdiri di depan Rafi yang sekarang sudah berpindah tempat duduk di samping zeyan.

Jika kalian bertanya dimana Alfa yang awalnya duduk dengan zeyan.sudah pasti jawabannya: sekarang Alfa harus rela duduk di samping sindy menggantikan Rafi yang duduk di tempatnya.

"Lagi pengen aja" jawab Rafi

Sindy mengernyit bingung. Ia tidak percaya dengan alasan yang di lontarkan Rafi. pasti ada hal lain yang menyebabkan ini.

"Raf aku gak percaya..kamu kenapa gini sih?aku salah apa sama kamu?kenapa sikap kamu begini?"

Rafi bangkit dari duduknya"Lo nanya apa salah Lo? Coba Lo nyadar aja dan pikirin apa salah Lo!!"

Setelahnya Rafi berjalan keluar kelas meninggalkan sindy yang menatapnya tidak percaya.

Aviela dan Qila pun hanya menatap bingung keduanya karena mereka memang tidak mengetahui apa yang sedang terjadi antara Rafi dan sindy.

Sindy yang sadar akan kepergian Rafi pun kini ikut keluar kelas dan berlari mengejar Rafi.

"Eh sin mau kemana?"

Ucapan Aviela sama sekali tidak di dengar sindy.ia tetap berlari mengejar langkah Rafi.

Berhubung ini masih jam pelajaran. Dan sepertinya hanya kelas mereka yang tidak ada guru,jadi koridor sekolah terlihat sepi karena anak kelas lain masih mengikuti pelajaran.

Sindy melihat Rafi berjalan menuju rooftop. Sindy terus berjalan mengikuti Rafi dengan langkah cepat.

Ia membuka pintu rooftop yang memperlihatkan Rafi sedang menyesap benda yang sangat tidak di sukai sindy.

"Raf kamu apa apaan sih" sindy mengambil benda itu dan menginjaknya.

Rafi terlihat murka"Lo yang apa apaan!!ngapin Lo ke sini?"

"Raf aku gak suka kamu ngerokok..kamu kenapa sih?kalo aku punya salah kamu bilang sama aku dan aku minta maaf"

"Lo belum sadar apa salah Lo?"

"Raf kamu kenapa kasar?kamu kenapa ngomong Lo gue?" Air mata sindy kini jatuh membasahi pipinya

Sebenarnya Rafi sedikit tidak tega melihat orang yang di cintai nya itu menangis di depannya. Tapi mau bagaimana lagi dirinya sekarang sedang tersulut emosi.

"Lo gak tau apa salah Lo!?" Sindy menggeleng mendengar pertanyaan Rafi.

"LO GAK SADAR LO SALAH APA?LO GAK SADAR KEMAREN UDAH BOHONGIN GUE! LO JALAN SAMA RIKO TAPI LO BILANG LO LAGI SAMA MAMA LO??" Rafi mengeluarkan semua amarah nya

"LO SEENAKNYA JALAN SAMA DIA PADAHAL LO ITU MILIK GUE!!LO JALAN SAMA DIA TANPA SEPENGETAHUAN GUE!!LO GAK SADAR ITU SALAH LO HAH??"

Mendengar itu,sindy seketika kaget dan semakin terisak. Dia emang salah karena tidak jujur dengan Rafi tapi ia melakukan itu juga punya alasan.

Sindy memeluk Rafi yang terlihat sangat marah kepadanya"maaf aku minta maaf..."

"Aku ngelakuin itu ada alasannya Raf.."

"Iya Lo ada alasannya, alasannya biar Lo bisa dekat sama dia dan khianatin gue??" Balas Rafi sinis melepas pelukan sindy.

Sindy menggeleng dan menatap Rafi sendu"bukan Raf..aku gak khianatin kamu..aku ngelakuin ini karena kamu.."

"Dia bilang dia akan ngelukain kamu kalo kemaren aku gak mau jalan sama dia..aku gak bohong aku gak mau kamu kenapa Napa.."

"Lo jangan ngedrama" sinis Rafi

Sindy kembali menggeleng"aku gak bohong...percaya sama aku Raf...aku gak bohong"
Sindy terisak dan sekarang sudah terduduk di lantai.

Dari semua yang dikatakan sindy. Rafi tidak melihat kebohongan di sana.
Jujur saja. Hati nya teriris melihat perempuan yang di sayangi nya itu duduk di lantai seraya menangis.

Rafi tidak kuat melihat itu. Ia tidak mau menyakiti orang yang selama ini selalu ada untuk nya.

Rafi berjongkok dan segera merengkuh tubuh mungil sindy kedalam dekapannya.ia mengelus lembut rambut sindy yang sekarang menatapnya.

"Kamu jangan kayak gini"kali ini Rafi berbicara dengan sangat lembut dan membuat sindy segera memeluknya lebih erat.

"Aku percaya sama kamu..."lanjut Rafi seraya berdiri dan diikuti sindy yang masih berada di dekapan nya.

"Makasih..aku cuma mau sama kamu" ujar sindy malu malu

Rafi tersenyum"karena kamu emang hanya milik aku"

Keduanya tersenyum dan kembali baikan.

•••

"Ciee ciee udah baikan ya?" Goda Alfa di saat Rafi dan sindy kembali memasuki kelas.

Sindy tersenyum sedangkan Rafi menggeplak kepala Alfa pelan.

"Lo ngelakuin apa sin sampe Rafi bisa Lo jinakin?" Tanya zeyan.

"Kepo banget sih Lo? Cowo kok kepo gitu" remeh Aviela.

"Lah kenapa Lo yang sewot gue nanya nya sama sindy bukan Lo!"

Aviela memutar matanya malas dan duduk di kursinya seraya memasang headset di telinganya.

"Sinn Lo tuh bikin gue takut tau gak! Gue kira Lo bakal di apa apain sama Rafi" ujar Qila dengan cengiran di akhir kalimatnya.

"Emang gue mau ngapain sindy?"

"Ya mana gue tau" balas Qila.

Rafi menghela nafas nya "cocok dah Lo sama si Alfa..selalu bikin orang kesal"

Qila mengekspresikan wajah nya jijik sedangkan Alfa senyum senang mengedipkan matanya untuk Qila.

"Najis" Qila menjitak Alfa dengan buku yang ada di meja nya.

Alfa mengelus kepalanya namun tidak bisa berbuat apa-apa.

•••

Okey. Part ini emang lebih banyak ke sindy sama Rafi nya😅 karena di part sebelum nya terdapat konflik kecil antara mereka dan penyelesaian konfliknya di part ini..

So. Mohon maklumi ya..karena aku kalo bikin konflik itu gak terlalu bisa jadi di cepetin aja gak usah lama2😅😆

Sorry juga kalo ini pendek.. soalnya lagi buntu:(

Part selanjutnya akan fokus ke zeyan dan Aviela kok..🙏🙏


My Bad Husband [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang