13

48 40 12
                                    


Disekolah

"Vanya lo masih ingatkan syarat yang gue kasih" Ucapku sembari mendekat kearah Vanya

"Iya" Ucap Vanya

"Oke, kita mulai yang pertama, lo harus minta maaf ke sahabat - sahabat gue"

"Oke"

"Gue minta maaf udah bully kalian" Ucapan Vanya lirih

Sahabat-sahabatku yang melihatnya hanya mengangguk

"Lo, minta maafnya tulus apa gak?" Tanya Luna

"Iya,  gue minta maaf ke kalian. Gue janji gak akan ngebully kalian" Ucap Vanya

"Oke, kita Terima maaf dari lo" Ucap Visya sembari mengulurkan tangannya.

"Kita harus berteman bukan? " Ucap Rika

"Thanks, ya lo rang udah mau Terima maaf gue dan mau jadi temen gue"
Ucap Vanya sembari membalas uluran tangan sahabat-sahabatku.

"Oke, sekarang kita berteman. Yang kedua lo harus minta maaf ke semua orang yang udah lo bully" Ucapku

"Tapi gue gak ingat siapa aja yang udah gue bully" Vanya mencoba mengingat ingat siapa saja yang pernah dia bully.

"Tenang aja, ada gue disini. Ayo kalian semua keluar" Ucapku

Dan keluarlah beberapa orang. Ya mereka adalah orang-orang yang sudah Vanya bully. Dan aku segera memberikan anggukkan yang mengisyaratkan untuk Vanya.

"Maafin gue yang udah bully kalian semua. Gue menyesal, gue minta maaf. Apakah kalian mau maafin gue?" Ucap Vanya dengan lembut dan menangis

"Kami udah maafin kamu, bahkan sebelum kamu minta maaf" Ucap salah satu orang yang Vanya bully

"Gue beneran menyesal udah bully orang yang baik kaya kalian" Ucap Vanya dengan sesenggukan

"Iya, kami percaya kok. Lebih baik kita temenan aja ya" Ucap salah satu dari mereka.

Mereka pun saling berjabat tangan dan berteman.

"Oke, thanks kalian udah mau maafin Vanya, sekarang kalian boleh kembali ke kelas kalian." Ucapku

"Iya" Ucap mereka berbarengan

"Sekarang  yang ketiga, lo harus janji gak ngebully orang lagi" Ucapku

"Iya,  gue janji gak akan ngebully orang lagi" Ucap Vanya

"Tapi, gue gak sepenuhnya percaya sama lo. Jadi gue udah nyiapin ini" Ucapku

Aku sudah menyiapkan surat yang menyatakan bahwa Vanya tidak akan membully orang lagi, apa bila dia membully orang maka kami akan melaporkannya kepada pihak yang berwajib. Dan dibubuhi marai enam ribu.

"Baca. Setuju gak? Kalo setuju lo tandatangani" Ucapku

Vanya langsung menandatangani surat itu.

"Yang keempat, lo harus bayarin biaya  rumah sakit kita. Dan lo melaksanakannya. Next, yang terakhir lo harus pakai jilbab" Ucapku

"Iya, gue bakal lakuin" Ucap Vanya dan dia mengeluarkan jilbab.

"Tunggu, gue gak mau lo pake jilbab karna terpaksa. Jadi gue gak mau maksa lo pake jilbab klo memang lo belum siap" Ucapku

"Gue udah siap pake jilbab Shi, gue tau pake jilbab itu kewajiban bagi para perempuan muslim. In syaa Allah gue siap" Ucap Vanya

"Tapi gue gak mau lo buka tutup jilbab" Ucapku

"Gue udah siapShi,  in syaa Allah. Bismillahirrahmanirrahim" Ucap Vanya sembari memakai jilbab yang telah dia bawa sejak tadi

"Subhanallah, lo lebih cantik pakai jilbab" Ucapku yang takjub dengan penampilan Vanya sekarang

"Thank, Shi. Do'ain gue biar istiqomah ya" Ucap Vanya

"Amin" Ucapku dan para sahabat-sahabatku berbarengan.

"Kita rang mau kantin nih. Lo mau ikut? " Ucapku

"Gak usah Shi, gue mau ke kelas aja"

"Oh,  yaudah. Semangat"

"Iya Rishi"

Kami pun pergi ke kantin, ya disini sepi karena masih jam pelajaran. Kami meminta izin guru untuk menyelesaikan masalah pembullyan yang dilakukan Vanya, tentu dengan senang hati guru memberikan izin, toh si Vanya adalah cucu pemilik sekolah ini.

"Fiuh, leganya. Masalah sudah selesai sekarang" Ucapku

"Lo yakin Vanya udah tobat? " Tanya Luna

"Yaiyalah, kelihatan kok dari matanya, klo dia itu tulus banget mau berubah" Ucapku

"Iya, gue juga liat, Vanya udah berubah kok" Ucap Visya

"Eh, udah kok malah ngomongin Vanya terus sih! Kita disini mau makan! Bukan ngomongin Vanya! " Ucap Rika

"Kita mau makan apa nih? " Tanya Visya

"Gue, mau mie ayam aja deh" Ucapku

" Samain aja Sa. Minumnya lemon tea " Ucap Rika

"Yaudah gue pesenin dulu ya" Ucap Visya

"Eh, nanti lo rang mau jenguk Ranvi gak? Dia udah boleh pulang. " Ucapku

"Yaudah yuk, dia jugakan kaya gitu karena mau nolongin kita" Ucap Rika

"Tapi Shi, lo tau rumahnya? " Tanya Luna

"Enggak"

"Trus, napa lu ngajakin kita ke rumah Ranvi klo lu nya aja gak tau rumahnya!" Ucap Luna

"Gue heran deh, lo rang itu hidup di jaman apa?! Sekarang udah canggih tinggal telfon kan bisa! " Ucapku

"Lo tau nomor dia? " Tanya Rika

"Enggak"

"Eh, lu tuh lebih o2n dari kita! Kaya mana mau telfon klo lu nya aja gak punya nomor nya! " Ucap Luna sembari menoyor kepala ku

"Eh lu, asal noyor kepala gue! Nanti gue o2n gimana? lo rang gak bisa nyontek lagi! "

"Ya abisnya, lo tu klo pelajaran MTK aja gercep! Nah klo bukan pelajaran Mtk lo tuh o2n banget!" Ucap Rika

"Kan gue belum selesai ngomong! Kita kan bisa minta nomor nya Ranvi ke Awan! Sekalian aja deh ajak si Awan" Ucapku

"Nah, tumben lo pinter! " Ucap Luna






______
Jangan lupa vote💕

RISHITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang