Super Lav

17 5 5
                                    

Setelah mengantar komandan Jex dan Alice ke Devil Guard Goverment, Evan dan Roy langsung balik ke rumah nya menggunakan helikopter.

Setelah turun dari helikopter, Roy dan Evan langsung menuju ruang komputer untuk memantau keadaan Jex dan Alice.

"Apakah mereka baik-baik saja?" tanya Evan.

"Sejauh ini masih aman, mereka juga masih menyusuri jalur menuju Goverment." jawab Emily yang sedang melihat komputer.

"Dimana kakek?" tanya Roy yang melihat di ruangan tersebut tidak ada Professor Smith.

"Dia sedang keluar tadi." jawab Emily.

"Baiklah." kata Roy lalu pergi.

Professor Smith tampaknya sedang berada di kandang Lav.

"Hei, sedang apa kau disana?" kata Roy yang berhasil menemukan nya.

"Aku sedang memperhatikan hewan ini, nampaknya dia sudah merasa segar." kata Professor Smith.

"Dan aku merasa senang." lanjutnya.

"Apakah perlu kita membalikan nya ke tempat asalnya?" tanya Roy.

"Menurut ku, itu adalah keharusan." jawab Rudy yang muncul secara tiba-tiba.

"Apapun yang terjadi, hutan adalah tempat hewan bertahan hidup dan berkembang biak. Bukan di kandang seperti ini." lanjutnya.

"Ya aku setuju atas usul itu. Jadi kita harus bagaimana?" kata Roy.

"Seluruh yang kau katakan itu benar." kata Professor Smith.

"Ya jelas, kita sebagai manusia hakikat nya hanya membantu dan menjaga hewan. Baik membantu hewan itu menjadi lebih baik atau membantu hewan itu menjadi kesulitan." kata Rudy.

"Yang ku maksud membantu hewan menjadi kesulitan adalah dengan membuat hewan itu punah atau menghancurkan tempat tinggal hewan tersebut." lanjut Rudy.

"Ya itu kau benar murid ku. Tapi disini aku masih membutuhkan dia." kata Professor Smith.

"Aku akan membantu hewan ini menjadi lebih baik dan bermanfaat buat kita." lanjutnya.

"Setelah itu, aku akan mengembalikannya ke habitat aslinya." tutup nya.

"Mau kau apakan hewan ini?" tanya Roy.

"Membuat dia merasakan serum yang kubuat." jawab Professor Smith.

"Apakah serum itu baik untuk hewan?" tanya Rudy.

"Seharusnya baik dan cocok." jawan Professor Smith.

"Bagaimana dengan keadaan Lav sendiri?" tanya Roy.

"Aku sudah menanyakan nya sendiri kepada Dokter Reino kemarin ketika berkunjung. Dan Dokter Reino sendiri yang memastikan keadaan Lav serta mengecek serum tersebut apakah cocok untuk hewan atau tidak." jawab Professor Smith.

"Dan dia memastikan bahwa serum itu cocok untuk hewan ini." tutup Professor Smith.

"Syukurlah kalo itu sudah dipastikan aman." kata Rudy.

"Kalau begitu aku setuju tentang rencana kau. Asalkan tidak terjadi apa-apa bagi hewan itu sendiri." kata Roy.

"Lagipula, itu bermanfaat bagi kita. Apa salahnya?" tutup Roy.

Setelah perdebatan tersebut, akhirnya Lav akan disuntikan serum yang telah dibuat oleh Professor Smith dan dibantu oleh Rudy.

"Terimakasih atas bantuannya! Serum ini akan membuat kekebalan tubuh hewan tersebut menjadi sangat kuat!" kata Professor kepada Rudy setelah dibantu membuat serum tersebut.

"Sama-sama, lebih baik kita langsung menuju kandang tersebut." kata Rudy.

Setelah membuat serum tersebut, mereka berdua pun langsung menuju kandang Lav.

"Sedang apa kau disini?" tanya Rudy.

"Sedang memberi dia makan." jawab Roy.

"Apakah dia menyukainya?" tanya Rudy.

"Kurasa begitu." jawab Roy sambil memberi makan Lav.

"Jika kau sudah selesai, kau bisa membantu kami menyuntikan ini ke badannya." pinta Professor Smith.

"Baiklah akan kubantu." jawab Roy.

Tak lama kemudian, mereka menyuntik kan serum tersebut kepada Lav.

"Baiklah Roy, kau tenangkan dia." kata Rudy.

"Biar aku yang menyuntikan nya." lanjut Rudy.

"Hati-hati!" pinta Professor Smith.

"Baik!" jawab Rudy.

Setelah ditenangkan oleh Roy, Rudy pun menyuntikan serum tersebut ke badan Lav. Lav pun tertidur setelah disuntikan serum tersebut.

"Ok done!" kata Rudy setelah menyuntikan serum tersebut.

"Kita biarkan dia beristirahat. Semoga saja serum itu bekerja dengan baik." kata Professor Smith.

"Iya semoga." jawab Rudy.

"Lebih baik kita kembali ke ruang komputer." kata Roy.

Setelah selesai menyuntik kan serum tersebut kebadan Lav, mereka bertiga kembali menuju ruang komputer untuk mengecek keadaan dari Alice dan komandan Jex.

Ternyata setelah mereka kembali ke ruang komputer, Alice dan komandan Jex sedang dalam keadaan bahaya.

"Ada apa ini?!" tanya Roy yang panik.

"Kita dengan Alice dan komandan Jex telah kehilangan kontak!" jawab Evan.

"Sepertinya mereka ketahuan dan sedang dalam pertempuran." kata Emily.

"Ayo bergegas! Ini tidak boleh dibiarkan!" kata Roy.

"Baiklah kita bantu mereka!" kata Evan.

Roy dan Evan pun bergegas keluar ruangan menuju helipad.

"Hey kenapa kalian terburu-buru?!" tanya George.

"Ada sesuatu berbahaya yang harus kita selamatkan." jawab Roy sambil lari terburu-buru.

"Apa aku boleh ikut?" tanya George.

"Ya, silahkan!" jawab Roy yang sudah menjauh.

Setelah sampai di helipad, Roy dan Evan langsung mengendarakan helikopter tersebut dan bergerak menuju Pulau Amparo.

Sementara George mengikuti Roy dan Evan dari belakang dengan berubah menjadi Colonial.

Guardian Squad : Beginning Of WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang