Author POV
"Happy birthday to you... happy birthday to you... happy birthday, happy birthday, happy birthday to you!"
Nyanyian lagu selamat ulang tahun mengalun meriah diiringi tepuk tangan dari tamu undangan. Acara inti yaitu tiup lilin dan potong kue berlangsung manis dengan Ali yang berada ditengah-tengah Papi dan Maminya. Keluarga yang manis dengan pangeran tampan yang tak bisa berhenti untuk tak menebar senyum. Bagaimana mau berhenti tersenyum, sedangkan ia merasa bahagia. Semua orang tersayangnya ada disini. Papi, Mami, keluarga dan sahabat-sahabatnya turut hadir memberinya ucapan selamat ulang tahun dan berbagai macam kado serta bucket bunga.
"Make a wish, sayang," ujar Wita pada Ali.
"Doain kita selalu bersama ya sayang"
"Aamiin, semoga terkabul"
"Emang lo tau permintaan Gana apaan?"
"Tau dong!"
"Apaan?"
"Keabadian cinta kita berdualah, apalagi."
"Sial! Nyesel gue nanya!"
"Gak nyesel gue ditanya"
"Au amat gila"
Prilly yang mendengar bisik-bisik demikian hanya bisa memutar bola mata malas. Norak banget. Kalau dipikir-pikir apa mereka tak malu berbisik-bisik seperti itu. Oh iya, Prilly baru ingat, urat malu mereka kan udah putus dari kapan tau.
"Prill, balik yuk," bisik Satya yang berada disamping Prilly.
"Lah acaranya belum selesai?"
"Enek banget gue liatnya masa?" Bisik Satya lagi.
"Sama," balas Prilly dengan berbisik pula. Manis sih manis. Tapi kok jatuhnya alay ya?
"Balik aja deh yuk, mending makan ketoprak didepan komplek rumah gue. Makan sate-satean dimari gak ngefek ke lambung gue sumpah!" Keluh Satya memelas. Kalau gak ingat ini lagi dirumah Ali, udah minta bungkus semua makanan disini deh.
"Makan mulu lo mah!" Desis Prilly seraya memukul perut Satya kesal.
"Eh Anoa, gak usah pengaruhin Prilly deh! Prilly balik sama gue. Nanti! Pas ni acara kelar se kelar-kelarnya!" Kata Jihan sambil menggeplak lengan Satya.
"Apaan lo! Inget ya, besok Prilly harus bangun pagi nemenin gue jogging!"
"Dih mauan lo, Prill!"
"Yee gibeng juga ni! Ayo ah Prill, nanti keburu jam dua belas!" Ajak Satya lagi.
"Apasih, Sat! Emang kenapa kalo keburu jam dua belas?!" Jihan melotot galak.
"Ntar Prilly berubah. Mau tanggung jawab lo mobil mercy gue berubah jadi kucing warteg?"
"Lo pikir Prilly Cinderella! Dasar tukang modus!" Jihan mencubit pinggang Satya kesal.
"Woy, berisik lo pada! Speech dari Gana gak kedengaran nih! Ancur gue live Instagram!" Tegur seorang gadis dengan kesalnya.
"Lo sendiri berisik! Lo pikir ini lagi debat presiden pake live instagram segala. Mending sini deh, live-in gue aja yang lebih ganteng," ujar Satya, dengan seenaknya cowok itu mengubah pengaturan kamera gadis itu menjadi kamera selfie sehingga sekarang wajahnyalah yang terpampang di menu live yang sedang berlangsung. Dan dengan tanpa dosanya Satya say hai seolah artis vlog terkenal di youtube.
"Satya bacooooooottttt!" Pekik gadis itu kemudian menginjak kaki Satya keras-keras lantas berlalu.
Sontak hal itu membuat Prilly dan Jihan tertawa terbahak-bahak. Tengil sih. Kena kan batunya. Hahaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Powerpoint in Love (END)
Fanfiction"WOY MINGGIR DONG! Wahhh songong ni orang! Mana lagi nih tombol klakson,---" "Itu yang ditengah-tengah stir apaan?!" Amazing cover by. @EkaGustiawati❤