Dua bulan sudah Naruto berada di Jepang, dan selama itu pula Naruto melaksanakan tugasnya dengan baik.
☘☘☘
"Haah merepotkan" seorang pemuda bersurai merah tampak tengah memandangi kertas-kertas di depannya dengan bosan
"Berhentilah mengeluh Gara" pemuda yang dipanggil Gara hanya mendengus
"Ck,ini sangat merepotkan Naruto"
"Kalau saja aku bisa melakukannya sendiri,aku tidak akan meminta bantuan mu Gara" Gara hanya memutar mata malas,
"Besok aku harus kembali jadi ini harus kita selesaikan hari ini juga" Gara mendelik tak percaya ke arah Naruto
'Kuso'
Sementara itu di lain tempat di waktu yang sama.
Di sebuah ruangan tampak dua orang berambut raven sedang berdiam diri, ah lebih tepatnya yang satu menuntut sebuah jawaban sedangkan yang satunya lagi enggan memberi tahu."Baka Aniki cepat beritahu" Sedangkan lelaki yang dipanggil Aniki hanya mendengus kasar.
"Kemana saja kau selama ini outoto" Itachi menyeringai sedangkan Sasuke hanya diam tak mampu menjawab pertanyaan Itachi
"Huh, kau tidak bisa menjawab! apa kau menyesal sekarang outoto"
"A-aku.." Sasuke bergerak gelisah entah kenapa Sasuke merasa sangat gugup sekarang ini
"Kau mau mendengar sebuah cerita outoto?"
Sasuke tampak ragu tapi dia tetap mendengarkan cerita Itachi.
☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘
Hari ini murid-murid SHSK mulai masuk sekolah setelah sekian lama libur *Sekian lama emang berapa hari tor liburnya_-
*Lima hari😅Back to story
Naruto saat ini tengah duduk temang di bangkunya, saat ini di kelas Naruto hanya beberapa orang yang baru berangkat.
'Haah sungguh hidup yang membosankan' Naruto terus memandang keluar jendela.
Tepat di pintu kelas tampa seorang pemuda berambut raven dengan tampang kusut berjalan menuju tempat duduknya.
Sasuke tampak frustasi, setelah mendengar cerita dari Itachi Sasuke tidak bisa tidur dengan tenang dan selalu memikirkan perkataan Itachi.
Hatinya saat ini seperti kosong digantikan dengan relungan rasa bersalah dan sungguh ia sangat menyesal, Sasuke sangat ingin melampiaskan kemarahannya tapi kepada siapa?.Sasuke mengacak-acak rambutnya 'sial kenapa jadi begini?'
Sementara itu nampak Naruto yang sedari tadi memperhatikan tingkah Sasuke hanya menaikkan satu alisnya bingung.
~Skip~
Waktu pulang sekolah adalah waktu yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap murid, tapi tidak dengan pemuda berambut pirang yang satu ini, dia masih ingin berada di kelas menunggu semua orang pulang sambil merenung, karena begitu banyak beban yang dipikul oleh pundak kecilnya itu.
Naruto lagi-lagi menghela napasnya lelah
"Sepertinya banyak yang kau pikirkan" Seseorang tiba-tiba muncul dan berdiri di samping Naruto.
Naruto hanya diam mungkin terlalu malas untuk menjawab.
"Naruto bisakah kita bicara sebentar?"
"Tidak ada yang perlu dibicarakan Uchiha-san, aku tidak mempunyai urusan dengan mu" Naruto menjawab dengan nada yang begitu dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
retaliation and regret
Fanfiction"Apa salahku pada kalian? Jika kalian memang tidak mengginginkan ku lalu untuk apa aku dilahirkan? Untuk disakiti? atau untuk mati secara perlahan?" - Naruto "Maaf karena aku telah egois, maaf karena telah menyakiti mu, ku mohon kembalilah " - Sasuk...