05. Semua bikin pusing

119 16 0
                                    

"Hobi?"
Kenapa malah panggil-panggilan nama begini? Kayak sinetron aja.
"Kamu kok disini?" tanyaku.
"Ya main aja. Toh besok udah nggak sekolah. Kalau kamu?"
"Nggak ngapa-ngapain sih. Suntuk aja di rumah. Toh rumahku deket di gang situ."
"Oh, disitu. Kapan² aku boleh main donk!"
"Boleh kok. Aku seneng malah."
"Tae, kita jalan-jalan yuk! Cuacanya lagi cerah. Enak buat di lihat."
"Yok ja."

...Skip...

Aku dan Hobi berjalan santai menyelusuri jalan menuju rumahku. Pas kutanya 'emang nanti kalau kamu pulang, nggak nyasar?' dia bilangnya udah tau jalan sekitar sini. Ternyata dia ngontrak deket sini.
"Tae, "
"Hm"
"Aku boleh tanya?"
"Boleh, mau tanya apa?"
"Tadi, sebelum kamu keluar wc, Kevin keluar dengan ekspresi gusar. Kalian habis berantem ya?"
Aku terdiam. Lalu menatap bintang².
"Kami cuma salah paham aja. Biasa, pertemanan kan sekali dua kali ada ruwetnya juga." jawabku santai.
"Oh, gitu."
Lalu dari jauh ku lihat si Kevin di depan gerbang rumahku. Sekitar sepuluh meter dia melihat kami.
"Hei vin." aku tersenyum. Lalu rangkul pundaknya.
"Dari mana aja Tae?" tanya Kevin sambil merangkulku juga.
"Habis beli es krim, terus nggak sengaja ketemu Hobi. Jadi kami jalan² sekalian. Oh iya. Kalian kenalan dulu donk." aku melepas rangkulan ku tapi tidak Kevin, dia masih merangkul.
"Hobi." Hobi mengulurkan tangannya.
"Kevin, sahabat Taejung."Kevin menyambut tangan Hobi sambil mengeratkan rangkulannya.
Kurasa hawa mereka nggak enak.
"Ayo masuk, main dulu ke rumahku."
Masih jam delapan. Bisa sejam dua jam. Soalnya kalau jam sepuluh, waktu tidur."
"Tae, aku pulang aja. Soalnya ada urusan." kata Hobi.
"Ya udah, lain kali main ya?"
"Ya. Dah." dia memegang bahuku, lalu pergi.
Aku memandangi punggung Hobi yang menjauh, lalu menghilang di tikungan jalan.
"Nah, Kevin. Kamu gimana?"
Kevin hanya terdiam memandangi mataku. Aku ikut terdiam. Sampai semenit dia masih diam menatapku sambil merangkul leherku.
"Woy!" aku berusaha menyadarkannya.
Dia malah tersenyum. Nyeremin nih bocah! Jangan² kesambet nih bocah. Kucubit pipinya.
"Aw!" dia kesakitan dan rangkulannya terlepas. Dia mengelus pipinya yang Kucubit.
"Kok lu, cubit gue sih?" Kevin cemberut.
"Habis lu bengong mulu. Jadi gimana? Mau pulang atau mampir dulu?"
"Gue pulang aja deh! Takutnya kebablasan kalau main. Dah!"
"Ye."
Kevin pergi. Lalu aku pun masuk rumah.

...skip...

Aku lagi di perpus, mau numpang tidur. Semalam tidur larut malam, soalnya keasikan nge- game sama Soohan. Haha, emang rejeki kali ye. Dua jam pelajaran kosong. Soalnya emang gurunya kebetulan pasutri, mereka lagi ada acara keluarga.

Entah berapa lama tidur di bangku perpus. Di sebelahku udah dua bocah duduk sambil baca buku.
"Woy, kalian! Udah lama ya disini?" tanyaku pada Hobi dan Kevin.
"Lumayan." jawab mereka barengan.
Tumben kompak. Biasanya kok kayak kucing sama tikus. Tau ah! Bagus malah. Aku tersenyum senang melihat mereka di sisi kanan kiri.
"Yok ke kantin dulu. Abis molor rasanya laper deh." ajakku.
"Ayo!" mereka berdiri bersamaan.
Ada hal apa yang membuat mereka akur. Harusnya aku senang. Tapi aku malah merasa aneh dengan semua itu.
Aku kembali duduk. Lalu mencoba tidur lagi. Kepalaku agak berat. Hingga beberapa saat aku terdiam.

"Tae, kau tak papa?" mereka kembali berbicara bersamaan.
Apakah aku bermimpi?
Aku mencubit kedua pipiku. Dan ternyata,
Sakit woyyy! Aku meringis menahan sakit.
"Tae kau kenapa?" mereka menyentuh pipiku. Hobi kanan dan Kevin di sisi lainnya.
"Ah! Kenapa kalian ini?!" kataku kesal sambil menyingkirkan tangan mereka.
Kenapa kesannya aku kayak cewek yang direbutin dua cowok?
Mereka malah menatapku bingung. Ah, sudah lah. Aku merangkul mereka berdua.
"Ya udahlah. Yok makan!" kataku.
      Sampe di kantin aku langsung ambil duduk disudut paling sepi. Tuh si dua curut langsung nemplok kiri kanan.
    "Mas bantet, nasi padang satu, es teh satu ye!"
   "Okeh!"
    "Sama mas." Hobi ma Kevin bareng .

   "Ye, taeyam. Fans lu dapat dari mana? Ganteng banget!"
  Ujar mas bantet jimin pas nganter pesenan.
    "Ambil aja mas, ikhlas dede mah." jawab ku sambil natap santapan depan mata.
   "Ogah!!" eh si dua curut nyaut aja.
   Mas jimin cemberut.
  "Makanya mas bantet, punya face itu yg ganteng kaya Kim Taejung dengan seribu pesona.Hahaha!"
    "Lu mah ga ganteng tae tapi cantik."
Ujar Hobi slow.
   "APA!!!" aku langsung bangkit dari duduk natap Hobi tajam.
    "Duh, taeyam selow napa? Dah gue balik kerja ya." mas jimin pergi.
    "Siapa juga yang nyuruh mas bantet di sini. " aku sewot. Trus duduk. Diem. Noleh ke Kevin.
   "Vin, gue ga cantik kan?!" tanyaku melas.
   "Emm,,  g,ga kok , " jawab Kevin agak gagap.
  "Tau ah! Bodo amat, gua laper"
    

       ***»»
»»***
     ★♥»
    ‰[]»TBC
  

       ***»»»»***     ★♥»    ‰[]»TBC  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hobi😍

😘Taejung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


😘Taejung

love line (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang