22| Dito?

3.4K 368 37
                                    

Happy Reading.


***

Dengan langkah tak bersemangatnya gadis itu memasuki rumahnya, menatap kesetiap penjuru. Berharap seseorang yang ia cari bisa ia temukan.

'Biasanya lagi ngelamun dimeja makan, tumben nggak ada?' Gumannya dalam hati.

DUK...

Suara seperti barang yang jatuh itu sukses mengalihkan tatapannya. Seseorang dari depannya tengah melangkah sambil tanggannya menyeret sebuah koper besar.

Hal itu benar-benar membuat (Namakamu) bertanya-tanya.

"Mama." Ujar (Namakamu) dengan nada penuh tanya, seakan-akan meminta penjelasan.

Berbeda dengan sang mama yang masih terus melangkah, tanpa berniat memberi pejelasan pada putrinya.

"Mah.. Mama mau kemana?"

Dengan kepanikannya (Namakamu) berusaha mensejajarkan langkahnya dengan sang mama.

Mamanya hanya acuh tak acuh dan semakin mempercepat langkahnya keluar rumah.

"Mah, mama mau kemana bilang sama aku mah? Mama jangan bikin aku khawatir mah."

(Namakamu) berusaha merah tangan sang mama dan mencoba untuk menghetikan langkah wanita itu.

"Mama jelasin sama aku."

"Mah. "

Air mata itu sudah tak bisa terbendung lagi. Baru saja ia ingin berbagi dengan mamanya, berbagi jika ia tengah bahagia. Tapi apa? Ketika sampai rumah mamanya malah berniat pergi.

"Mama mau kemana? Mah hiks...Jangan tinggalin aku sendirian mah."

Harus dengan cara apa agar mamanya mau memberinya penjelasan. (Namakamu) benar-benar bingung.

"Mama nggak sayang sama aku? Hiks jangan pergi."

Tanpa diduga langkah mamanya pun terhenti dan dengan pelan tubuhnya berbalik menghadap kearah (Namakamu).

"Buat apa mama disini? Kamu nggak tau seberapa terlukanya hati mama. Semakin lama mama disini, mama akan semakin menderita." Ujar sang mama sambil menatap rumah yang penuh kenangan itu.

"Aku masih butuh mama."

Wanita itu malah menggeleng sambil berusaha menghapus air matanya yang sudah tak terbendung lagi.

"Kamu bisa mandiri, kamu bisa tanpa mama."

"Mah.. Aaa..ku..,"

"Mama bakal menetap di USA kalau kamu mau kuliah disana, kamu bisa tinggal sama mama."

"Kenapa mama baru bilang sekarang, kenapa mama malah milih pergi? Mah, aku masih mau disini."

"Mama hanya akan bersedih jika disini."

Cup

Penuh kelembutan dengan rasa kasih sayang kecupan itu mendarat dikening (Namakamu).

Sama-sama menangis dengan perasaan yang benar-benar terdapat banyak luka.

Anggap saja itu sebuah pelukan perpisahan!

Dengan berat hati wanita itu kembali melanjutkan langkahnya, kesebuah taksi yang sudah menunggu didepan rumah. Meninggalkan (Namakamu) yang hanya bisa menangis.

"MAMA NGGAK SAYANG AKU... Hiks."

Gadis itu hanya bisa menangis, bahkan kedua kakinya pun sudah terasa lemas dan tak bisa menompak tubuhnya lagi.

My Boyfriend (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang