Bhanu 6.1

1.8K 101 4
                                    

Siang itu Bhanu sedang berada di kantin bersama regunya untuk makan siang, sebuah telfon masuk memaksanya untuk meninggalkan tempat itu untuk menjawab panggilan.

"asalamualaikum".

"waalaikumsalam, Bhanu ini Cindai".

"kenapa telfon?".

"kok kamu sekarang jutek banget sama aku, kamu marah?".

Bhanu diam sejenak sambil berdehem.

"endak, ada apa telfon aku?" jawabnya.

"kamu nanti ada acara?".

"ada, nganter bunda jenguk orang sakit".

"dimana?? Mau ikut.. uda lama ga ketemu sama bunda".

Raut wajah kaget tersirat pada Bhanu saat ini, "nggak bisa".

"hah? Kenapa?".

"pokoknya nggak bisa, sudah dulu aku mau apel" Bhanu menekan tombol tutup telefon, ia segera kembali ke kantin untuk melanjutkan makan. Setelah selesai makan ia pergi ke mushala untuk shalat dzuhur, dilihatnya Akmal yang sedang bersiap untuk berwudhu Bhanu terlihat sembunyi-sembunyi menghindarinya.

"nunuk lu ngapain??" ucap Akmal yang heran melihat tingkah temannya itu. Bhanu pergi berlalu tanpa menjawab pertanyaan dari Akmal.

Jam menunjukan pukul 16.00, saatnya Bhanu pulang dan segera menjemput sang bunda. Bhanu melangkah dengan sebuah tas selempang bentuk kotak berbahan kulit di lengan kirinya, tangan kanannya sibuk memainkan ponsel pintarnya. Tepukan dari arah belakang sontak mengagetkan wajah Bhanu, dilihatnya Akmal yang sudah berada di sampingnya saat ini dengan senyum khasnya.

"lu ada apa sih bro? tingkah lu semenjak ketemu Cindai jadi aneh gini. Jangan-jangan lo balikan sama Cindai yak?" Akmal menggoda Bhanu habis-habisan.

"sembarangan aja kalo ngomong, Cindai itu cuma temen SMA doang gak lebih. Udah ah aku cabut mau nganter bunda jenguk orang sakit" ia melepaskan rangkulan tangan Akmal.

"siapa yang sakit??" teriak Akmal.

"calon istri!" sahut Bhanu dengan cengiran kecil di wajahnya.

"gila ya tu anak?" Akmal memandang Bhanu dari kejauhan.

Di rumah, Endang tengah bersiap-siap untuk bertemu kembali dengan calon besannya. Ia juga sudah menyiapkan buah yang nanti akan diberikan saat menjenguk Shena, tak lupa kaos dan celana panjang juga sudah ia sediakan di kamar Bhanu yang nantinya akan ia gunakan untuk bertemu pada pertemuan pertama kalinya dengan si calon istri.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Endang, ia segera membukanya dan melihat seorang orang tua murid sudah berada di depan rumah.

"maaf bu datang sore-sore begini, saya mau minta tolong" ucap ibu itu.

Suara sedan Bhanu tampak terdengar dari dalam rumah, Bhanu segera keluar meninggalkan tas selempang beserta Hpnya di dalam mobil karena dia hanya akan ganti baju dan lekas pergi. Bhanu melangkahkan kaki ke dalam rumah dan mengucap salam yang dijawab oleh sang bunda dan seorang tamu yang sedang duduk di ruang tamu.

"sudah pulang nak, sebentar ya buk" Endang mengajak Bhanu masuk ke ruang makan setelah sebelumnya Bhanu melepaskan sepatu dinasnya dan menganggukan kepala menyapa tamu itu.

"siapa bun?" Tanya Bhanu.

"aduh harus gimana ya ini, ibu itu wali murid siswa di kelas bunda. Dia lagi ada masalah yang harus diselesein sekarang juga. gimana kalo Bhanu jenguk Shenanya sendiri?"

DilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang