15: Pergi

593 29 0
                                    

Keyra berjalan menuju rumahnya dengan santai. Karena jarak rumah Keyra dan Rafa tak terlalu jauh. Keyra melihat motor yang ia yakini milik Rafa terparkir di kafe yang sering Keyra dan sahabatnya hampiri. Ia kemudian berfikir untuk menemui Rafa.

"Rafa dimana ya?" ucapnya dalam hati. Keyra melihat sekelilingnya dab menemukan Rafa disana. "Itu dia. Tapi sama siapa ya?" Keyra menghampiri Rafa.
"Rafa." Ucapnya sambil melihat orang yang bersama Rafa. "Siska?" Ucap Keyra pada Siska

"Lo ngapain kesini?" Ucap Rafa

"Rafa ngapain disini sama Siska?" Ucap Keyra

"Gue nganterin Siska makan, dia belum makan dari tadi pagi" ucap Rafa

"Tapi kan kita tadi main ke rumah Rafa,kita nunggu Rafa daritadi tapi Rafa malah sama Siska" ucap Keyra dengan menahan tangisnya yang kecewa Rafa memilih bersama Siska di banding dengan Sahabatnya.

"Eh. Maaf. Gue mending pulang aja Raf. Gue udah nggak papa kog" ucap Siska dan hendak pergi namun di cegah oleh Rafa.

"Enggak. Nanti gue anterin lo pulang. Lo masih sakit." Ucap Rafa

"Tante Tata udah nungguin Rafa di rumah" ucap Keyra

"Lo bisa diem nggak sih Key. Siska punya anemia. Dia pusing tadi, nggak mungkin kan gue ninggalin dia." ucap Rafa pada Key dengan sedikit membentak yang membuat pengunjung Kafe melihat ke arah mereka

"Key hanya menyampaikan pesan tante Tata, tante Tata khawatir sama Rafa karna Rafa belum pulang." ucap Keyra

"Gue abis ini pulang. Lo bisa pulang sekarang" ucap Rafa

"Ooh gitu. Yaudah Key pulang dulu ya. Key minta maaf ganggu kalian" ucap Keyra dan beranjak pergi keluar kafe.

Tak lama kemudian Rafa dan Siska pergi keluar kafe. Rafa mengantar Siska pulang dan kemudian ia baru pulang ke rumah.

..One Day With You..

Keyra berlari menuju rumahnya dengan menangis karena bentakan Rafa. Sesampainya Keyra di rumah, ia melihat Bryan yang sudah berada di depan pintu yang sepertinya menunggu Keyra pulang. Keyr menghampiri Bryan dengan sedikit takut dan ia menghapus bekas tangisnya agar Bryan tak melihat Keyra menangis.

"Kog baru pulang dek? Sendirian? Katanya di anterin Rafa?" Ucap Bryan pada adiknya

"Maaf kak, Keyra pulang telat. Tadi Rafa nganterin temen Key yang sakit. Jadi Key pulang sendirian." Ucapnya

"Jam berapa ini? Harusnya kamu bilang kakak, nanti kan bisa kakak jemput"

"Maaf kak, HP Key mati kak, baterainya habis"

"Yaudah masuk yuk, disini dingin."

Mereka masuk ke dalam rumah,

"Key?"

"Iya kak?"

"Ganti baju dulu sana. Mandi. Terus makan ya"

"Iya kak"

Keyra berjalan menuju kamarnya dan segera melaksanakan perintah kakaknya. Setelah selesai, ia turun ke bawah dan segera menghampiri kakaknya di meja makan. Key memakai baju santainya.

 Key memakai baju santainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sini dek"

"Iya kak"

Keyra duduk di depan kakaknya.
"Dek, besok kakak pergi ke Amerika,kira kira seminggu. Papa sama mama butuh kakak disana. Jadi kamu mau ikut kakak atau disini?"

"Key disini aja kak, lagian nanti kalau Key ikut kakak, malah bikin repot kakak disana" ucapnya sambil tersenyum "Lagian kan yang di butuhin mama papa cuma kakak."ucapnya dalam hati

"Nggak akan ngrepotin dek, mending ikut aja. Daripada nanti sendirian di rumah"

"Enggak kak, Key nggak mau ketinggalan pelajaran"

"Yakin?"

"Seribu persen yakin" ucapnya masih dengan tersenyum.

Bryan tersenyum melihatnya.
"Kalau ada apa apa langsung bilang kakak ya" ucapnya

"Siapp kakak." Ucapnya sambil hormat pada kakaknya itu.
Bryan terkekeh melihatnya. Mereka makan bersama dan sesekali mengobrol bersama.

Keyra masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasur empuknya.

"Kenapa mama papa cuma sayang sama kak Bryan? Apa Key nggak berguna di keluarga ini?" Ucapnya dengan menahan tangisnya

"Key capek Tuhan. Kenapa Key harus terlahir di keluarga yang nggak mengharapkan kelahiran anak kedua disini"

"Key ingin pergi dari sini Tuhan"

"Key lelah"

"Key ingin pergi dari sini" ucapnya dengan air mata yang sudah tak bisa ia tahan lagi.

Key merasakan ada darah yang mengalir dari hidungnya. Ia melihatnya dan ternyata ada darah yang keluar dari hidungnya. Ia segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan darah di hidungnya.

"Key kenapa ya? Kog akhir akhir ini sering mimisan?" Ucapnya sambil melihat dirinya di cermin

"Aduh. Kepala Key sakit banget. Buat tidur aja deh. Mungkin udah mendingan kalau dibuat tidur" ucapnya kemudian berjalan ke arah kasurnya dan kemudian tidur.


Bryan duduk di balkon kamarnya. Melihat bintang di langit.

"Kenapa papa mama cuma ingin gue yang kesana? Key pasti sedih tadi."

"Padahal Bryan nggak mau ninggalin Key disini"

"Kakak minta maaf dek. Kakak janji pasti cuma seminggu" ucapnya dengan tetap melihat ke arah langit. Kemudian ia beranjak ke dalam kamarnya dan segera tidur di kasur empuknya.

..One Day With You..

One Day With You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang