PART 36

723 25 2
                                    

Setengah jam yang lalu Rara menerima sebuah pesan yang memintanya untuk datang ke tempat ini. Dan disini lah dia sekarang. Menunggu dengan bosan bersama  beberapa alat musik yang berada di sana. bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 5 menit yang lalu, oleh sebab itu suasana sekolah sudah agak sepi sekarang.


"Sorry lama!" suara seseorang yang baru saja masuk ke ruangan itu dengan gitar ditangannya.

Rara bingung harus membalas bagaimana dan alhasil dia hanya diam di tempatnya.

"Jadi gimana? lo punya lagu buat kita bawain ntar?" laki-laki itu kembali membuka suara. 

Anggaplah Rara berlebihan karena entah kenapa ia merasa senang mengetahui Refan yang saat ini banyak bicara kepadanya. Bukan seperti Refan yang cuek yang ditemuinya tadi di lorong.

"Hey! kok lo malah bengong." suara itu berhasil mengejutkan Rara yang saat ini jadi malu karena kedapatan melamun.

"Ehh enggak." ujar Rara menggelengkan kepala.

"Gue sih punya lagu yang gue rasa ini bisa kita bawain nanti pas acara kelulusan. Tapi coba lo dengerin dulu deh." Refan pun mengeluarkan handphone dan juga earphone dari dalam tasnya.

Setelah mengutak-atik handphonenya sebentar, ia pun lantas menyerahkan handphone beserta earphonenya pada Rara,agar gadis itu dapat mendengarkan lagu yang ia katakan barusan.

Rara mulai mendengarkan musik yang mengalun lewat earphone yang terpasang ditelinganya. Ia tau lagu ini. Lagu ini adalah salah satu lagu yang dia suka  yaitu "Youth" yang dibawakan oleh penyanyi favoritnya yaitu Shawn Mendes ft Khalid.

"Gimana?" tanya Refan kemudian.

"Gue suka lagunya. Ya udah kita bawain lagu ini aja." jawab Rara bersemangat.

"Ok kalo gitu. Berarti kita bisa mulai latihan sekarang?" Rara pun mengangguk menyetujui pernyataan Refan tersebut.

Refan pun memulai memetik gitarnya untuk memulai dan Rara tersenyum menatap kearah cowok itu. Rasanya ia rindu saat-saat ini, saat dimana mereka latihan bersama dan Refan yang memainkan gitarnya dengan khas. Yang membuatnya hampir tak bisa berkedip ketika menatap laki-laki itu. 

Pain, but I won't let it turn into hate
No, I won't let it change me
Never losing sight of the one I keep inside
Now, I know it
Yeah, I know it

You can't take my youth away
This soul of mine will never break
As long as I wake up today
You can't take my youth away
You can't take my youth away

Lagi-lagi mereka membawakan lagu dengan sangat indah. Suara mereka seperti menyatu dalam lagu tersebut. Menyuarakan makna dari lagu itu dengan penuh emosi dan perasaan. 

Hampir satu jam mereka berada di ruangan tersebut. hingga keduanya pun memutuskan untuk mengakhiri latihan mereka. 

Rara terlebih dahulu keluar dan meninggalkan ruang musik itu tanpa mengatakan apa pun pada Refan. ia berjalan menyusuri koridor menuju gerbang sekolah. Karena sedari tadi ia berada didalam ruangan, hingga tak menyadari bahwa hujan sudah jatuh membasahi bumi sejak tadi.

Gadis itu menghela nafas kasar sebelum akhirnya menghentikan langkahnya di ujung koridor. 

"Duh kenapa pake hujan segala sih! sekarang gimana caranya gue pulang coba? Bisa basah semua ini!" keluh Rara dengan wajah masamnya.

Ia hanya menatap pasrah ke arah air hujan yang  sedang berlomba-lomba untuk jauh ke tanah. Hingga suara langkah kaki dari arah belakangnya sedikit membuat bulu kuduknya naik. segala pikiran buruk langsung memenuhi kepalanya. 

Perihal yang Datang [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang