love line (HIATUS)

10. Ganguan.

Hobi  pov»»

   Kau fikir setelah apa yang kau lakukan padaku, aku akan memaafkan mu?

...

   Harusnya, aku tak bertemu dengannya lagi. Harusnya, aku tak berbicara padanya lagi. Harusnya, aku tak berhubungan apapun lagi. Harusnya begitu....

    Tapi kenapa?

    Kenapa malah aku, membuka celah sendiri?

.....

     Dia menghilang saat aku membutuhkan. Dia meninggalkan aku saat aku butuh penyemangat hidup.

    "I'm always be protect you from anything."

    Bullshit!

     Unbelieve !

     Ah! Sudahlah. Past is past. Toh aku tak mencintainya lagi. Yang penting dia tak mengusikku lagi. Stupid for me, bahkan aku tak menyadari kalau Taejung itu adiknya Jungmin.

    Kalau kulihat, Tae tuh ga mirip abangnya. Dia kayak lebih lembut wajahnya. Kayak uke. Kalau abangnya kan lebih tegas , tampan. Tapi si Tae lebih halus. Ga tau sifatnya. Sepenglihatan aku, dia tuh , judes, kadang suka blank, Nggak enakan sama orang yang di rese'in abangnya, baik, kayaknya gitu.

     Entah aslinya kayak gimana.

....

   Kufikir beneran ga bakal ganggu lagi. Tapi di harming ini kenapa dia nonggol di pintu, saat lagi pagi banget bahkan matahari baru muncul.

      "Ngapain kesini?"
Tanyaku datar.

       "Aku tamu ga di suruh masuk?"

   ....

   "Tujuan anda apa?"

    Aku langsung menanyakan itu , saat dia baru duduk.

   "Hei, kau tak mau membuatkan aku teh? Aku cukup kedinginan."

    Aku berdecih sebal, lalu menuju ke dapur untuk membuat teh. Saat sedang mengaduk teh , sepasang tangan tiba² melingkari perutku.

   "Kim Jungmin, lepaskan tanganmu!"

    "Aku sedang mencari kehangatan."

    "Lepaskan atau aku akan memukulmu."

     Ia malah mengendus leherku, breng**k! Ku pukul wajahnya, tapi sebelum itu terjadi dia telah menangkap tanganku. Lalu membalik tubuhku menghadapnya.

     "Hei, jangan kasar , seokie."

    Cih! Beraninya dia menyebut nama kecilku.

     "Jangan katakan itu! F**k!"
     "Shut, jangan mengumpat sayang, or wanna to I'll punish you."

    "Jangan coba coba , brengumh..."

    Gila, dia malah melumatku.

    "Ummm,, mmmhhh!.."