18. tasted👅

143 11 7
                                    


Luv Hobi-ah


° ° °



"Iya, ma. Tae baik kok."

"..."

"Abang baik juga sama Soohan."

"..."

"Iya sehat semua kok. Uang saku Tae juga masih cukup, ga usah kirim lagi, ma."

"..."

"Papa gimana?"

"..."

"Syukur deh. Terus kalian kapan pulang? Kami kangen sama mama papa."

". . ."

"Oh, gitu. Ya udah, Tae mau siap² ke sekolah."

". . ."

"Iya, bye."

Tit

Telepon terputus. Tae menghela nafas, lalu kembali melanjutkan makan.

"Percuma dek. Ga bakal inget pulang."

"Ga boleh ngomong gitu, bang."

"Lah emang."

Tae terdiam, ia melirik adiknya yang duduk di samping nya. Soohan tampak biasa saja, seakan tak mendengar sama sekali.

"Soohan berangkat dulu."

Soohan bangkit dari duduknya, lalu menenteng tasnya dan pergi keluar ruang makan.

"Dek, makan belum abis loh??"

"Dah kenyang bang!!"

Tae kembali menunduk, menganduk makanannya bosan. Ia sudah tak selera makan sama sekali. Saat ia akan bangkit, tangannya di tahan orang di samping nya.

"Makan yang benar. Biar ga lemes di sekolah."

"Udah eneg, bang. Rasanya perut gue penuh."

"Eneg? Mual ga?"

"Dikit sih."

"Lu ga endung kan dek?"

"WHAT THE F,,,"

Reflek Tae udah nonjok bahu abangnya. Mukanya udah dongkol setengah mati, mau nyembur pake lahar panas.

"Aje gile lu, bang! Mana bisa gue hamil!? Amit² deh!"
"Lah, abang kan cuma tanya doank."

"Tanya kok kayak nuduh."

"Kok ketuduh? Jangan ² bener lagi."

"Ga lah! Nusbolin cewek aja ga pernah, apa lagi di tusuk cowok. Udah ah, anterin ke skul dong bang. Lagi mager jalan nih."

"Ogah. Jalan aja napa! Orang dekat juga."

"Yah, anterin donk. Please!? Abang kan baik."

"Naik mobil sendiri aja sana. Abang lagi sibuk. Bye!"

Bang Jungmin berdiri, lalu terlihat agak tergesa ke kamarnya. Terdengar suara pintu yang di tutup agak keras.

love line (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang