The Terror

71 30 2
                                    

*Berita TV*

"Terjadi perampokan di Bank Indonesia. Pelaku kejahatan sedang beraksi yang merupakan sindikat dari Tuan Pandew." Kata wartawan berita di TV.

"Kak Roy, Kakek, Paman, coba liat sini!" kata Sam yang sedang menonton.

Mereka pun langsung menuju suara tersebut dan melihat beritanya.

"Saat ini polisi telah mensterilkan tempat dari keramaian." kata Wartawan di TV.

"Dan masih ada pihak bank serta pengunjung yang tersandera di dalamnya." lanjut nya.

"Saatnya beraksi!" kata Roy yang menginstruksikan semua.

Mereka pun langsung bergegas menuju Bank Indonesia. Terkecuali Professor Smith, Alice, Emily dan Dove & Dave. Mereka memang bertugas di ruang komputer untuk melihat denah atau tempat pertempuran serta menginformasikan sinyal bahaya yang datang.

Di ruangan tersebut terdapat alat teknologi yang canggih, seperti hologram dan komputer yang telah diprogram secanggih mungkin.

Dove & Dave yang membantu menghandle teknologi, senjata serta alat menangkap radar sinyal.

Sesampainya di Bank Indonesia, Roy, Joe & Sam dan paman di beritahu tentang titik tempat penyerangan dan langsung membagi tugas masing-masing.

Roy dan Smith
Evan berada di bagian depan sementara Joe & Sam mengambil bagian belakang.

Pihak kepolisian serta densus 88 pun juga dikerahkan di tempat tersebut.

"Selamat siang pak!" sapa Roy yang sedang menghampiri komandan pihak keamanan.

"Sedang apa kalian kemari? Ini tugas kepolisian!" jawab komandan.

"Izinkan kami membantu tugas bapak." kata Roy.

Komandan pun bingung harus menjawab apa.

"Tenang saja pak. Kami sudah tau tugas kita masing-masing." lanjut Roy.

"Nasib para tersandera ada ditangan kita" tegasnya.

Dengan berat hati, komandan pun menyetujui Roy untuk mengikuti pertempuran didalam.

"Kerahkan seluruhnya dalam satu komando, dan bagi 2 tim, sisi depan dan belakang. Fokus untuk menyerang kepala." kata paman.

Komandan menginstruksikan apa yang disuruh oleh paman.

"Mari kita selesaikan ini." kata Roy sambil terbang kedalam bank.

Roy, Evan, serta pihak kepolisian pun masuk menuju dalam bank. Dan disana terlihat Goatman dan ribuan Porch yang tengah menyandera para karyawan.

Porch adalah para anak buah Goatman yang membantu dirinya.

"Jadi, rayap ini yang akan jadi lawan ku?" kata Goatman yang meledek.

"Sepertinya bank hanya untuk manusia, bukan para binatang." jawab Roy dengan tegas.

"Kelak kau akan merasakan pedihnya
yang dilakukan manusia terhadap binatang." jawab Goatman dengan wajah yang garang.

"Sekarang nikmati lah teman-teman ku ini." kata Goatman yang menunjukan para Porch.

Mereka pun langsung bertarung di dalam bank. Brockster dan pihak kepolisian melawan para Porch sementara Roy melawan Goatman sendirian.

Sekitar 1.000 Porch dikerahkan untuk melawan Brockster dan pihak kepolisian.

"Alice, apakah kurcaci ini tumbuh kembali?" tanya Brockster saat sedang bertarung melalui sistem suara yang menyambung langsung ke ruang komputer.

Guardian Squad : Beginning Of WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang