17

3.7K 444 6
                                    

Jimin bersenandung kecil. Mood nya benar benar sangat baik pagi ini, tangannya memutar mutar kunci kedai yang ada dijarinya. Bersiap membuka hingga tepukan pelan pada bahunya membuatnya sedikit berjengit

"Masih belum buka hyung. Tunggu sebentar" ucap Jimin yang untungnya tidak gugup ataupun bergetar sama sekali

Padahal hatinya ingin meletus. Mengetahui yang dibelakang nya ada Yoongi, yang sedang menatapnya intens

"Silahkan. Aku beres beres dulu, 30 menit lagi harus sudah buka"

Namun Yoongi malah mencekal pergelangan tangan Jimin. Menahannya, dan menariknya kasar ke sofa dipojok. Spot favorit Yoongi saat ke kedai

Yoongi menatap Jimin tajam, Jimin sedikit gugup. Namun tak merasa dirinya bersalah, jadi balas menatap yang lebih tua

"Kemarin kau kemana" Yoongi membuka percakapan dengan pertanyaan. Ralat, pertanyaan namun tidak bernada tanya

"Apa urusannya denganmu? Aku mau ke sungai, mau ke luar kota. Kan tidak ada hubungannya dengamu"

Yoongi menggeram tertahan

"Aku melihatmu di timezone kemarin. Bersenang senang huh?"

Jimin terdiam. Namun menyeringai setelahnya "Iya. Sangat senang, apalagi aku punya teman baru. Hoseok hyung sangat menyenangkan"

Yoongi menggenggam tangan Jimin kuat. Sakit sebenarnya, tapi Jimin tetap memasang wajah angkuh

"Aku tak suka"

Jimin mendengus, membuang muka "Lalu? Ini badanku. Apa urusannya denganmu?"

"Jimin" geram Yoongi

"Kenapa ha? Apa? Kau mau apa? Bilang yang jelas!"

PLAK!

Yoongi menampar Jimin kuat. Jimin masih shock, Yoongi tak kalah shock. Tangannya bergerak begitu saja karena kesal

Air mata Jimin menetes.

Jimin Mengusapnya kasar

"Maumu apa?! Ngomong yang jelas?! Kita ini apa sih hyung? Aku ingin jalan sama siapa saja kan terserahku! Kau sendiri sudah memiliki tunangan cantik, kenapa malah mengurusiku?! Oh, beberapa hari ini kau sibuk fitting baju pengantin ya? Haha"

Jimin meledak. Diakhiri tawa parau. Tatapan matanya memelas, namun bercampur kecewa

"Jim... Maaf"

Jimin mendengus lagi

"MAAF?! Maaf kau bilang? Hah! Kemarin kemana saja?! Setelah tunanganmu kembali aku dibuang? Kau menganggap kita ini apa sih hyung!?"

"Milikku" gumam Yoongi rendah

Yoongi menatap Jimin tepat dimata. Matanya memancarkan keseriusan

"Aku menganggapmu milikku Jiminnie. Kemarin aku sibuk menyelesaikan nada lagu, sebenarnya kemarin malam aku ingin ke rumahmu atau kekedai mu untuk menunjukkannya. Tapi apa? Aku malah bertemu kau dimall. Asyik ya?" Yoongi mendengus

"Oh. Soal tunangan. Jennie kan? Aku pikir, semalam sekalian saja mengajakmu ke rumah. Mengenalkanmu pada orangtuaku, biar mereka tidak memaksaku dengan Jennie lagi. Tapi kau dimana Jimin?"

Jimin sedikit tersentil

Namun egonya masih tinggi. Dirinya yang tersakiti disini, kenapa Yoongi seakan berperan korban?

"Waktu Taehyung bilang kau sudah punya tunangan aku tak percaya hyung, meyakinkan diriku sendiri. Tapi setelahnya aku malah melihatmu berjalan dengan gadis itu! Kalian sedang kencan malam ya ? Romantis sekali. Untunglah ada Taehyung yang segera menarikku pulang, dan Jungkook yang menghiburku"

Jimin tersenyum manis, tapi air matanya masih mengalir. Yoongi mengusak rambutnya frustasi

"Iya. Benar. Jennie memang mengajak kencan—

"SUDAH KUDUGA! JAUH JAUH KAU DARI JIMIN. DASAR SIALAN" Taehyung masuk dengan brutal. Memeluk Jimin posesif, seakan melindungi

Raut wajahnya marah. Seakan ingin menghancurkan Yoongi saat ini juga

Jungkook datang setelahnya. Tergopoh gopoh, karena melihat Taehyung sedang memeluk Jimin yang menangis

Jungkook menatap tak kalah tajam.

"Sudahlah kalian. Biarkan Yoongi Hyung pulang" ujar Jimin lirih dari belakang punggung Taehyung

"TIDAK" serentak Taehyung dan Jungkook berteriak

"Biar dia jelaskan dulu. Ini masalahku oke?"

Dengan sedikit tak rela Jungkook dan Taehyung menyingkir dari hadapan Jimin dan Yoongi perlahan. Namun keduanya masih berada disamping kanan dan kiri Jimin, berjaga jaga kalau Yoongi tiba tiba menyerang Jimin

"Baiklah. Pertama aku minta maaf, jika mau pertunangan batal eomma ku meminta untuk membawa calon nanti sore. Jika kau masih mau sebenarnya" Yoongi menjeda

"Soal Jennie, pasti kalian tau dari Namjoon kan? Dia sudah punya pacar. Malam itu dia bilang untuk menghentikan pertunangan karena mencintai pasangannya, dia sudah lelah karena katanya aku tak pernah menganggapnya. Soal beberapa hari ini aku tidak menghubungi Jimin, karena aku menyiapkan lagu untuknya. Harusnya aku tunjukkan kemarin malam, tapi aku malah melihatnya di mall bersama entah siapa"

Mereka diam.

Jimin sendiri jadi agak merasa bersalah. Mengigit bibirnya sendiri, Jimin menatap Yoongi

"H-hyung... Aku minta maaf" Jimin menunduk. Merasa bersalah dan menangis, isakan pelan tapi dapat didengar orang yang disitu

Yoongi menghela nafas. Mengusap rambut halus Jimin

"Aku yang salah Jim, karena tidak menjelaskan dari awal. Maaf ya, sebaiknya kau buka kedaimu dulu. Kasian para pelangganmu nanti menunggu"

Jimin mengusap pipi dan hidungnya yang memerah. Matanya masih sembab tapi tetap mengangguk, membalik tanda 'Close' menjadi 'Open'

Setidaknya beban pikirannya berkurang

Latte Art •YoonMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang