Prolog

0 0 0
                                    

Laa Tahzan, Innallaha Ma'ana..

Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersamamu.

Hanya itu yang selalu terucap di bibir ku, hanya sebait kalimat itu yang mampu menenangkan hatiku, hanya itu yang mampu menahan luka yang ingin melebar di hatiku.

Ku ingin semuanya baik baik saja, termasuk persahabatan yang telah kami ciptakan bersama,
Mengenang hari lalu dimana senda gurau kita lakukan bersama.

Namun kini, semuanya berubah. Air mata yang mendominasi semua detik tatkala kita bertatap muka, tidak ada senyuman bahkan tawa. Hanya raut sedih yang kami tunjukan.

Inikah yang kita maksud persahabatan dunia akhirat?

Kami mempunyai cita cita tuk selalu bersama dalam taat kepada Nya, hingga di akhirat nanti, kami akan saling menarik satu sama lain dari semburan api neraka.

Tapi hanya karena seorang lelaki cita cita itu kurasa telah pupus, dimana cinta yang dia perjuangkan harus meruntuhkan ikatan persahabatan.

La Tahzan..

Laa TahzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang