27| (Namakamu) Dan Mikaela

952 127 5
                                    

Happy Reading.

***

Semua orang yang semula berada dipinggir lapangan, langsung berhaburan ketengah. Bahkan beberapa cewek kelas Iqbaal sampai histeris karena menyaksikan secara langsung kejadian yang baru saja terjadi.

"Cepet bawa ke UKS."

Cewek-cewek yang hanya mampu jadi penonton dibuat binggung dengan kejadian ini. Mau membantu pun rasanya sulit.

Bahkan ada yang sampai mondar-mandir.

"Aduh, itu woy cewek kelas orang juga kena bolanya."

Seketika anak cowok yang sibuk dengan Mikaela yang pingsan pun menjadi terkejut.

Sepertinya mereka tidak mengetahui kejadian sebenarnya? Karena mereka mengira jika bola itu hanya memantul lalu Mikhaela pingsan.

Ternyata ada yang terkena bola juga? Pantas saja anak cewek pada histeris.

"Buruan Bay bawa sih Bohay."

Saat awal datang ke sekolah pun Mikaela memang sedang tak sehat. Wajahnya pun terlihat pucat. Iqbaal, Aldi, dan Bastian sudah melarangnya untuk ikut olahraga. Sayangnya, Mikaela tetap kekeh ingin ikut dengan alasan 'Gue takut enggak dapet nilai.'

Dengan cepat Iqbaal menggendong Mikaela, sesekali matanya melirik kearah Mika yang wajahnya benar-benar pucat.

Kenapa mereka bertiga sampai tak menyadari jika sahabatnya ini sakit.

"Bawa ke UKS buruan." Iqbaal pun mengangguk, tanpa berkata lagi dirinya membawa Mika ke UKS.

"ADUH WOY, INI GIMANA ANAK KELAS ORANG WOY."

Kelas ini benar-benar selalu berisik, apalagi jika mengingat penghuni kelasnya. Sudah bukan hal yang biasa.

Setelah Iqbaal, Bastian, Aldi, dan guru olahraga mereka menjauh kerumunan itu pun berpindah.

"Aduh itu gimana, ngomong dong, jangan sampai amesia."

Semua hanya mampu berdecak kesal ketika tau bahwa Jessi lah yang membuat keadaan semakin ricuh.

Gadis itu malah histeris sendiri.

Sedangkan orang yang terkena bola ini masih terduduk dipinggir lapangan sambil memegang kepalanya. Ditemani dua gadis lain yang berada disisinya, sambil menampilkan wajah khawatir mereka.

"Gue kaya kenal deh."

Asep berusaha melihat korban yang terkenal bola itu. Mengingat begitu sulit karena teman-temannya yang begitu sangat penasaran.

Aslinya, Asep kaya kenal cewek yang sedang meringis kesakitan itu.

***

"Ah elah, aduh ini ngapain pada ngumpul sih."

"Kita harus apa?"

Kedua gadis itu histeris saat salah satu teman mereka hanya mampu meringis kesakitan setelah terkena lemparan bola basket.

"Ayo ke UKS."

Mendadak keduanya jadi ikutan lemas. Rasanya untuk membawa sahabatnya ke UKS saja mereka tak sanggup.

"Sakit."

Salsha dan Steffi semakin panik, bahkan Steffi melupakan dirinya yang barusan sudah lemas dan mengeluh akan pingsan.

Mereka benar-benar terkejut ketika dengan kerasnya bola basket itu membentur kepala (Namakamu). Sakin kerasanya, (Namakamu) sampai terkapar. Untung saja gadis itu tidak pingsan.

Gadis itu hanya mampu menangis  seperti menahan rasa sakitnya, bahkan sekarang iya sudah berada dalam rengkuhan Salsha.

"WOY PACARNYA SI IQBAAL."

My Boyfriend (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang