20

4.2K 439 11
                                    

Jimin menikmati angin malam yang membelai rambutnya, dari belakang ada rengkuhan tangan kokoh memeluknya kuat. Seakan menghangatkan

"Ada apa hyung?"

Jimin mengusap lengan hyungnya. Tangan Yoongi tidak besar, namun jari jarinya panjang dan berotot.

Mungkin semua penulis lagu demikian

"Hmmmmmm... Hanya senang, senang sekali lebih tepatnya. 2 bulan lagi kita... Hhhh aku masih tak menyangka"

Jimin tersenyum. Mengusap lengan hyungnya lagi, tadi Yoongi juga sudah menghibungi orang tuanya. Kata mereka, jika jauh tidak usah langsung bertemu tak apa. Namun Yoongi memaksa akan mengirimkan mobil untuk menjemput mereka dipernikahannya dengan Jimin

Kegiatan keduanya terjeda saat mendengar suara pintu balkon yang awalnya terkunci, terbuka. Memang tadi dikunci Yoongi dari luar, tapi dia lupa eommanya juga punya kunci tersebut

"Ayy... Kalian itu. Ayo makan malam"

"Tadikan sudah eomma"

"Tadi makan sore"

"Aku mau pulang saja, mau memakan masakan Jimin"

"Kau ini!"

"Dibungkus saja kalau begitu eomma. Yoongi Hyung memang keras kepala dan kadang menyebalkan, mungkin nanti malam tiba tiba dia kelaparan jadi bisa memakan masakan eomma. Jimin juga mau kok!"

Nyonya Min tersenyum penuh kemenangan menatap putranya, lalu mengamit lengan Jimin dan membawanya kedapur. Meninggalkan Yoongi yang menggerutu

"Sudah yakin kan Jim? Yoongi itu memang moodnya gampang berubah ubah, tapi dia baik kok"

Jimin tersenyum. Tangannya memasukkan makanan kedalam kotak bekal

"Iya eomma. Yoongi hyung perhatian kok"

"Dia kalau mengirimu pesan tidak seperti orang yang handphone nya rusak kan?"

"Maksud eomma?"

Nyonya Min menatal Jimin serius

"Kata Namjoon dia itu kalau mengirim pesan cuma disingkat singkat. Misalnya aku nggak jadi kesana, jadi ak g jd ksn. Ngetik pesan apa susahnya sih?!"

Jimin tertawa. Kepribadian nyonya Min berkebalikan dengan Yoongi yang dingin, sangat ramah. Padahal matanya sejenis Yoongi, tajam. Namun wanita ini tetap terlihat ramah

"Tidak kok. Yoongi hyung kalau mengirimi pesan panjang panjang dan cerewet"

"Ehem"

Mati aku

"Jimin. Ayo pulang. Eomma, terimakasih makanannya. Aku sudah pamit Appa"

Nyonya Min menatap Jimin sambil tersenyum geli. Calon menantunya ini lucu sekali, penurut seperti kucing. Beda dengan Yoongi yang memiliki wajah mirip kucing, namun sifatnya tidak

"T-terimakasih eomma. J-jimin pulang dulu"

Yoongi menarik lengannya. Berjalan berdua keluar dari kediaman keluarga Min, ah memikirkannya Jimin hampir tersipu. Setelah ini namanya bukan lagi 'Park' Jimin, namun 'Min' Jimin

Jimin berusaha menormalkan wajahnya. Rasanya sangat panas, padahal udara sedang dingin dinginnya

"Apa sedingin itu?"

Yoongi mengusap pipi Jimin yang memerah. Malah membuat si empunya tambah memerah

"Ohh, bukan karena dingin rupanya"

Yoongi mengerling. Tersenyum jahil menatap Jimin disampingnya yang sudah menunduk dalam

"Berfikir apa sih mochikuuu~"

"H-hyung! Apasih!"

Yoongi tertawa.

Mulai sekarang wajah menggemaskan Jimin yang memerah akan menjadi favoritnya.

Bahkan Yoongi sudah menyusun rencana bagaimana membuat Jimin kesal hingga tersipu diotaknya





~


Jiminnie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiminnie....

Latte Art •YoonMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang