34| Thanks so much (END)

1.2K 119 15
                                    

Akhirnya kisah ini Ending juga...
Mybe, mungkin ada beberapa pembaca yang merasa cerita ini semakin kesini semakin kacau.

Jadi nggak heran yang minat baca cerita ini semakin berkurang drastis. Tapi ya, Puput nggak memikirkan itu. Masih ada beberapa pembaca menunggu kisah ini selesai.

Finally akhirnya kelar juga kisah ini.

Maaf kalau banyak sekali kekurangan di cerita ini.

Tunggu Epilognya ya....
Nanti....

Happy Reading.
***

"Ini pilihan aku, maaf kalau ini buat kamu juga ngerasain sakitnya."

"Aku pergi dulu..."

"Aku yakin kamu pasti bisa tanpa aku."

"Arghhh..."

Mimpi itu lagi!

Nafas Iqbaal benar-benar memburu ketika 3 hari berturut-turut selalu bermimpi yang sama. Dengan ketakutan yang sama, yang selalu dirinya rasakan.

Setelah kejadian menyedihkan itu, Iqbaal benar-benar seperti mayat hidup. Semuanya masih ia ragukan, antara nyata ataukah memang hanya mimpi?

"Kenyataannya aku nggak akan pernah bisa tanpa kamu."

Membayangkan putus saja tak pernah Iqbaal pikirkan. Lalu sekarang harus terhalang oleh jarak juga?

Apa takdir benar-benar ingin memisahkan mereka?

Mata Iqbaal menatap kearah jam dinding yang baru saja menunjukan pukul 01:00 WIB. Saat-saat ia terjaga dari tidurnya, dengan jam yang sama di tiga hari sebelumnya.

Iqbaal hanya mampu mengusap wajahnya gusar. Malam itu, saat hujan turun dan saat orang yang ia cintai pergi meninggalkannya. Pergi demi kisah yang baru!

Flashback On

Setelah hujan mereda Iqbaal baru saja sampai dirumahnya. Seluruh tubuhnya basah kuyup oleh air hujan.

Dari kejauhan matanya menangkap sosok yang berdiri tegak tepat didepan rumahnya. Bahkan sosok itu nyari menghalangi laju motor Iqbaal.

Padahal suara motor sudah begitu keras, tetapi orang dihadapannya sama sekali tak bergeming.

Iqbaal pun memilih mematikan motornya, lalu melangkah mendekat kearah orang itu. Sosok yang membelakangi.

Sepertinya Iqbaal mengenalnya!

"Sayang..." Tepat saat itu, orang di hadapannya berbalik. Tatapan keduanya bertemu.

Untuk beberapa saat keduanya hanya mampu terpaku.

Beberapa hari ini Iqbaal membiarkan (Namakamu) tenang, dan berusaha untuk memahami dirinya sendiri. Setelah kejadian dimana (Namakamu) meminta putus, Iqbaal tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia hanya berpikir mungkin dalam waktu beberapa hari semuanya akan kembali lagi seperti semula. Dan perlahan ia akan mencoba membicarakannya lagi dengan (Namakamu).

"Kenapa nggak bilang kalau mau kerumah?"

Nyatanya Iqbaal masih menganggap jika hubungan keduanya masih sama, dan tak ada yang berubah. (Namakamu) tetap pacar Iqbaal.

Respon yang (Namakamu) lakukan tetap sama. Menatap kearah Iqbaal. Mungkin (Namakamu) ragu jika orang dihadapannya ini Iqbaal. Dia seperti tak yakin!

My Boyfriend (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang