"Ok, Kita Siap!" kata Jex dan Alice.
Mereka sedang bersiap menuju Devil Guard Goverment yang berada di Pulau Amparo untuk mendapatkan informasi dari tempat tersebut.
"Jika kalian sudah siap, saatnya untuk berangkat!" kata Roy.
"Goodluck!" kata Professor Smith yang menyemangati mereka semua.
Komandan Jex dan Alice ditemani oleh Evan dan Roy menggunakan helikopter pribadi.
Komandan Jex rela melakukan ini karena memang ini merupakan keahlian dia dalam berkamuflase.
Sementara Alice memang memiliki kekuatan berkamuflase layaknya seekor bunglon.
"Indonesia itu kaya ya!" kata Alice yang sedang melihat pemandangan dari atas helikopter.
"Sangat kaya, sayang." jawab Evan.
"Bersyukurlah kita tinggal di negara yang kaya ini." kata komandan Jex.
"Tapi sayang, kita tidak bisa memanfaatkan kekayaan tersebut." kata Roy.
"Iya benar, walaupun begitu aku tetap bangga menjadi warga negara Indonesia!" tutup Alice.
Setelah melakukan perjalanan udara yang sangat panjang, akhirnya mereka menemukan pulau yang mereka cari.
"Baik, inilah pulau nya." kata Roy yang melihat dari atas sambil mengemudi helikopter.
"Pulau ini sangat terpencil, pantas saja aku susah untuk melacaknya." kata Emily yang berada di ruang komputer untuk memantau Alice dan komandan Jex.
"Lalu dimana goa itu berada?" tanya komandan Jex.
"Sepertinya masih belum terlihat." jawab Evan.
"Kita harus berhati-hati kalo memantau dari atas, jangan sampai yang dibawah menyadarinya." kata Roy.
"Ya, mereka harus beranggapan bahwa kita bagian dari penerbangan pemerintah atau penerbangan komersil." kata Evan.
Tak lama kemudian, goa tersebut terlihat dari helikopter yang di kemudikan oleh Roy.
"Apakah itu yang dimaksud Devil Guard Goverment?" tanya Roy sambil menunjuk kebawah.
"Benar! hanya ada satu goa di Pulau Amparo." jawab Emily yang sedang memantau dari markas.
"Syukurlah jika benar!" kata Alice.
"Pantas saja jika Devil Guard susah ditemukan." kata komandan Jex.
"Kita mungkin agak menjauh terlebih dahulu untuk putar balik." kata Roy.
"Nanti kalian aku turunin di selatan goa tersebut." lanjutnya.
"Baiklah!" kata keduanya.
"Jangan lupa komandan mantel nya dipakai untuk kamuflase." kata Evan kepada komandan Jex.
Mantel tersebut berfungsi untuk berkamuflase seperti menghilang.
"Siap!" jawab komandan Jex.
"Senjata untuk berjaga-jaga dan wasp nya juga jangan lupa." kata Roy.
"Sedang dipersiapkan!" kata Alice.
Tak lama setelah memutar balik arah helikopter, Evan dan Roy menurunkan di tepi pantai selatan dari arah Goverment.
"Apa kalian sudah siap?" kata Evan.
"Jangan sampai ada yang tertinggal." pinta Roy yang sedang mematikan helikopter nya.
"Ya, kami siap!" kata komandan Jex.
"Ok, jika sudah kami akan menjemput kalian kembali disini." kata Roy.
"Kalian jangan takut tersesat, kalian akan dipandu dari rumah. Posisi kalian juga sudah tersambung dengan orang yang ada di rumah." lanjut Roy.
"Intinya kalian berada dalam pengintaian, jadi tidak usah takut tersesat." tutup Evan.
"Iya, kami sudah mengerti aturan tentang itu." jawab Alice.
"Yasudah, silahkan menjalankan misi kalian dengan baik." kata Roy sambil membuka pintu helikopter.
"Siap 86!" kata keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Squad : Beginning Of War
ActionSmith dan Pandew adalah sahabat yang merasakan sulitnya mencari ilmu bersama. Dengan ketekunan dan kesabaran mereka pun sukses mendapatkan gelar Professor. Suatu hari, mereka melihat brosur pertunjukan karya ilmiah dari berbagai Professor di dunia y...