Aku pun berpura-pura pingsan supaya Vanya menghentikan dirinya untuk membuly ku.
"Eh, bitch! Bangun!" ucap Vanya sembari menenangkan kakinya ke tubuhku.
'Awas aja lo ya! Berani beraninya nendangin badan gue! Gue hajar lo sampe gak bisa napas!' batinku yang geram dengan kelakuan Vanya tetapi apa dayaku aku hanya ingin berpura-pura pingsan.
Author pov
Darah segar keluar dari hidung dan bibir manis Rishi yang membuat jilbab putihnya penuh dengan noda darah.
Ranvi dan para sahabat Rishi yang melihat keadaan Rishi hanya prihatin dan tidak bisa berbuat apa-apa karena kondisi mereka sama seperti Rishi.
Vanya and the geng memang sudah kelewat batas hingga membully banyak siswa yang menurutnya kurang pas dimatanya, tetapi pihak sekolah tidak bisa berbuat apa-apa karena Vanya adalah cucu pemilik SMK Melati. Bahkan tentang peraturan sekolah yang mengharuskan siswinya berjilbab tidak Vanya turuti, sedangkan para guru tidak bisa berbuat apa-apa.
Vanya yang melihat Rishi pingsan hanya memcoba membangunkannya dengan menendang tubuh Rishi. Karena Rishi tak kunjung bangun Vanya akhirnya memutuskan untuk membawa Rishi dkk pergi ke gudang diluar sekolah salah satu markas pembullyan Vanya. Setelah sampai di gudang itu, Vanya mengikat Rishi dkk dan pergi, hanya menyuruh anak buahnya untuk menunggu Rishi dkk di depan pintu gudang.
"Shi, bangun. Shi?" ucap Visya.
"Shi, bangun?!" ucap Ranvi.
"Eh, lu pada berisik amat! Nanti preman-preman tengil itu kesini," ucap Rishi.
"Jadi, lo gak pingsan?!" ucap Luna.
"Ya gak lah, gue itu kuat. Cuman gue pingsan buat cari cara supaya Vanya ninggalin kita," ucap Rishi berbisik.
"Apa rencana lo?" ucap Rika.
"Ta-da!" ucap Rishi sembari mengeluarkan ponsel nya dari kaos kaki.
"Hah! Lo ngapain nyimpen HP di kaos kaki bau lo?" tanya Luna
"Eh, gue kasi tau ya. Yang pertama berkat kaos kaki gue kita bisa selamat, yang kedua kaos kaki gue gak bau, yang ketiga mari kita telfon kak Rishab," ucap Rishi yang dibalas anggukkan oleh sahabatnya.
"Tumben lo pinter," ucap Luna.
"Emang gue pinter!" ucap Rishi yang fokus ke layar ponselnya karena sibuk menelfon Rishab.
"Kak, aku sama temen-temen diculik Vanya, cepet kesini! Jangan bawa polisi! Nanti aja bawa polisinya kalo aku udah puas ngajar Vanya!,"
"Iye! Kok lo bis- " Belum selesai Rishab bebicara sudah dipotong Rishi.
"Udah kak Kesini gak usah banyak mulut! Gue share location nih, bawa temen-temen gerombolan kakak. Disini ada 5 preman ototnya gedenya gak nahan!" ucap Rishi dan langsung mematikan hpnya.
Setelah itu, Rishi langsung berpura-pura pingsan lagi dan masuklah geng Vanya.
"Eh, liat noh temen lo udah lemah, cuman di gampar 10 kali plus jambakan aja udah KO !" Ucap Vanya sembari menarik dagu Visya.
Visya dkk yang diperlakukan seperti itu hanya tersenyum licik.
"Lo pada, ngapa diem?! Klo ditanya jawab!" tanya Vanya
"Harus ya, gue jawab pertanyaan lo?!" jawab Visya yang di hadiahi tamparan dari Rare salah satu geng Vanya.
Ranvi geram melihat kelakuan Vanya seperti seorang psikopat.
"Dasar lo! Cewek pcyco! Beraninya keroyokan!" ucap Ranvi.
"Iya! Gue emang cewek pcyco! Apa mau lo?! Gue ngelakuin ini karna lo juga! Jadi lo yang udah babak belur ini gak usah sok jadi pahlawan kesiangan!" ucap Vanya.
"Ck." Ranvi hanya berdecak.
'Bentar lagi tamat riwayat lo! Cewek pcyco!' batin Rishi
Dan tak lama terdengar dobrakan pintu yang sangat kuat.
Brakk
Munculah Rishab dkk yang siap menolong.
"Cewek centil! Lepasin Rishi!" bentak Rishab
Sahabat-sahabat Rishab langsung membuka tali yang mengikat para sahabat Rishi.
"Rii ... Rishab ... lo kok kesini?" tanya Vanya dengan suara gemetaran.
"Karena gue yang udah nelfon kakak gue!" ucap Rishi yang bangun dari duduknya dan menunjukkan ponselnya.
"Apa?! Kakak?!" ucap Vanya kaget.
"Iya dia adek gue!" ucap Rishab sembari merangkul bahu Rishi.
"Jadi lo ... Adek nya Rishab?" tanya Vanya dan dihadiahi tamparan dari Rishi.
Plak
"Itu tamparan karena lo udah nampar gue!"Plak
"Itu karena lo udah jambak gue!"Plak
"Itu karena lo udah nendang badan gue!"Plak
"Itu karena lo udah buat sahabat-sahabat gue babak belur!"Plak
"Itu karena temen lo udah nampar Visya!"Plak
"Itu karena lo udah numpahin jus ke gue!""Udah ah tamparannya capek! Kak serah lo ini dia mau diapain, bawa kantor polisi juga boleh!" ucap Rishi dengan santai.
"Shi maafin gue, jangan laporin ke kantor polisi. Nanti bokap gue marah ... please," ucap Vanya sembari memohon kepada Rishi.
"Oke gue maafin lo! Tapi ada syaratnya:
1. Lo harus minta maaf ke sahabat-sahabat gue
2. Lo harus minta maaf sama semua orang yang udah lo bully
3. Lo harus janji gak ngebully orang
4. Lo harus bayarin biaya rumah sakit kita
5. Lo harus pake jilbab. Mungkin itu aja sih syaratnya."TBC
____
Apakah Vanya menerima syarat dari Rishi? Tunggu kelanjutannya di chapter selanjutnya.
Jangan lupa vote 💕
![](https://img.wattpad.com/cover/181903420-288-k224910.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RISHITA
Teen FictionRishita (biasa dipanggil Rishi) adalah gadis mungil yang imut. Dia dihadapkan banyak problem tak terduga. ______ Ini cerita pertama saya, harap maklum jika alur yang berantakan, typo, dan mohon maaf jika ada kesamaan nama dan tempat yang tidak dis...