16

43 25 5
                                    

"Sa!Visya! Woi!" ucapku kepada Visya dengan suara setengah berbisik. 

"Apaan Shi? lo gak tau tuh pak Darwin lagi jelasin didepan jangan berisik!" ucap Visya yang memperingatkan ku.

"Nggak apa-apa sih,gue cuman ngetes lo budeg apa gak!" ucapku sembari cengengesan.

"Visya! Rishi! Kalian jangan ngobrol terus atau bapak hukum kalian!" Pak Darwin pun menegur kami.

Bersamaan dengan itu kepala sekolah masuk dengan membawa tumpukan kertas.

"Assalamu'alaikum, anak anak ...
Bapak akan menyampaikan berita bagus, hari sabtu dan minggu kita akan mengadakan PERSAMI (perkemahan sabtu minggu) yang akan dilaksanakan di salah satu hutan lindung didekat sekolah kita," ucap kepala sekolah.

"Waalaikumsalam yeayy!!" Semua murid pun bersorak girang.

"Karna sekarang hari Jum'at, jadi kalian diizinkan untuk pulang cepat dan menyiapkan persiapan perkemahan besok, sekian dari bapak Terima kasih." Kepala sekolah pun pergi dan kami bersiap siap - siap pulang.

Sekarang aku sudah diparkiran sekolah untuk menunggu kakakku, entah lah hari ini aku ingin pulang bersama kakak, lumayan irit ongkos pulang.

"Kak, lama banget sih!"

"Ya sabar, tadi gue ke ruang guru dulu. Lo kan tau gue anggota OSIS."

"Iye! Cepet ah, gue mau beresin barang-barang buat kemah besok."

Kami pun membelah jalan kota dengan menaiki motor Ninja hitam milik kakak

Sesampai dirumah aku langsung membereskan barang, dan memasukkannya kedalam tas ransel ku.

"Oya, gue lupa ngambil snack dari kulkas," gumamku sembari berlari kearah kulkas.

"Kakak! Kok snacknya udah abis!"

"Oya, udah gue masukin ke ransel gue semua," ucap kak Rishab sembari cengengesan.

"Kakak! Trus snack buat gue mana?"

Tetapi kak Rishab hanya membalasnya dengan mengedikkan bahu.

"Kakak! Jahat! Pokonya temenin gue beli snack!"

"Mager, beli aja ndili."

"Ayo! Pokonya temenin!"

Aku pun menarik tangan kak Rishab yang membuat kak Rishab mengalah dan menemaniku membeli snack dengan menaiki mobil ke mini market terdekat.

Sesampainya di mini market aku langsung memilih snack-snack yang menurutku bagus, misalnya dari kemasannya, warnanya, maupun dari bahan pembuatannya semua aku masukkan kedalam keranjang.

"Oi, dek elu yakin beli snack sebanyak ini? Elu punya duit?" Kak Rishab menanyai ku dan merasa aku terlalu banyak membeli snack.

"Yakinlah, kan kakak yang mau bayarin!"

"Eneh, kalo kaya gitu mah tekor duit aye!"

"Pokoknya kakak yang bayarin cup!"
Kak Rishab hanya menggelengkan kepala karena dia tidak mungkin menolak permintaanku, secara aku kan adek tersayangnya😎

Oya aku lupa kasi tau kalian, darimana kakak Rishab mendapatkan uang? Tentu kak Rishab menekuni pekerjaan yang sedang banyak digandrungi remaja masa kini. Kak Rishab adalah jeng ... jeng ... jeng ...  SEORANG YOUTUBERS, dan you now lah bahwa seorang youtubers memiliki banyak uang, viewrsnya juga banyak dan aku sering meminta ini dan itu dari kak Rishab 😅

Setelah selesai memilih kami pergi ke kasir.

"Adek, lu beli snack abis 500 rebu! Bangkrut gue!" Kak Rishab
memandangi nasib dompetnya yang tersisa uang kertas dia puluh ribu saja.

"Aelah kak lebay lu! Lu kan youtubers tinggal gesek ATM di depan mini market kan bisa!"

"Tu mulut enak banget ya ngomongnya! Elu pikir jadi youtubers gampang?! Susah! Lagian bulan ini gue belum dapet endorse!"

"Oke, nanti kalo persami gue ikut gabung di channel lu deh, secara fans gue kan banyak trus video lo pasti banyak yang nonton! Banyak deh viewers lu. Gitu aja ribet!" ucapku sembari memakan snack.

"Oke. Lagian elu ngapain sih beli snack sampe abis 500 rebu!?" ucap kak Rishab sembari memasuki mobil dan kami pun pulang.

"Gue mau bagi-bagi ke anak-anak yang laen."

"Oh"

"Oya kak elu kalo dapet endorse setiap bulan berapa sih?" Entahlah sekarang aku ketularan Luna kepo.

"Kepo lu!"

"Yaelah tinggal jawab aja."

"Males ah, klo lu tau berapa endorse nya nanti elu minta duit mulu sama gue, gue itu udah tau cara-cara licik lo! Ya kan lo mau minta duit gue?"

"Hehehe, lo tauan aja sih kak" ucapku sembari cengengesan.

"Secara Rishab gitu lho! Semua akal licik lo gue udah tau! Apa sih yang gak gue tau!" Ucap kak Rishab sembari mengedipkan matanya

"Itu mata bisa biasa aja gak sih! Kedap kedip kaya lampu merah aje!"

"Serah lu dek!"

"Hm"

Kami menikmati jalanan kota yang sedikit macet dengan canda tawa kami. Aku dan kak Rishab hanya berbeda satu tahun jadi kami sudah seperti sahabat.

______
Jangan lupa vote 💕

RISHITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang