Author pov
Rishi bangun dari tidurnya dan melihat jam, ternyata pukul 05.30. Dia masih mengingat pesan dan papahnya tadi malam yang merusak moodnya hari ini.
"Hm, daripada aku memikirkan itu! Lebih baik aku sholat subuh! Aku yakin papah kembali dengan selamat," gumam Rishi.
"Papah janji papah akan pulang saat waktunya telah tiba dengan selamat. Papah tidak bisa berlama-lama!. Papah mohon jangan menelfon dan mengirim pesan ke papah. Papah tidak ingin musuh papah melacak kalian!" Ucap papah
"Kami janji pah!" Ucap aku dan kakak.
Ya, itu adalah janji papah Rishi.
Setelah Sholat Rishi bersiap-siap untuk sekolah dan langsung ke ruang makan untuk sarapan.
"Tumben lo gak teriak-teriak kaya toak masjid!" Ucap Rishab
"Kakak!! Aku gak teriak-teriak salah! Aku teriak-teriak nambah salah! Trus kakak maunya apa?!" Ucap Rishi
"Gue?! Gue maunya lo makan yang bener trus kita berangkat!"ucap Rishab
Rishi tidak menjawab perkataan Rishab, dia hanya makan dengan santai dan mereka berdua berangkat ke sekolah.
***
Di tempat lain, Ranvi sedang bersiap siap untuk berangkat ke sekolah. Saat ia ingin mengambil tasnya dia melihat sebuah gelang, ya itu adalah gelang persahabatan Ranvi."Aku akan membawa gelang ini terus, tapi ini belum saatnya Ishi tau!" gumam Ranvi sambil menggenggam erat gelang tersebut.
Dan Ranvi pergi ke sekolah, sampai di depan gerbang sekolah Ranvi melihat Rishi ditarik paksa oleh sekelompok orang dan Ranvi pun mengikuti mereka. Sampai di gudang sekolah mereka masuk diikuti Ranvi.
"Lo! Itu cuma adek kelas yang kurang ajar! Jadi jaga kelakuan lo!" Ucap Vanya.
Ya Vanya lah yang membawa Rishi ke gudang.
"Apa! Apa yang aku lakukan?!" Ucap Rishi
"Lo masih tanya apa yang lo lakuin! Sini gue kasi tau lo apa yang lo lakukan" Ucap Vanya
"Lo udah deket-deket sama Rishab! trus lo mau deketin Ranvi pula!hah" Ucap Vanya sambil menampar Rishi.
Pipi Rishi merah dan mencap lima jari tangan Vanya
"Gue tau lo pasti bisa ngadepin Orang-orang itu" Gumam Ranvi yang sedari tadi bersembunyi di balik peralatan olahraga dan merekam semua kejadian di ponselnya.
Rishi ingin membalas perlakuan Vanya tetapi tangan dan tubuhnya ditahan oleh Nina dan Rare geng Vanya.
"Apa lo! Hah! Mau nampar gue balik!" Ucap Vanya sambil mendekatkan wajahnya ke Rishi.
Rishi yang geram sedari tadi pun menampar balik Vanya dan darah segar keluar dari bibirnya. Rishi tidak tahu darimana kekuatannya datang, mungkin karena hari ini suasana hatinya sedang tidak mendukung di tambah pembullyan yang dilakukan Vanya. Setelah itu Rishi berlari meninggalkan Vanya and the geng, menuju ke kelasnya.
"Itu baru Ishiku! Gadis yang kuat!" Batin Ranvi dan pergi meninggalkan gudang tersebut.
'Aku harus ngerapihin jilbab aku yang mencang mencong ini! Dasar kakel(kakak kelas) kurang ajar! Vanya salah berurusan denganku!' batin Rishi.
Rishi langsung masuk ke kelasnya sembari mengucapkan salam dan melihat para sahabatnya sudah duduk di kursinya masing-masing.
Rishi pov
"Shi! Lo udah ngerjain prnya bu Angrybird?" Ucap Luna.
"Eh, aku belum ngerjain! Aku liat dong!" Ucapku dengan panik.
"Tumben, biasanya kamu selalu ngerjain pr shi?! " Ucap Visya.
"Kemarin malam aku pergi sama kakak, jadi aku gak ngerjain pr deh" Ucapku yang menyalin pr.
Kring.. Kriiiiing... Kriing...
"Ya ampun aku belum selesai!" Ucapku gusar.
Tak lama bu Riri datang dan tamatlah riwayatku.
"Assalamualaikum, anak anak" Ucap bu Riri
"Waalaikumsalam" Jawab kami semua
"Kemarin ibu beri kalian pr, ayo kumpulkan dan yang belum mengerjakannya harap berdiri di depan!" Ucap bu Riri
Aku pun pergi kedepan kelas dan hanya aku saja yang belum mengerjakan pr, oh tidak ada laki laki yang belum mengerjakan pr juga. Siapa lagi jika bukan Ranvi.
"Rishi kamu belum mengerjakan pr? bisanya kamu selalu mengerjakan. Baiklah kalian ibu hukum, pergi ke lapangan, hormat didepan tiang bendera! Sampai jam pelajaran ibu habis!" Ucap bu Riri dan aku hanya menganggukan kepala.
'Mati aku! Tiga jam hormat di depan tiang bendera! Ya Allah kuatkanlah hambamu ini' Batin ku.
Aku berdiri didepan tiang bendera dengan posisi hormat, disampingku ada Ranvi.
"Lo masih kuat? Klo lo gak kuat lebih baik lo duduk sebentar, nanti gue awasin! Klo ada guru gue kasi tau deh!" Ucap Ranvi
"Gak, terima kasih! Aku masih kuat!" Ucapku.
"Lo yakin ini udah satu jam kita berdiri disini lagian panas bener!" Ucap Ranvi
"Lebih baik kamu diem! Berisik tau gak!" Ucapku lagi.
Satu jam tiga puluh menit aku disini, dan sekarang tubuh ku terasa lemas dan kepalaku pusing. Tak lama aku pun kehilangan kesadaran.
Author pov
"Rishi! Bangun! Shi! Lo denger gue gak?" Ucap Ranvi
"Eh bodoh banget dah gue udah tau orang pingsan malah ditanyain! " Lanjut Ranvi. Ranvi segera menggendong Rishi untuk menuju ke UKS.
TBC
____Jangan lupa vote 💕

KAMU SEDANG MEMBACA
RISHITA
Teen FictionRishita (biasa dipanggil Rishi) adalah gadis mungil yang imut. Dia dihadapkan banyak problem tak terduga. ______ Ini cerita pertama saya, harap maklum jika alur yang berantakan, typo, dan mohon maaf jika ada kesamaan nama dan tempat yang tidak dis...