Rissa mendekati Gilang dan juga Luna sembari mengeluarkannya sesuatu benda dari dalam kantungnya.
Sedangkan Gilang dan Luna, hanya terdiam kicep melihat gerak-gerik Rissa. Mereka menebak-nebak apa yang akan dilakukan Rissa sekarang. Semakin lama Rissa semakin mendekat dan dia mengeluarkan Pistol. Yap pistol dari dalam kantung roknya.
Dari mana Rissa mendapatkan pistol tersebut? semua orang yang bertanya-tanya dalam hatinya. Dan tak lama Rissa menyunggingkan smriknya yang membuat semua orang bergidik ngeri.
Rishi memiliki firasat buruk setelah Rissa mengeluarkan pistol. Sedangkan Rissa semakin mengangkat pistol dan diarahkan kepada Gilang dan Luna.
'Rissa gila! Apa dia akan membunuh mereka berdua? Aku harus menghentikannya,' batin Rishi.
Saat Rissa ingin menembak Gilang dan Luna, Rishi langsung mencegahnya dengan cara mendorong Rissa.
Dor!
Semua orang yang disana teriak. Gilang dan Luna segera mengecek tubuhnya, apakah mereka terkena peluru tersebut.Karna Rissa kehilangan keseimbangan, peluru tersebut meleset dan mengenai tembok. Rishi bernafas lega karna pistol tersebut berhasil dia rebut. cewe di depannya ini benar-benar gila pikirnya.
"Lo gila ya! Klo lo mau balas dendam, ya ke gue aja. Kenapa lo libatin mereka semua?!" Bentak Rishi.
Rissa segera bangun dan membersihkan debu-debu yang menempel ditangannya.
"Karna mereka semua sahabat lo, jadi gue juga balas dendam ke mereka. Bukan kah sahabat selalu ada dalam suka dan duka? Berarti, mereka semua (Rissa memandang satu persatu sahabat Rishi) harus ngerasain balas dendam dari gue juga,
balikin pistol gue, atau mereka semua akan mati!" Ancam Rissa, dan segera memerintahkan anak buahnya untuk mengarahkan pistol ke kepala sahabat Rishi.Rishi berdecak, dia bingung harus melakukan apa. Jika dia mengembalikan pistol itu ke Rissa, maka sama saja dia memberikan nyawanya. Tapi di lain sisi nyawa sahabatnya menjadi taruhannya.
Rishi mengusap wajahnya dengan kasar. Sekarang dia dalam dilema, sulit sekali untuk memilih keputusan. Rishi menghela nafas kasar, lalu dia memberikan pistol tersebut kepada Rissa.
"Gue udah balikin tuh pistol, trus mau lo apa?" ucap Rishi
"Gue mau lo menderita! Cepat ikat dia!" Rissa memerintahkan anak buahnya untuk mengikat Rishi, sedangkan Rishi hanya pasrah.
Rissa mendekati Rishi dan dia mendorong Rishi sekuat tenaga hingga Rishi terpentok batu besar. Rishi memegang dahinya dan terkejut karena ada darah.
Plak
Satu tamparan melunjur bebas dipipi Rishi, yang membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah.
"Shi, kenapa lo diam aja?! Rissa, please jangan sakiti adek gue! Lo bisa balas dendam ke gue. Gue ju-"
Ucapan Rishi dipotong oleh Rissa."Sssttt, gue udah puas balas dendam ke lo. Liat noh bahkan wajah lo aja udah nggak berbentuk. Gue ingin balas dendam ke adek lo yang sok berani ini," Rissa kembali menampar Rishi.
Plak
Plak
Plak
Rishi sudah pasrah, bahkan wajahnya sudah banyak luka lebam dan mengeluarkan darah.
"Bawa dia ketempat yang lain!" Perintah Rissa kepada salah satu anak buahnya.
Salah satu anak buah Rissa menghampiri Rishi dan membawanya pergi. Tak lupa orang itu mengikat tangan Rishi, Rishi tidak bisa melihat jelas siapa itu tapi melihat dari postur tubuhnya sepertinya Rishi mengenal orang itu.
Setelah itu Rishi dibawa ke salah satu ruangan yg ada di perkemahan itu. Rishi yakin pasti dia sekarang ada digudang karena dia bisa melihat beberapa lipat tenda yang sudah lusuh. Rishi mengerjapkan matanya beberapa kali dan betapa terkejutnya karena dia mengenal anak buah Rissa yang membawanya.
"Paman bayu?!" Ucap Rishi.
Yap itu adalah Bayu Dirgantara, teman dekat ayahnya yang sudah lama Rishi tidak melihatnya. Kabarnya teman dekat ayahnya itu dipecat karena dia melakukan sebuah kesalahan yang Rishi tidak tahu.
Orang yang sedang Rishi panggil itu mengembangkan senyumannya yang membuatnya semakin tampan dengan lesung pipinya. Walaupun Bayu teman dekat ayahnya tetapi umur Bayu masih terbilang muda karena perbedaan usia umur ayahnya dengan Bayu terpaut 10 tahun, yang berarti sekarang Bayu berumur 25 tahun sedangkan ayahnya 35 tahun.
"Kenapa paman membantu Rissa? Rissa orang jahat, atau jangan-jangan paman bersekongkol dengan Rissa?! Jawab paman!" Ucap Rishi sembari memicingkan matanya.
"Argumenmu tentang aku yang bersekongkol dengan Rissa itu benar sekali. Apa kau ingin tahu kenapa aku bersekongkol dengan Rissa?" Rishi hanya menganggukkan kepalanya.
Melihat keinginan tahuan Rishi, membuatnya Bayu memajukan wajahnya hingga mengikis jarak antaranya dengan Rishi. Deru napas Bayu dan aroma maskulin dari parfum Bayu menyeruak di hidung Rishi yang membuatnya menahan napas.
"Karena aku ingin balas dendam dengan ayahmu," Ucapan Bayu yang berbisik membuat Rishi begidik ngeri apalagi ditambah dengan jarak antara dia dengan Bayu.
Setelah itu Bayu memundurkan wajahnya dan pergi meninggalkan Rishi dengan wajah yang penuh luka lebam serta sudut bibir yang mengeluarkan darah.
Maaf lama nggak up dikarenakan aku mager dan nggak ada ide🙏.
Jangan lupa voment ❤

KAMU SEDANG MEMBACA
RISHITA
TienerfictieRishita (biasa dipanggil Rishi) adalah gadis mungil yang imut. Dia dihadapkan banyak problem tak terduga. ______ Ini cerita pertama saya, harap maklum jika alur yang berantakan, typo, dan mohon maaf jika ada kesamaan nama dan tempat yang tidak dis...