17| Gak perlu cemburu

3.1K 332 4
                                    

Happy Reading.

***

Entah karena apa akhir-akhir ini (Namakamu) selalu bermimpi tentang Karel. Mungkin karena Rindu, jadi saat tidur pun ia selalu mengingat sang abang.

'Aku tau abang masih jagain aku, selalu ada disisi aku. Abang aku rindu!'

Kamar Karel.
Gadis itu sekarang tengah berbaring diranjang yang biasa Karel tempati.

Sungguh rindu kepada seseorang yang sudah tiada sangat-sangat menyiksa jiwa.

"Huhhh...aku pikir aku aja yang sedih, tapi ternyata ada abang yang lebih menderita dari pada aku. Aku punya abang! Sedangkan abang? Abang malah memendam semuanya sendirian. Abang aku minta maaf."

Peristiwa kejadian kelam yang tak pernah terpikir olehnya, Kejadian pahit yang mengubah hidupnya!

Karel pergi untuk selamanya.

*Flashback on*

Karel dengan cemas menatap (Namakamu) yang tengah berbaring lemah ditempat tidurnya.

Tengah malam seperti ini ia dikejutkan dengan keadaan (Namakamu) yang demam tinggi.

"Dek? Apanya yang sakit? Bilang abang." Dengan cemasnya Karel mengecek suhu tubuh (Namakamu).

"Demamnya tinggi."

"Abang..."

(Namakamu) menatap Karel dengan lemah. Rasanya benar-benar tak enak. Kepalanya pening, tubuhnya menggigil dan seluruh tubuhnya terasa sakit.

"Abang beliin obat ya."
Baru saja Karel akan beranjak dari ranjang tapi tangan lemah (Namakamu) malah menahannya.

"Mama..Papa..akuu kangenn."

Karel hanya bisa memberikan tatapan sedihnya pada sang adik.

"Nanti abang telpon papa sama mama ya. Sekarang kamu istirahat dulu, abang mau beli obat."

"Aku mau mereka pulang bang."

"Iya nanti abang suruh mereka pulang."

Dengan berat hati (Namakamu) hanya bisa menganggukan kepalanya.

"Abang hati-hati."

"Iya, kamu jaga diri baik-baik. Abang beli obat dulu. Jangan takut ya."

Dengan cepat Karel memeluk (Namakamu) cukup lama.

"Jangan sedih, abang selalu ada buat kamu."

Cuppp...

Kecupan sayang pun Karel daratkan dikening sang adik.

"Abang pergi, jangan sedih."

Entah karena apa, rasanya (Namakamu) tak ingin jika Karel pergi. Iya ingin Karel dirumah saja, tak perlu membeli obat.

"Abang jangan pergi."

*

Hari ini keadan (Namakamu) mulai membaik, dan hampir seharian ia berbaring. Jika lapar? Dengan senang hati Karel akan membawakan makanan kekamarnya.

'Kata abang mama sama papa bakalan pulang, tapi kok sekarang masih belum ada ya?' Batin (Namakamu)

Dengan perlahan (Namakamu) melangkah keluar kamarnya dan mencari keberadan sang abang.

Diruang tamu lah ia bisa menemukan sosok Karel yang tengah terduduk.

"Abang." Panggilnya dan dengan cepat duduk disamping Karel.

My Boyfriend (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang