"Aku juga pendosa. Tapi, aku berusaha jadi wanita yang senantiasa di sayang Allah dan Rasul-Nya."
-Violitta Xaviera L🍀🍀🍀
Tak terasa, hari begitu cepat berganti. Tiga hari sudah Litta bersekolah di MHS, dan tak seburuk yang Litta bayangkan dirinya mulai bersoalisasi dengan warga sekolah. Meskipun ada kecanggungan di antara mereka. Gadis itu sudah rapi dengan sweeter pink bertuliskan "BTS" tak lupa tas hitam bertuliskan "ARMY" ia mengendongnya perlahan menuruni tangga untuk sarapan pagi terlebih dahulu. Di kejauhan terlihat seorang lelaki berseragam sama dengan urakan sebagai ciri khas badboynya."Lo makan gak bagi-bagi ya? Anak lo juga ni kelaparan di perut." ucap Litta dengan mengusap perutnya seolah-olah mengandung.
" Kapan nyetaknya bol? Nanam benih juga belom masa udah jadi aja tuh benih." Vanno menghentikan suapannya sementara.
" Benih cabai maksudnya, belum di transfer ke tempatnya. Jadi, bijinya minta di isi."
"Curhatan lo receh bol!"
"Kumaha aing we lah, diem aing arek nyatu heula! (Terserah gue lah, gue mau makan dulu!)." jawab Litta kasar tak lupa dengan bahasa sundanya.
"Nyarios naon eneng? (Ngomong apa eneng) Bacotmu belum di kasih vitamin? Sini gue cium di jamin gak kekurangan vitamin." Vanno menjawab dengan kemesumannya.
"Inget ya, bibir gue itu masih perawan. Dan gue akan menjaganya buat suami gue kelak dari lo Aa mesum!!"
" MasyaAllah, lo lupa Aa teh suami eneng atuh, masa gak boleh? Boleh lah sekali"
"Bacod mu pake pelagi biar wah!"
"Cium mu pake wardah biar halal!"
"Diem, kalau lo ngebacot mulu kapan gue makannya." ucap Litta bosan meladeni lelaki mesum itu.
"Iya lah iya nyonya Mahardika sayang." Jawab lelaki mesum itu romantis tapi tidak dengan nyonya Mahardikanya.
Setelah selesai sarapan keduanya menuju gerbang dimana motor kesayangan Vanno terparkir.
"Naik cepat nyonya Mahardika tar telat loh, bukannya lo gak pernah telat?" perintah sang Tuan mengingatkan sang nyonya yang mendadak diam mematung layaknya patung liberty.
"Lo duluan aja, gue di anter mang Asep!" jawabnya cuek.
"Mang asep nganterin bi Murni kebelanja, persediaan dapur habis."
"Gimana kalau ketahuan? Untung waktu kemarin lo gendong gue itu berita gak nyebar burik ?"
"Gak bakal bol, gue jamin dah. Cepet naik!
"Iya dah iya."
Motor Devanno melaju dengan kecepatan sedang menelusuri jalanan kota Bandung yang cukup ramai. Litta bingung apa yang harus ia lakukan. Keduanya sibuk dengan fikiran masing-masing.
☘☘☘
Seperti biasa banyak bisikan kagum dari siswi-siswi MHS. Saat melihat Five D berjalan memasuki kelas XI IPA 5. Tempat kelimanya belajar.
"Gue denger-denger kemarin lo gendong cewek Van?" tanya Dylan duduk di sebelahnya.
"Hmmm"
"Lo hmm mulu jawabnya, korban sabyan lo?" ucap Dylan kesal teringat grup gambus yang sedang melejit naik daun.
"Sabyan mata lo"
"Jangan galak-galak abang dedek takut!"
"Diem lo berdua, ganggu gue tidur tahu kagak" potong Dimas yang sedang terbaring di atas meja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Wedding
Fiksi Remaja⚠ Ini cerita pertamaku maaf kalau masih berantakan, miskin kosa kata, EYD ataupun yang lainnya. ⚠ Typo bertebaran ☘☘☘ Sebuah pertemuan tidak ada yang salah, begitupun pertemuan mereka. Mereka di persatukan dalam ikatan sakra...