"lo Kira gue takut? "Cibir lisya ketika gadis pengganggu tadi sudah pergi.
Alfa bertepuk tangan heboh "wow ayank gue hebat banget, bangga gue tuh " Tangan nya menarik lisya untuk ikut duduk di samping nya.
"Najis banget dah kata kata lo" ujar Qila dengan memandang Alfa malas.
"Lo cemburu qil?" Zeyan langsung mendapatkan jitakan di kepalanya oleh Qila.
Lisya berdeham pelan " kak Qila gak usah takut atau cemburu, gue gak mau sama orang yang modelan nya begini" tangannya menunjuk Alfa.
"Lo kok jahat sih sama gue? Gak temen ah gue"
"Ya bodo amat sih, gak temen juga gue gak peduli" Ucapan Lisya membuat mereka yang ada di sana ketawa apalagi dengan muka Alfa yang terlihat sangat kesal.
"Udah udah, kasian Alfa di ketawain terus" lerai Aviela yang sedikit merasa kasian pada Alfa walaupun ia juga Salah satu orang yang ikut menertawai cowo itu tadi.
Alfa tersenyum "nah gini nih orang yang baik, Makin Sayang deh gue sama bumil ini".
Zeyan yang nendengar itu memberikan tatapan tajam pada Alfa namun di hiraukan begitu saja.
Malah kini Alfa beralih menatap lisya yang sedang memainkan ponsel nya
"Dan lo bentar lagi mau punya ponakan, jangan galak galak, entar di Kira monster lagi"Lisya menatap Alfa dengan mengedipkan mata nya beberapa Kali
"Lo ngomong apa bang? Ponakan apaan?" Bingung nya. Sedangkan zeyan yang melihat keemberan Alfa semakin menatap cowo itu tajam."Alfa bego! Lo ember banget jadi cowo!" Umpatan itu keluar dari mulut zeyan namun yang namanya Alfa tetap bodo amat.
"Kan abang lo udah bikin kaka ipar lo isi beb" jelas Alfa yang sebenarnya ia ingin ngakak melihat wajah merah zeyan.
"Hah?kaka ipar gue isi--" Lisya mengulang kalimat Alfa Dan berusaha mencernanya "KAK AVII hamil?" Tanya nya kemudian dengan suara yang keras namun pelan di akhir kalimat nya.
"Lisya Lo itu cewe! Kalo ngomong di kontrol!" Sentak zeyan melihat kelakuan adik nya itu yang sangat jauh dari kata kalem.
"Iya sorry hehe"
"Kak, beneran lo emm itu?" Dengan suara pelan dan hati hati, lisya bertanya kepada Aviela yang terlihat hanya diam seraya menyaksikan kehebohan yang di buat mereka.
"Eh, iya Sya" Balas Aviela sedikit malu.
"JADI BENER? ABANG GUE HEBAT TERNYATA" Lisya kembali membuat kehebohan tanpa melihat tatapan tajam zeyan padanya.
Sudah beberapa Kali zeyan mengupat Karena kelakuan adik nya itu.
Sedangkan Lisya tetap pada kehebohan nya, ia sekarang malah memeluk Aviela dengan sangat erat Karena terlalu bahagia.
"Sya, gue khawatir sama lo deh" Seru Sindy. Lisya pun memalingkan wajah nya untuk menatap cewe yang berbicara dengan nya itu "kenapa ka?''
"Mata abang lo mau copot, dari tadi liatin lo mulu "
Di saat Lisya melihat ke arah cowo di samping nya, memang benar zeyan terus menatap nya dengan tajam.
"Sorry bang, gue terlalu bahagia" Senyum nya agar zeyan berhenti menatap dirinya seperti itu.
"Harus berapa Kali gue bilang? Kalo jadi cewe tuh jangan bar bar. Lo mau di katain atau di jelekin sama orang?" Pertanyaan yang di lontarkan zeyan membuat Lisya sedikit menunduk, apalagi zeyan berkata dengan muka tanpa ekspresi.
"Sana ke kelas" ujar nya kemudian dan langsung di turuti Lisya.
Zeyan mungkin memang cowo yang keliatan bodo amat. Sering adu mulut dengan Lisya,kesal dengan nya. Namun tak dapat di sangkal jika zeyan sangat menyayangi gadis yang berstatus sebagai adik nya itu.
"Yan, Lisya jangan di marahin kayak gitu" Aviela merasa sedikit kasihan melihat lisya.
"Gak gue marahin kok, gue cuma gak mau dia di pandang jelek sama orang"
Prok prok
Tepukan tangan di lakukan oleh Rafi dan Alfa. Mereka berdua menatap zeyan dengan tersenyum.Mengerti dengan apa yang di lakukan kedua sahabatnya, zeyan melayangkan jitakan pelan di kepala kedua cowo itu"Berisik lo berdua".
°°°
"Viela, sini"
Aviela berjalan mendekati zeyan yang sedang bersantai di ruang TV. Mereka memang sudah pulang dari sekolah sekitar 1 jam yang lalu. Aviela memilih duduk di samping zeyan namun cowo itu malah menarik nya agar duduk di pangkuan nya.
"Kenapa?"
Bukannya memberikan jawaban atas pertanyaan Aviela, zeyan malah memeluk gadis itu erat. Sedangkan Aviela yang tidak keberatan pun juga balas memeluk zeyan.
"Gue Sayang sama lo" ujar nya seraya menenggelamakan wajah nya di leher Aviela.
Sedangkan gadis itu merasakan panas di pipi, mendengar pengakuan zeyan barusan.
Zeyan mendongak Kan kepalanya"Lo gak Sayang sama gue?" Sedari tadi ia menunggu balasan dari Aviela yang tidak mengucapkan satu kata pun.
"Gue juga sayang sama lo" Aviela menutup wajahnya dengan kedua tangan, ia merasa malu kala mengatakan kalimat itu.
Zeyan yang melihat wajah malu Aviela hanya terkekeh kecil "Gak usah di tutupin gitu" ia menarik kedua tangan Aviela agar tidak menutupi wajahnya lagi.
Cupp.
Kecupan singkat di bibir yang akhir akhir ini sering zeyan berikan pada Aviela.
"Zeyan, lo kok nyium gue? Kan gue gak nyuruh" tangan nya memukul pelan dada bidang zeyan. Sedangkan zeyan menaikkan alisnya bertanya "kenapa emang nya? Gak boleh ya?"
Aviela menggeleng "iya gak boleh, Karena gue mau nya gue yang nyium lo" dengan nada sedikit manja, kemudian langsung mencium bibir zeyan dengan lembut,dan ia melakukan nya tidak sesingkat yang zeyan berikan.
Tak hanya bibir, Aviela juga memberikan ciuman nya pada hidung zeyan,lalu setelah nya ia langsung menenggelamakan wajah malu nya pada leher cowo yang memangku nya itu, persis seperti yang di lakukan cowo itu beberapa saat yang lalu.
.
.
.
.
.
.Hai, sorry Baru update sekarang, harus nya Hari minggu🙂 tapi tiba tiba kuota habis 😪
Jadi Baru sempat malam ini. Dan sorry juga kalo ini pendek:'
Voment kalian aku tunggu, moga suka Dan jangan bosen :(Kalo ada Saran Dan Hal yang harus aku perbaikin sampein aja, aku nerima kritik n Saran kok awowkwowk
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Husband [Completed]
Teen Fiction|BISA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA| Hanya kisah perjodohan antara dua orang remaja... ~Aviela putri Densly ~Zeyan Lio Welfis ✅🍁 #1 Cowo [19/01/20] #11 Badboy [19/01/20] #1 Cewe [19/04/20]