Chapter (+) 3

3.8K 327 5
                                    

Jimin berdebar debar. Menunggu nada sambung pada telefon yang menghubungkannya dengan ibunya

Sungguh! Jimin tidak bisa menahannya sendirian! Tapi jika cerita ke Taehyung, pasti manusia satu bakal ember. Atau menggodanya setiap hari

Halo?

"Halo eomma? Sibuk?"

Tidak. Kan biasanya yang sibuk kamu

"Hehe maaf eomma"

Sudahlah. Mau cerita apa hm?

"Eomma ini cenayang ya? Padahal kan Jimin belum bilang"

Kau itu anak eomma. Makanya eomma hafal kebiasaanmu, pasti sedang menahan sesuatukan? Terlalu bahagia atau sedih?

"Bahagia eomma. Sangaaaaaat bahagia~ eomma ingatkan waktu aku SMA aku bercerita bertemu seseorang, yang cinta pada pandangan pertama itu loh eomma"

Iya iya. Ingat kok. Lanjutkan

"Nah. Hari ini dia ke kedaiku! Sepertinya dia lupa sih sama Jimin, tapi Jimin ingat kok! Bagaimana bisa lupa? Rambut putihnya kan... Keren sekali!"

Haduh, jangan jangan kamu suka sama dia lagi?

"Hehehe~ hanya kagum eomma. Mana mungkin dia mau sama Jimin? Kan Jimin cuma punya kedai, bukan dokter atau CEO"

Aish. Anak ini bicara apa. Kalau cinta ya mana bisa seperti itu

"Jadi Jimin harus bagaimanaaaa?"

Ikuti kata hatimu. Jangan terlalu berharap, tapi jangan menjaga jarak. Eomma tau, kamu sudah besar. Selain itu disana ada Taehyung, kalau kau disakiti bisa bisa orang itu patah tulang keesokan harinya

"Berlebihan. Khas Taehyung"

Sudah ya Chim, Eomma mau tidur

"Iya Eomma. Good night, dan terimakasiiihhh. Sayang eomma!"

Night Jimin, sayang kamu juga


Jimin menatap telefon dalam genggamannya yang baru saja diputuskan sambungan oleh Eomma nya

Senyumnya mengembang

Jimin merebahkan diri dikasur secara sembarangan. Memejamkan mata, diam diam berdoa semoga pemuda pucat yang dikaguminya datang lagi








Namanya siapa ya? Aku jadi penasaran hehe —ParkJimin, 22 Tahun








~
Chapter apaan neh :V

Isinya telfonan doang. Gpp, meskipun Jimin telfonan doang manis kok. /lirik Yoongi

Latte Art •YoonMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang