Hari H 2.1

1.8K 93 0
                                    

"dia kan imam shalat luhurku" pekiknya dalam hati.

Pria itu mendekati Shena, mengulurkan tangan kanannya, mengajaknya berjabat tangan untuk pertama kalinya. Shena berkedip seiring pandangannya yang tertuju pada tangan pria itu.

"kenalin aku Bhanu" suara yang masih jelas dalam ingatan Shena, suara berat yang pernah menemaninya shalat berjamaah siang itu sekarang kembali bergema di kedua telinganya, mereflekkan bibirnya untuk juga memperkenalkan diri.

"Shelina Agassi" sahutnya, matanya tidak lepas dari wajah Bhanu, masih dengan suasana yang bisa dibilang awkward ini.

Mereka saling melemparkan senyuman sebelum menuju ke tempat duduk, mereka duduk bersebelahan sebagai tamu utama pada pertemuan malam ini tentunya. Shena di sebelah kiri dan Bhanu duduk di sebelah kanan. Kedua keluarga nampaknya sudah sangat akrab yang bisa dibuktikan dengan interaksi mereka saat ini, sangat berbeda dengan Shena dan juga Bhanu yang masih belum berbincang lebih lanjut satu sama lain.

Tak butuh waktu lama untuk makanan disajikan di atas meja, ada berbagai menu khas masakan rumahan yang disediakan. Kedua keluarga itu menikmati makanan mereka sembari membicarakan berbagai hal yang membuat kedekatan mereka semakin terasa. Meski disisi lain Shena dan Bhanu hanya sebagai sepasang muda-mudi yang nampak tersenyum mendengar masing-masing dari keluarga mereka yang sedang memupuk kehangatan itu.

Jam menunjukan pukul 21.05 saat mereka sudah menyelesaikan makan malam. Endang mengajak Bhanu yang sedang duduk bersama ayah Shena untuk keluar. Sesampainya di sebuah tempat yang jauh dari gazebo sebelumnya, Endang membicarakan tentang acara selepas mereka pulang nanti. Ia mengintruksikan pada putranya itu agar bisa pulang dengan Shena.

"nanti kamu ajak Shena keluar ya, bunda sama bapak nanti diantar pulang sama bu Youra." Ucapnya sedikit berbisik.

"bunda tadi ndak liat Shena kayanya gak suka sama Bhanu" ekspresinya menunjukan keraguan.

"husss kata siapa. Perasaan kamu aja itu, pokoknya abis ini kamu pergi sama Shena ya, udah itu rencananya" Endang segera pergi berlalu kembali ke gazebo.

Sesampainya di sana ia mengatakan pada Shena agar pulang dengan Bhanu sedangkan kedua orang tuanya yang mengantarkan ia dan suaminya pulang ke rumah. Lagi-lagi Shena menunjukan wajah kaget dan bingung mendengar perkataan Endang, namun apalah daya jika Youra juga menyetujui dan segera mengajak Endang untuk segera pulang dengan pergi menuju mobilnya.

Lambaian tangan dan suasana heboh dari dalam mobil yang berisi kedua belah orang tua didalamnya mengiringi kepergian mereka meninggalkan rumah makan, menyisakan Shena dan Bhanu yang berdiri mematung di belakang mobil yang akan mereka kendarai malam ini. Shena dan Bhanu saling menatap satu sama lain sebelum mereka mengedarkan pandangan kembali. Bhanu mengusap pundak kanannya kasar, wajahnya yang kebingungan mencari alasan supaya mereka berdua bisa keluar dari tempat itu.

"Shen, kamu mau nonton film?" tanyanya.

Shena mengangguk diiringi senyuman yang terlukis di wajah Bhanu, setelahnya mereka pergi menuju sebuah bioskop untuk nonton film. Sesampainya di sana, antrian mengular panjang di loket tiket sepertinya hal itu karena sebuah film yang baru saja merilis sekuelnya yang bercerita tentang kisah cinta anak SMA. Kedua sejoli itu menunggu dengan sabar, Shena memainkan ponselnya untuk memberi kabar pada keempat sahabatnya.

Hari H

S: gua diajak nonton sama doi nih, enaknya nonton apaan yak?

R: DILAN!!

E: yang 17+ sabi tuh.

M: yang penting kontennya romantic.

F: film yang dia juga sukak Shen.

DilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang