Ungkapan 'cinta akan hadir seiring berjalan nya waktu' ternyata memang benar,sekarang terbukti pada dua orang remaja ini yang telah terikat dengan ikatan yang sah.
Rasa saling menyayangi telah di melekat pada keduanya. Sedikit bisa mengerti dan memahami bagaimana seharusnya bersikap antara satu sama lain.
Usia kandungan yang terus berjalan mendekati kelahiran,membuat mereka berusaha untuk selalu ada dan saling mengerti satu sama lain. Berusaha agar tidak adanya perdebatan yang bisa saja menimbulkan keributan yang seharusnya tidak terjadi pada keduanya.
"Beli apa aja Yan? Aku gak terlalu ngerti karena baru pertama kali " Aviela bertanya kepada zeyan di samping nya seraya melihat lihat perlengkapan bayi.
"Beli aja yang menurut kamu perlu. Aku juga gak ngerti soal beginian"
Keduanya kembali berjalan berkeliling toko yang mereka masuki itu,melihat begitu banyak perlengkapan yang tersedia membuat Aviela semakin bingung untuk menentukan mana saja yang harus ia beli.
Setelah berkutat lama untuk menentukan pilihan, akhirnya ia memilih untuk membeli beberapa perlengkapan dulu seperti baju bayi dan celana bayi,kaos kaki,popok, baby wipes,botol susu, shampoo bayi,handuk serta baby oil. Tak lupa juga ranjang bayi.
Selesai dari toko perlengkapan bayi,mereka berdua memutuskan untuk segera pulang. Lagian zeyan khawatir jika Aviela kelelahan karena terus berjalan mengelilingi toko.
Kurang 20 menit, mereka telah tiba di rumah. Satpam rumah ikut membantu zeyan untuk mengangkat barang belanjaan mereka sedangkan Aviela telah masuk ke rumah terlebih dahulu atas perintah zeyan.
"Istirahat ke kamar aja, biar capek nya hilang"
Aviela melihat ke arah zeyan yang masih berjalan dengan membawa beberpa barang belanjaan "gakpapa aku di sini aja. Lagian aku gak capek capek banget"
Zeyan kini ikut duduk di samping Aviela setelah tadinya membereskan semua barang yang sudah selesai di taruh di tempat nya.
"Hmmm. Kita gak nyari art?" Tanya sekaligus saran zeyan yang ini bukan untuk pertama kalinya,tetapi sudah dari beberapa minggu yang lalu di utarakan nya pada Aviela.
Aviela menggeleng "gak usah, Kita malah harus lebih berhati hati kalo ada art di rumah, gak semua orang bisa sepenuhnya di percaya"
"Tapi kalo gini Kan susah? Mama sama bunda juga gak mungkin tiap hari bisa kesini kan?"
"Iya aku tau. Tapi tetap gak setuju kalo kamu nyari art" kekeuh Aviela yang tetap pada ucapan nya.
Zeyan mengangguk seraya mengusap bahu Aviela "iya. Aku gak akan nyari"
°°°
Keesokan harinya.Zeyan sekarang berada di sekolah nya. Awalnya ia sama sekali tidak berniat untuk ke sekolah, tapi karena paksaan Aviela dan mengingat jika seminggu lagi akan mengikuti ujian nasional, akhirnya ia menapakkan kakinya di tempat ini.
"Lo sekolah,terus istri lo sama siapa di rumah?"
Zeyan menatap Rafi "sama mama gue"
Rafi mengangguk lalu beralih menatap Sindy yang sedang asik dengan handphone nya bersama Qila
"Sin, kita selesai UN nyusul mereka ya" ujar Rafi tersenyumSindy tersenyum lebar "iya, entar kamu langsung dateng ke rumah aku sama om dan tante ya" balas Sindy mengacungkan jempolnya.
"Najis banget lo berdua sumpah" cibir Alfa yang merasa kesal dengan pembicaraan pasangan itu,apalagi senyum yang di mata Alfa terlihat sangat di buat buat.
"Iri aja lo" Ejek Rafi menoyor kepala sahabatnya itu.
Zeyan ikut menimpali tetapi dengan berbisik di telinga Alfa "cepetan, hak patenin Qila. Jangan nyesel entar kalo di embat orang"
Rafi mengangkat dua jempolnya,ia bisa mendengar bisikan zeyan pada Alfa " tuh dengerin. Kita emang sahabat. Tapi kalo dalam hal ini ya sorry aja bro, gue gak bisa temenin lo buat ngejomblo. Gue butuh pasangan hidup" ia menepuk nepuk pundak Alfa seperti menyuruhnya agar bersabar.
"Gue gak minta buat di temenin sama lo" balas Alfa melempar kulit kuaci di tangannya.
"Yaelah,awas aja entar kalo dateng ke gue sambil nangis. Gue suruh pergi lo"
"Bodo sih. Penting gitu buat gue?" Dengan santainya Alfa berdiri dari kursinya dan berjalan keluar kelas.
"Bangke" umpat Rafi yang merasa kesal dengan Alfa.
"Cabut raf" ajak zeyan yang ingin menyusul Alfa seraya menarik Rafi untuk ikut serta.
Sindy dan Qila yang melihat itu hanya menghiraukan,dan kembali fokus pada handphone nya.
°°°
Kedua cowo itu berjalan seraya mulut nya yang tidak berhenti berdecak kesal.
"Kemana sih itu anak?"
"Ke kantin aja raf, gak guna juga Kita nyari si Al,entar kalo dia balik nyari Kita juga bakal ketemu" ajak zeyan yang juga sudah lelah mencari keberadaan alfa. Rafi mengangguk.
Mereka hampir sampai ke kantin, tetapi ketika melihat sosok yang sebelum nya mereka Cari terlihat, zeyan pun menghentikan langkahnya di ikuti oleh Rafi yang juga menatap lekat ke arah seorang cowo bersama cewe yang berjalan menuju halaman belakang sekolah.
"Mau ngapain mereka?" Tanya Rafi yang mendapatkan gelengan dari zeyan "ikutin buru"
Langkah yang tadi nya berniat ke kantin pun kini berbelok untuk mengikuti dua orang yang membuat mereka penasaran.
Kedua nya berhenti di balik pohon yang bisa menghalangi tubuh mereka agar tidak terlihat oleh objek yang sedang mereka intai.
"Sebenarnya selama ini gue nyari perhatian sama lo, sekalipun lo kesel sama gue. Tapi kekesalan lo itu bikin gue bahagia,karena lo nge respon di saat gue mancing lo buat ngomong sama gue"
"Awalnya gue emang beneran kesel sama lo,karena mulut lo yang kalo udah nyerocos gak bakal bisa diem. Tapi akhir akhir ini gue ngerasa apa yang di bilang sama mereka bener, jangan terlalu benci karena sekarang gue cinta mati? Sama lo" lanjut nya.
"Oii lo narik gue kesini buat apa? Gak jelas banget!" Emosi Qila yang sudah hampir 10 menit berdiri di hadapan Alfa, namun sedari tadi cowo itu hanya diam dengan kepala yang terkadang menggeleng dan mengangguk.
"Gak jadi. Lo balik aja sana" usir Alfa yang jika saja Qila tidak dapat mengontrol emosinya, tangannya akan tepat beraksi untuk memukul mukul kepala cowo itu.
Qila pergi dengan wajah yang terlihat seperti ingin menelan orang.
Sedangkan Alfa hanya mengacak ngacak rambut nya kasar. Nyatanya, tadi hanyalah isi pikirannya yang ingin ia sampaikan pada Qila, tetapi belum punya nyali yang kuat. Sehingga ia menyuruh gadis yang telah di bawanya kesini untuk kembali ke kelas.
"Yahh kagak jadi, padahal gue udah nunggu dari tadi" gumam Rafi dengan suara yang pelan dan perasaan kecewa karena ia telah mengarahkan kamera handphone nya,namun sekarang tidak ada hal yang bisa ia rekam.
"Alfa tai,gue udah siap siap mau ciee in ternyata kagak jadi" zeyan ikut bergumam kesal.
.
.
.
.Sorry kalo ada typo dan kalo part ini gak sesuai sama harapan Kalian :'
Bisa kasih kritik n saran untuk aku bisa membuat part yang lebih menarik 🙏
Bye🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Husband [Completed]
Teen Fiction|BISA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA| Hanya kisah perjodohan antara dua orang remaja... ~Aviela putri Densly ~Zeyan Lio Welfis ✅🍁 #1 Cowo [19/01/20] #11 Badboy [19/01/20] #1 Cewe [19/04/20]