Bagian 14

6K 475 16
                                    

BANYAK TYPO DIMANA-MANA!

                      ***********

Pagi ini terjadi keributan besar di rumah Namikaze, ah tidak lebih tepatnya di ruang kerja Minato.

"Ah sial, bagaimana ini bisa terjadi Minato?!" Minato hanya memijat pelipisnya,

"Entahlah" Kushina memandang kesal ke arah Minato.

"Yak!bagaimana kau bisa setenang itu Minato! perusahaan kita ini hampir bangkrut, semua membatalkan kerjasama dengan kita Minato!,kemarin para karyawan mengundurkan diri secara masal, sekarang apa!, mereka semua memutuskan kerjasama seenaknya!"

"Bisakah kau diam Kushina! kau pikir aku tidak pusing memikirkan itu semua, lebih baik kau diam dari pada menambah beban kau tau!" Minato menatap tajam ke arah Kushina, sedangkan Kushina sedikit tidak terima dikatakan seperti itu oleh Minato.

"Kenapa kau tidak gunakan anak sial itu Minato?" Minato hanya memandangnya malas.

"Kau fikir itu mudah?, Naruto bukanlah orang yang akan membantu kita secara percuma "

"Sial kalau begitu apa gunanya kita pungut dia kembali Minato, kalau dia tidak memberikan keuntungan kepada kita" Minato hanya diam, entah kenapa sebagian dalam dirinya menolak untuk memanfaatkan Naruto demi kepentingannya, tapi jika dia tak memanfaatkan Naruto dia juga yang akan susah.

Kushina dan Minato terus berdebat, tanpa tau bahwa ada seseorang yang mendengarnya dibalik pintu, orang itu tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya.








Sementara itu dilain tempat Naruto dan para pengi.. ah maksudnya Kurama dan Gaara sedang berdiskusi tentang suatu hal dengan serius, kecuali Naruto tentu saja, karena sedari tadi Naruto sangat santai, dan kenapa Naruto bisa disini?, tentu saja Naruto sudah keluar dari kediaman Namikaze pagi - pagi sekali bahkan sebelum jam 5 pagi, Naruto sudah keluar itu karena agar tidak ada yang curiga padanya.

"Hei Gaara, aku punya ide bagaimana jika kau mendaftar saja di sekolah Naruto"

"Yak, apa kau sudah gila Kurama?" Kurama memandang segit je arah Gaara.

"Yak! jagan panggil aku seenaknya, aku ini lebih tua dari mu bodoh!, pokoknya kau akan tetap sekolah bersama Naruto dan kau akan di tempatkan di kelas bersama Naruko" Gaara mendecak kesal.

"Yak, lalu untuk apa aku di sana, bukankah sudah ada Naruto untuk mengawasi keluarga itu?"

"Hei i know, tapi Gaara bagaimana kau buat Naruko jatuh cinta padamu lalu tinggalkan dia begitu saja, bukankah itu terdengar menyakitkan?" Gaara hanya memadang Kurama malas,

"Ck kau terlalu banyak menonton sinetron Kurama, bukankah Naruko itu bucinnya Sasuke, bah kau terlalu bodoh!" Kurama menggeram tak suka, sudah cukup dia dikatakan bodoh oleh Naruto dan Gara, hei Kurama ini tidak bodoh hanya kurang pintar saja oke!

"lagi pula aku sudah terlalu nyaman di sekolah ku yang sekarang, dan apa kau pikir mengurus surat itu mudah" lanjut Gaara

"Sudahlah Ku-nii, biarkan saja Gaara ada di belakang layar, orang lain tak perlu tau keberadaannya" Gaara mengangguk setuju dengan ucapan Naruto.

"Haish baiklah kali ini kau menang panda" Gaara hanya tersenyum mengejek Kurama.

"Ah Naru, kau tahu aku dengar banyak kolega yang memutuskan kerjasamanya dengan peusahaan Nami" Naruto memandang Gaara bingung

"Benarkah?, aku tidak melakukan semua itu-" Naruto melirik Kurama yang ada di sampingnya "apakah itu kau ku-nii?"

"Bukan,tentu saja bukan" Semuanya diam memikirkan itu semua sampai sebuah suara menyardan mereka semua, itu suara dering telpon.

retaliation and regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang