Bagian 20

6.1K 495 68
                                    

Tinut......Tinut........ Awas ada typo

















Sebelum baca sebaiknya vote dulu oke, aku udah cape-cape ngetik sama mikir nih, tolong hargain dung, okey selamat membaca semua(⌒.−)=★








"NARUTO!" ah lihatlah baru saja Naruto memasuki kawasan sekolahnya tapi sudah di sambut oleh teriakan membahana Kiba, Naruto menatap datar Kiba yang sekarang sudah berada di depannya.

"Naru kenapa kau baru datang hah? apa kau tidak tau sekolah kita ini sedang gempar oleh berita-berita tidak bermutu, sial awas saja jika aku tau siapa yang menyebarkan berita itu akan aku buat dia jadi makanan akamaru, Yak Naru kau harus ikut sekarang juga" baru saja Naruto akan membuka mulutnya tapi tangannya sudah lebih dulu ditarik oleh Kiba.









Dan di sinilah mereka sekarang di depan mading yang sekarang sedang di kerumuni, Naruto hanya menatap datar kerumunan tersebut, sedangkan Kiba berusaha menyingkirkan mereka tentu saja,

"Naru lihatlah" Naru mendekat ke arah Kiba, melihat mading yang berisi tentang Naruto yang adalah anak pungut, anak haram, dan ada juga cacian dan kalian di sana

Dan ekspresi Naruto masih sama datar, tidak terkejut sama sekali.


Hei lihat itu, siapa yang berani menyebarkan berita seperti itu?

Kau benar berani sekali dia dengan cucu dari pemilik sekolah ini

Kau lihat kasian sekali Naruto

Apa benar dia anak pungut ?

Aku sih tidak percaya.



Naruto menyeringai tipis tanpa diketahui orang lain, ah benar siapa yang telah bermain-main dengannya?

Tentu saja Naruto bisa dengan mudah mencari siapa pelakunya, lagi pula untuk apa repot -repot menyebarkan berita seperti itu?, toh tidak akan ada yang berani melawan Naruto apalagi membulinya, dan lihatlah apa yang akan dilakukan Kurama jika mengetahui ini semua, dia tidak perlu repot-repot turun tangan untuk masalah ini.
Naruto ber balik berjalan menuju kelasnya, dan diikuti Kiba tentu saja.



Sementara itu di ruang kepala sekolah

"Yak sialan siapa yang berani menyebarkan berita sampah ini!"

Brak!

Kurama mengebrak meja dengan sangat keras, dia tidak terima jika Narutonya di tendahkan seperti itu, sial dia benar-benar marah saat ini, biar bagaimana pun Naruto sudah dia anggap sebagai adik kandungnya, dan dia sangat menyayanginya.

retaliation and regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang