14

50 34 9
                                    


Kami masuk di rumah yang minimalis,  tidak begitu besar dan tidak pula kecil. Disini terdapat beberapa furniture dan hiasan yang bercorak Hindi. Disini ada aku dan para sahabatku dan juga Awan, berada di rumah Ranvi.

" Wah, ternyata Rumahnya Ranvi India banget ya" Ucap Awan dengan mulut yang terbuka.

"Eh, tuh liur lo mau tumpah! Norak banget sih lo" Ucap Luna

"Ya gue kan gak pernah masuk ke rumah orang India, gue cuman liat di TV karena nyokap gue sering liat film India" Ucap Awan

"Lo curhat? " Ucap Rika

"Au ah. Pusing gue! " Ucap Awan

"Pusing? Pusing? Pusing?Minum betadine! Pusing hilang nyawa pun melayang" Ucap Luna seperti iklan di televisi.

Kami pun terbahak-bahak mendengar ocehan Luna, lalu datanglah seorang wanita paruh baya, sepertinya beliau ibunya Ranvi.

"Kalian teman-temannya Ranvi kan? " Ucap perempuan tersebut yang tak lain adalah ibu Ranvi.

"Iya tante. Kami disini mau jengukin Ranvi" Ucapku

"Yaudah yuk kekamar Ranvi aja, Ranvinya ada di atas" Ucap

"Elano,  ada temenmu nih"

"Iya mah, suruh masuk aja"

"Kok Elano? kita mau jengukin Ranvi bukan Elano" Ucap Awan dengan muka cengo

"Hus! Elano itu Ranvi pe'ak" Ucap Luna

"Oh, kok gue gak tau ya?" Ucap Awan

"Ya elu taunya cuman mabar doang! " Ucap Luna

"Iya juga ya" Ucap Awan

"Sttt, diem! Dirumah orang berisik!" Ucapku

"Udah, kalian masuk aja. Tante mau bikinin minuman buat kalian"

"Iya tante" Ucap kami berbarengan

"Assalamualaikum bro. Lo kok mukanya bonyok sih" Ucap Awan

"Klo masuk kamar orang yang sopan dong! " Ucap Ranvi

"Yeh, maap baper lu! Kaya emak emak keabisan duit!"

Kami pun duduk disofa yang ada di kamar Ranvi.

"Btw, gimana keadaan lu Vi? " Ucap Visya

"Alhamdulillah udah baik kok, mungkin besok gue udah sekolah"

"Lo yakin mau sekolah besok? " Ucapku

"Ya"

"Eh, daripada kita boring mending kita main truth or dare" Ucap Visya

"Ayo siapa takut" Ucap kami berbarengan

"Pertama - tama kita buat kesepakatan, siapa yang memilih truth harus mendapat pertanyaan dari setiap pemain tapi kalo dia pilih dare dia hanya akan mendapatkan dare dari pemain yang memutar botol, gimana oke gak?" Tanya Awan

"Oke" Jawab kami berbarengan

Pertama tama kami hom pim pa dan menentukan siapa yang pertama kali memutar botol dan Visya lah yang pertama kali memutar botol.
Ternyata botol tersebut berhenti ke arah Awan.

"Gue pilih dare"

"Oke, klo gitu lo harus nembak Siti besok disekolah"

"Eh, Siti yang item, dekil, maju giginya terus idup lagi?"

"Iya, eh elu songong kaya elu ganteng aja"

"Yeh gue emang ganteng dan soal nembak Siti gue ogah! "

"Eh, gak bisa gitu dong. Klo elu gak mau nerima dare dari gue, lo harus teraktir kita di Restoran Italia yang super mahal selama seminggu, gimana lo mau gak? "

"Eh itu mah rugi di gue untung di lo rang"

"Udah cepet tentuin pilihan lo! "

"Udah, kan cuman nembak doang sih" Ucap Rika sembari terkekeh

"Palalu peang! Cuman nembak? Trus klo diterima gimana?" Ucap Awan

"Ya klo diterima ya jadian" Ucap kami berbarengan

"Dasar cemen lu! " Ucapku

"Oke deh" Ucap Awan

Sekarang giliran Awan yang memutar botol dan berhenti di Ranvi.

"Gue pilih truth"

"Apa lu lagi suka sama cewek?  " Tanya Awan

"Iya"

"Lo hanya suka apa mencintai dia juga? " Tanya Rika

"Gue mencintai dia"

"Kenapa lu cinta sama dia?" Tanya Visya

"Saat mencintai seseorang tidak butuh alasan bukan? "

"Apa dia cewek yang sempurna? " Tanya Luna

"Dia mata gue dia yang paling sempurna"

"Siapa dia? " Ucapku

"Lo"

"What!!" Ucap kami bersamaan

"Iya, gue suka plus jatuh cinta sama lu Shi, sejak dari kecil. Tapi lo tenang aja gue gak minta jawaban dari lo, gue cuma ngasih tau perasaan gue aja. Gue tau lo gak mau pacaran kan"

"Thank, udah suka plus cinta sama gue" Ucapku sembari tersenyum kaku

"Iya"

"Eh, udah ah baper baperan nya! Kita lanjutin maen lagi ya? " Ucap Luna

Kami pun melanjutkan permainan kami dan semua sudah mendapatkan pertanyaan bagi yang memilih truth dan mendapatkan dare bagi yang memilih dare.

"Eh, udah sore balik yuk? " Ucapku

"Iya, yuk" Ucap Rika

"Vi kita balik dulu ya, istirahat yang bener biar besok bisa sekolah" Ucapku

"Ya"

*****

"Assalamualaikum" Ucapku saat memasuki rumah

"Adek!!! " Ucap kak Rishab yang memelukku secara tiba-tiba

"Eh ngagetin aja sih kak, jawab dulu salamnya!"

"Sorry, waalaikumsalam"

"Napa lu !kok muka lu ketakutan banget kaya abis liat setan ngesot! "

"Ini lebih serem dari setan ngesot!" Ucap Kak Rishab


_____
Apa yang ditakutkan Rishab? Baca di chapter selanjutnya.
Jangan lupa vote💕



RISHITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang