Tiga Puluh Delapan

42.1K 1.6K 41
                                    

Hari libur kembali tiba, pagi ini Zeyan berniat mengajak Aviela dan si kembar untuk jalan jalan di taman komplek yang biasanya di hari minggu seperti ini banyak di datangi oleh anak muda yang sekedar menikmati weekend nya.

"Udah siap?"

"Iya udah, Ayo" Aviela berdiri setelah selesai mengikat tali sepatunya. hari ini pun ia terlihat memakai pakaian santai beserta celana training abu Abu nya, begitupun dengan Zeyan.

Mereka sama sama mendorong kereta bayi di mana dua buah kereta itu di dalam nya ada Lio dan Fio.

Keduanya berjalan santai sambil menikmati udara pagi yang segar. Sesekali menyapa warga komplek yang sudah mengenal mereka.

"Udah lama kayaknya gak nikmatin waktu kayak gini" Ujar Aviela yang merasa sangat senang.

Zeyan mengangguk, tangan kirinya merangkul pundak Aviela sedangkan yang kanan mendorong kereta bayi Fio "Kamu senang?" Aviela dengan cepat mengangguk "Iya seneng banget"

"Tiap weekend kita gini aja boleh gak? Jalan santai, jadi gak bosen di rumah terus" Lanjutnya yang Zeyan balas dengan anggukan "Iya boleh"

Zeyan menatap seraya tersenyum ke arah istrinya itu. Aviela sedari tadi terus mengumbarkan senyumnya, sebahagia inikah gadis itu?

"Kita duduk di situ mau gak?"

Zeyan sedikit kaget dari lamunan nya menatap Aviela namun kemudian langsung mengangguk "Di bangku putih itu?"

"Iya, ayok"

Keduanya berjalan menuju sebuah bangku taman bercat putih. Keadaan hari ini belum terlalu ramai, mungkin karena masih jam 7 pagi.

"Kamu gak mau jogging aja?" Tanya Aviela pada Zeyan yang duduk di Sampingnya.

"Emang gakpapa kalo kamu duduk di sini sendirian?"

"Ya gakpapa lah, Kan masih di area taman ini"

Zeyan tersenyum"oke deh, aku kesana dulu ya. Paling beberapa puteran doang"

"Sip" Aviela mengacungkan jempolnya yang di sambut dengan kekehan Zeyan dan setelahnya laki laki itu langsung berlari lari kecil memutari taman.

Aviela hanya melihat nya dengan sesekali tersenyum. Zeyan dengan pakain santai nya berhasil membuat Aviela memujinya di dalam hati. Suaminya itu terlihat begitu tampan, jika ada gadis lain yang ingin mendekati, Aviela pastikan jika dirinya tidak akan rela. Zeyan hanya milik nya.

"Eh dek"

Seseorang membuat Aviela kaget ketika sedang menatap Zeyan. Sekarang di sebelahnya sudah ada seorang ibu ibu dengan anak kecil berusia sekitar 5 tahun ikut duduk di bangku nya.

"Iya bu?" Balas nya dengan ramah.

"Itu suaminya ya?" Wanita yang tidak ia ketahui namanya itu menujuk Zeyan.

Aviela diam sebentar kemudian menganggukkan kepalanya "Iya, itu suami saya bu"

Wanita itu berOh ria kemudian menatap ke depan ke arah dua kereta bayi Lio dan Fio "ini anaknya?"

"Iya bu" Aviela lagi lagi hanya menjawab 'iya'. Tidak tau kenapa ia merasa wanita di Sampingnya itu seperti memandang nya dengan tatapan meremehkan.

"Kalo boleh saya tau, cowo itu yang kurang ajar atau kamu yang kegatelan? "

Ucapan itu membuat Aviela mengernyit "Maksudnya apa ya bu?"

"Sampe bisa punya anak gini di usia muda pasti gara gara pergaulan gak bener kan? Jadi suami kamu itu yang kurang ajar atau emang kamu sendiri yang kegatelan? " Ujar wanita itu lagi dengan santai.

My Bad Husband [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang