Bagian 7

9.5K 698 17
                                    

Saat ini Iruka Sensei sadang mengajar di kelas Naruto, semua siswa sedang memperhatikan Iruka karena Iruka dikenal sebagai guru yang cukup killer di sekolah, tidak ada yang berani melawan Iruka.

"Untuk mengerjakan tugas ini Sensei akan membagi menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari dua orang" Ucap Iruka.

"Mari kita mulai, Shikamaru dengan Neji"

"Kiba dengan Shino

"Sakura dengan TenTen"

"Hinata dengan Chouji"

"Sasuke dengan Naruto"

'Fuck' Naruto mengumpat di dalam hati, sepertinya demi keberuntungan sedang tidak berpihak pada Naruto kali ini.

'Sial' Sasuke pun tak jauh beda dengan Naruto, sebenararnya Sasuke sedikit senang tapi dia hanya khawatir tidak tau bagaimana akan bersikap pada Naruto nantinya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sekarang Naruto dan Kiba sedang bersama Shikamaru Dkk~Neji, Sai, Sasuke~. Jika tidak karena paksaan dari Kiba, Naruto mah ogah buat gabung dengan Shimaru Dkk apalagi ada Sasuke

"Ah,bagaimana kalau kita mengerjakan tugas bersama" Ucap Kiba sambil memandang satu persatu temannya

"Setuju"

"Hm, biar cepat selesainya"

"Hn"

"Mendokusai,terserah kalian, dan kita mau mengerjakan dimana?"

"Bagaimana kalau dirumah Naruto, kan kita belum pernah ke sana, setuju gak?" Ucap Kiba dengan penuh semangat

"Setuju" Ucap Neji tak kalah semangatnya dengan Kiba

"Kita semua setuju"

Naruto ingin sekali menolak ajakan mereka, tapi setelah melihat semangat dan muka teman-temannya minus Sasuke Naruto jadi tidak tega untuk menolak.

"Bagaimana Naruto kau setuju?" Ucap Kiba dengan penuh harap

"Hmm bagaimana ya,aku..."

"oh ayolah Naruto "

"Hmm baiklah" Naruto pun pasrah

"Yey, sepulang sekolah kita langsung mengerjakan nya" Naruto melotot mendengar ucapan Kiba, 'Oh ayolah kenapa harus sepulang sekolah, sepertinya aku harus bicara dengan Tachi-nii'

"Umm semuanya aku ijin ke kamar mandi dulu" Tanpa menedengar persetujuan dari teman-temannya Naruto segera melesat ke kamar mandi.

Di kamar mandi Naruto sedang berusaha menghubungi seseorang

"moshi moshi"

"Ah Tachi-nii, Naru minta maaf sebaiknya nanti Tachi-nii tidak usah menjemput Naru"

retaliation and regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang