Bagian 2

10.9K 822 50
                                    

"Perkenalkan nama saya Naruto Senju" Kelas semakin ramai karena yang mereka tau Senju adalah pemilik sekolah ini

"Baiklah semuanya tenang,Naruto silahkan duduk"

Naruto berjalan menuju tempat duduk paling belakang tepat di belakang si Raven, Naruto menyeringai, rupanya si raven belum menyadari keberadaannya.

Chapter 2

Kringgg

Bel istirahat berbunyi semua murid berbondong-bondong keluar kelas kecuali dua pemuda yang sedari tadi bergerak sama sekali dari tempat duduknya

Pemuda berambut raven dan pemuda berambut blonde.
Naruto tengah membaca buku sambil mendengarkan musik,
Naruto menghela napas sebentar sungguh ia sangat bosan sekarang apa tidak ada yang mengajaknya untuk ke kantin?,
Nampaknya dewa keberuntungan sedang berpihak padamu Naruto

"Hei apa kau tidak mau ke kantin?apa kau tidak lapar?" yang mengajak Naruto adalah pemuda berambut coklat yang bisa dibilang emmm cerewet

"Siapa?"

"Ah perkenalkan mana ku Inuzuka kiba"

"Ah Kiba" Kiba mengangguk lalu segera menyeret(?)Naruto ke kantin
Sedangkan Naruto hanya memasang wajah datar andalannya

Di Kantin

Suasana kantin sangat ramai sekarang karena mereka baru saja kedatangan dua primadona sekolah.

"Huh menyebalkan sekali sih tidak tau apa bahwa suara mereka itu sangat berisik dan menganggu" Kiba sedari sibuk berceloteh tentang segala hal sedangkan Naruto yang melihat itu hanya tersenyum tipis entahlah itu mengingatkannya kepada dirinya di masa lalu, dirinya yang selalu berceloteh apapun dan bersikap terbuka kepada siapapun

"Naru"

"Hm?"

"Kalau diliat-liat nih kau mirip sekali dengan Naruko Ah bahkan nama mu hampir sama" Naruto hanya menaikan salah satu alisnya

"Mungkin hanya kebetulan" Naruto hanya menjawab acuh

"Ah benar juga marga kalian saja beda"

"Eemm Naru"

"Yah?" Naru memandang Kiba sedangkan yang dipandang hanya melihat kesana kemari

"Apa?"

"Apa kau tidak merasa, lihatlah sedari tadi mereka melihatmu uhhh lihatlah tatapan matanya" Naruto melihat apa yang Kiba maksud dan emm jujur pandangan itu membuat Naruto tidak nyaman

"Sebaiknya kita pergi" Naruto pergi diikuti Kiba

"Hei Naruko bukankah dia mirip sekali dengan mu?"

.

.

.

.

.

.

.

.

retaliation and regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang