Dari tadi sore, Aviela telah menyibukkan dirinya di dapur. Orang tuanya dan orang tua Zeyan akan berkunjung ke rumah mereka.
Malam ini di meja makan telah tersaji berbagai makanan buatan nya. Skill memasak Aviela sudah meningkat semenjak ia selalu membuatkan masakan untuk suaminya.
"Kamu bentar lagi pulang Kan? Atau gak jadi?" Aviela sedang berbicara dengan Zeyan di seberang sana.
"Iya, ini mau siap siap buat pulang" Balas zeyan yang di angguki Aviela walaupun tanpa di lihat oleh lelaki itu.
"Okey, aku tunggu di rumah. Kamu hati hati jangan ngebut ya"
"Iya viela, aku bentar lagi sampe rumah. Udah dulu ya aku udah di mobil nih"
"Iya Yan"
Aviela mengakhiri obrolan mereka di telepon. Selanjutnya ia kembali ke dapur untuk mengatur letak masakan yang belum beres.
Sebelumnya, ia telah menidurkan Lio dan Fio terlebih dahulu agar tidak ada kendala saat ia beraktivitas di dapur tadi dan sepertinya kedua buah hati nya itu masih tertidur nyenyak karena tidak ada suara tangisan yang menggema dari dalam kamar.
Bunyi pintu utama terbuka membuat gadis itu menoleh dan segera berjalan kesana untuk melihat siapa yang telah masuk.
Kedua sudut bibirnya tertarik ketika mendapati sang suami yang kini berjalan ke arah nya. Dengan segera ia menyalami zeyan, mencium punggung tangan lelaki itu.
Begitupun dengan Zeyan, lelaki itu mencium singkat kening istri tercintanya "Bunda bilang, bentar lagi mereka sampe kesini"
"Bunda sama ayah berangkat bareng mama Papa aku gak?" Tanya Aviela seraya mengambil tas kerja Zeyan.
"Iya, barengan. Lisya juga bareng mereka"
Aviela mengangguk kemudian menggandeng tangan Zeyan untuk sama sama menuju ke kamar "Kamu mandi aja dulu ya, biar aku siapin baju nya"
"Iya. Lio sama Fio tidur?"
Aviela lagi lagi mengangguk. Tangannya memegang gagang pintu kamar lalu membukanya "Itu mereka masih pulas banget kayak nya" sambil menunjuk ke arah box bayi.
Zeyan berjalan ke arah box bayi it kemudian tersenyum hangat ketika mendapati dua buah hatinya tertidur dengan posisi seperti saling memeluk
"Viela, sini. Liat mereka lagi pelukan" ujar zeyanAviela ikut tersenyum "Kalo lagi tidur emang sering gitu Yan, aku aja sampe gemes"
"Iya? Kok aku baru liat sekarang?"
"Karena kemaren kemaren kamu gak liat" kekeh Aviela yang di balas dengan helaan nafas zeyan "Mending aku gak usah nanya aja tadi"
Aviela tertawa pelan "Kamu ngambek? Udah jadi papa masih ngambekan? Kalo Alfa tau, aku yakin kamu bakal di ejek"
"Jangan bawa bawa nama Al deh, bawaan nya kesel mulu kalo denger nama dia" Zeyan masih mengingat hari sebelumnya di mana ia tidak ke kantor karena Alfa ke rumahnya.
"Iya iya, yaudah sana mandi"
Zeyan mengambil handuk nya dan segera masuk ke kamar mandi. Hanya menghabiskan waktu 10 menit, ia sudah selesai dari ritual membersihkan dirinya itu.
Lelaki itu keluar dari kamar mandi"Loh kok mereka udah bangun?" Zeyan masih mengeringkan rambutnya dengan handuk yang lain.
"Barusan bangun, udah gak ngantuk lagi mungkin, soalnya udah tidur dari jam 5 tadi"
Zeyan ber oh ria. Kemudian mengambil pakain yang sudah di siapkan Aviela dan langsung memakai nya.
"Kita turun ke bawah aja vi, kalo bunda sama yang lainnya udah sampe bisa langsung buka pintu" Ajak Zeyan seraya mengambil alih untuk menggendong Fio sedangkan Aviela menggendong Lio.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Husband [Completed]
Teen Fiction|BISA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA| Hanya kisah perjodohan antara dua orang remaja... ~Aviela putri Densly ~Zeyan Lio Welfis ✅🍁 #1 Cowo [19/01/20] #11 Badboy [19/01/20] #1 Cewe [19/04/20]